12 (Nares)

3K 398 229
                                    

🍬🍬🍬

"Nares, Nares, Nares," Seongwoo menggoyangkan lengan kanan Minhyun sembari mencebikkan bibirnya. "Kangen Rajaaaa, ayo anterin ke Opium Bar, ayoooooo."

Seongwoo sedari tadi memaksa Minhyun untuk mengantarkannya ke Bar langganan Daniel dan Hyunbin, namun laki-laki berkulit pucat itu tidak merespon apapun. Minhyun justru sibuk dengan ponselnya, berbalas chat dengan Hyunbin.

"Ihhh Nares, pura-pura ngga denger ya?"

"Apasih bayi???"

Minhyun menoleh dan mencubit pipi kanan Seongwoo," apa hah? apa?"

"Tuh kan, dari tadi Nares ngga dengerin Biru ngomong, nyebelin," Seongwoo mengerucutkan bibirnya kesal. Kedua lenganya menyilang di depan dada.

"Apa sih? Bayinya Raja mau apa hah?"

"Mau ketemu Raja, kangen," lirih Seongwoo. Kepalanya kemudian menunduk. Jemari kecilnya memilin ujung piyama milik Minhyun. "Mau ketemu Raja, mau peluk."

Minhyun tersenyum tipis dan mengusap surai Seongwoo pelan," kamu apain Raja sih sampe nomor kamu di blokir segala?"

Seongwoo menggeleng," ngga tauuu."

"Ngga mungkin kamu ngga tau. Coba cerita," Minhyun menyamankan posisi duduknya menjadi berhadapan dengan Seongwoo. Tangan kanannya menggenggam jemari Seongwoo yang masih memilin ujung piyamanya. "Biru, cepet cerita."

"Raja marah aku dicium Bagas"

Seketika hening. Minhyun mengerjapkan matanya berkali-kali kemudian melepaskan genggamannya di tangan Seongwoo," KOK KAMU BEGO SIH? KAMU DIEM AJA GITU DICIUM BAGAS?"

Seongwoo mengangguk," iya."

Minhyun geram dan menghela nafasnya pelan," aku kalo jadi Raja juga marah."

"Hah?"

"Kamu ngga marah misalnya Raja dicium orang lain?"

Seongwoo menggeleng," kalo Raja dicium kamu, aku ngga akan marah kok, kan kalian temen, ngga papa, sama kaya aku sama Bagas, kita kan cuma temen."

"Mana ada temen yang cium-ciuman? Tolol"

"Ih Nares, ngga boleh ngomong kasar"

"Tau ah pusing"

"Jangan pusing duluuu. Anterin aku ke Opium Bar, ayoooo"

"Ngga, nanti aku kena marah Raja. Raja kan kalo marah nyeremin"

"Iya serem. Semalem aja Raja mukul Bagas, huhu. Bagas kasian tau, pipinya lebam"

Sungguh, Minhyun ingin sekali memukul kepala Seongwoo. Dalam situasi seperti ini, bisa-bisanya sosok kecil itu mengkhawatirkan Rowoon.

"Kamu naik taksi sana. Pergi sendiri"

"Ngga mauuu, maunya sama Nares. Nanti kalo Biru pergi sendiri, Raja makin marah"

"Udah tau kalo Raja marah nyeremin, malah bikin marah. Hih, gemes, mau nyubit kamu aku, hih"

Minhyun memainkan kedua pipi Seongwoo dengan mengusapnya lembut lalu di cubit pelan.

"Hehe"

"Kamu nanti minta maaf ya sama Raja. Bilang kalo kamu ngga akan mau dicium orang lain lagi selain Raja, ngerti?"

Seongwoo mengangguk dan memeluk Minhyun erat. Ngomong-ngomong, dari sore tadi, Seongwoo berada di rumah Minhyun dan sekarang, si pemilik kamar sedang sibuk dengan ponselnya, menelepon seseorang.

"Ja, Biru . . ."

.

.

Biru | OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang