"dan kamu tau tiara tidak pernah mau membagi makanannya ke siapapun termasuk aku. katanya hanya dia yang boleh makan masakan bundanya" ucap rara tersenyum pedih.
"aku minta maaf ya mbul aku udah boongin kamu" ucap memeluk putri
"nggak ra...harusnya aku berterimakasih sama kamu" ucap putri membalas pelukan rara.
oh ya ada satu lagi yang tiara yamg kamu nggak tau" kali ini ridho yang angkat bicara.
"tiara selalu mengumpulkan uangnya agar dia bisa membeli waktu kamu untuk bermain dengannya, setiap kali aku kasih jajan dia tidak pernah membelanjakannya tapi dia tabung agar dia bisa bayar gaji kamu. suapaya kamu bisa bermain bersamanya" ucp ridho
"putri benar benar tidak mampu lagi mendengar semuanya, hatinya benar venar hancur mendengar semua kenyataan pahit yang dia berikan pada putrinya sendiri.
putri memeluk putrinya, seakan enggan untuk melepaskan pelukan itu. pelukan yang selalu di rindukan oleh putrinya tersebut.
sudah tiga minggu tiara koma.
namun masih belum juga ada perubahan dari kondisi tiara."putri datang membawa sebuah boneka. ya setiap hari putri selalu membawakan boneka untuk anak kesayangannya itu. hingga kamar tersebut sudah didominasi oleh bineka hello kitty pemberian putri.
"hei ... anak bunda kok masih tidur juga sih, liat tu kasian bonekanya nganggur terus nggak pernah kamu mainin" ucap putri tersenyum kecut.
tiara menggerakkan jarinya dan putri bisa merasakan itu.
"ya allah tiara sayang, kamu mersepon bunda nak" alhamdulillah" ucap putri terharu dan memanggil dokter
"dokter memeriksa keadaan tiara sedangkan putri menanti di luar bersama rara dan pembantunya.
tak lama ridho pun datang. melihat putri yang mondar mandir ridho pun panik dan langsung menghampiri putri
"sayang, tiar kenapa?" tanya ridho panik.
"tado tiara merespon aku, dan sekarang dokter sedang memeriksanya" ucap putri
tak lama dokter pun keluar dengan wajah tersenyum
"bagaimana keadaan anak saya dok" tanya ridho
"alhamdulillah pak tiara memang anak kuat. dia telah berhasil melewati masa kritisya bahkan sekarang dia sudah sadar dia ingin bertemu dengan ayah dan bundanya" tutur sang dokter
dhoput pun segera menghampiri tiara..
"hi anak bunda udah bangun dari tidurnya, lama banget sih sayang tidurnya, bunda jadi nggak ada teman buat main disini" ucap putri kemudian memeluk erat tiara." iya bunda, maafin tiara ya udah bikin bunda kwatir, tiara janji nggak akan bikin bunda kwatir lagi" ucap tiara
"ank pintar" ucap putri mengusap kepala tiara dan mencium keningnya.
"bunda kok bonekanya banyk banget itu punya siapa" tanya tiara heran
" oh itu binekanya tiara sayang, tiara sih kelamaan tidur jadinya bonekanya beranak deh" canda putri
"emang boneka bisa beranak ya bunda, sama dong kayak manusia, tapi kok badan mereka sama semua bunda. oh tiara tau mereka kembar ya bunda, terus boneka yang besar dua itu ayah sama bundanya. kayak kita "ada ayah, bunda sama tiara anaknya" ucap tiara dengan polosnya.
"pintar banget anak bunda" ucap putri
"iya dong bunda, kan tiara anaknya orang pintar kayak ayah sama bunda makanya tiara pinyar" ucap tiara tersenyum bahagia.
"masaksih" gida putri
"iya bunda, pokonya kalu tiara besar nanti tiara pengen jadi perempuan seperti bunda, cantik dan pintar. dan tiara pengen punya suami penyabar seperti ayah""anak bunda masih kecil udah ngomongin suami" ucap putri gemas dan menciumi pipi anaknya tersebut.
BERSAMBUNG