tak lama dokter pun keluar dengan ekspresi muka yang sulit di tebak.
"doktee bagaimana keadaan anak saya, dia baik baik aja kan dokter" isak putri
"maaf buk, pak kami telah berusaha semampu kami tapi...
"tapi apa dok, anak saya baik baik aja kan dok, tolong bilang ke saya anak saya baik baik saja" tutur putri yang masih berada si pelukan rara.
ridho yang melihat kondisis putri saat ini benar2 tidak tega. ingin rasanya iaemeluk putri namun apalh daya ridho karna putri masih belum bisa menerimanya
"kita serahkan semuanya pada allah, karna hanya Dialah yang punya kuasa atas makhluknya. kita hanya bisa berdoa dan berusaha.
"kondisi tiara masih kritis, dan sekarang dia tidak sadarkan diri, kalau dalam waktu 24 jam kedepan dia belum sadar maka pasien dinyatakan koma" tutur sang dokter.
"nggak mungkin😭😭...nggak mungkin😭😭...dokter pasti bohongkan😭😭. anak saya nggak mungkin koma kan dok.
putri terus saja menangis. rara benar benar tidak sanggup menhan tangisnya melihat kondisi sahabatnya. itu seketika rara terjatuh karna kehabisan tenaga menahan pemberontakan putri.
ridho langsung membantu rara dan mengambil alih putri dari rara kemudian membawa putri kepelukannya. tak ada penolakan dari putri mungkin karna terlalu sedih jadi dia tidak peduli dengan siapa orang yang memeluknya.
"sayang kamu tenang ya, aku yamin tiara itu kuat, dia pasti bisa lewatin ini semua" ucap ridho memeluk putri erat.
"tiara😭, jangan tinggalin bunda sayang😭. izinkan bunda untuk merawatmu dan membahagiakanmu nak😭. bunda janji akan berhenti bekerja dan menghabiskan waktu bersamamu sayang. bunda mohon jangan hukum bunda dengan rasa bersalah ini nak😭. izinkan bunda untuk membuatmu bahagia😭. bunda mohon dengarkan permintaan bunda sayang😭. bunda mohon" ucap putri.
"sayang udah ya, kamu jangan nangis terus, nanti kamu sakit. tiara pasti akan sedih banget melihat bundanya sakit" ucap ridho lembut.
"tiara😭😭 bunda sayang tiara😭😭 ucap putri mencium bunga pemberian tiara.
sudah 2 hari tiara di rumah sakit namun tidak ada perkembangan dari tiara.
putri yang baru pulang dari rumah sakit untuk membersihkan badan dan mengganti bajunya. ketika hendak ke kamarnya putri memasuki kamar tiara. putri melihat setiap sudut ruangan di kamar itu. putri mengambil foto tiara dan memeluknya erat...
"tiara bunda kangen sama tiara, kapan kamu bisa kembali lagi ke sini sayang" isak putri
mata putri tertuju pada satu buku yang terletak di meja belajar tiara. putri dengan sigap mengambil buku tersebut. dan hendak membacanya. namun suara ridho menghentikan niat putri. putri kebali menutup bukunya dan membawanya keluar.
"sayang, kamu udah siap" tanya ridho
"belum...aku belum siap, bahkan aku belum mandi, kalau kamu duluan silahkan aku bisa naik mobil ku sendiri nanti" ucap putri datar
"ya udah kamu hati hati nyetirnya ya sayang, aku duluan kasian tiara sendirian" ucap ridho kemudian mencium kening putri. putri hanya diam mematung. ntahlah dia sekarang tidak terlalu memperdulikan apa yang dilakukan ridho padanya sekarang. baginya sekarang tiara adalah segalanya."setelah bersiap siap putri pun segera melajukan mobilnya ke rumah sakit. setibanya di rumah sakit putri langsung masuk ke ruangan tiara. tentu saja ridho sudah ada di sana. putri langsung menghampiri tiara
"hi sayangnya bunda, kok kamu masih tidur sih, padahalkan bunda udah nggak sabar pengen main bersama anak bunda. liat nih bunda bawa apa buat tiara, bunda bawain boneka kesukaan tiara. bunda belinya khusus buat anak kesayangannya bunda. semoga kamu suka ya sayang.
"tiara pasti suka apalagi itu pemberian dari bundanya" ucp ridho
tak lama rara dan hans pun datang menjenguk tiara.
"hi mbul, gimana keadaan tiara?" tanya rara
"masih sama ra, dia masihnyaman dengan tidur panjangnya" ucap putri tersenyum kecut.
"kamu yang sabar ya mbul, mungkin tiarabutuh istirahat sejenak" tutur rara"iya ra, aku akan selalu sabar menantinya di sini.
BERSAMBUNG
"