🍬🍬🍬
"Bibirnya biasa aja dong, ngga usah di monyong-monyongin kaya ikan cupang"
"IH NARES APA SIH? DIEM DEH"
Seongwoo mengabaikan sekotak susu strawberry dan sebungkus stick cokelat pemberian Daniel. Bibirnya sedari tadi terus mengerucut dengan kaki-kaki kecilnya yang dihentak-hentakkan ke lantai.
"Oh sajennya kurang? Mau gue beliin es krim sama biskuit cokelat?"
"Ngga. Lagi males makan"
Minhyun mengernyitkan dahinya bingung. Dia ikut duduk di samping Seongwoo yang sengaja memilih tempat duduk di dekat kipas angin. Ngomong-ngomong, keduanya sedang berada di kantin.
"Tumben males"
"Males ya males," Seongwoo berucap sebal. Kedua lengannya menyilang di dada. Dia sempat melirik sebentar pada susu kotak strawberry dengan kemasan berwarna merah muda sebelum menolehkan kepalanya pada Minhyun," Biru pengen punya bayi, tapi sama Raja ngga boleh dulu, kan sebel."
Minhyun menganga. Menatap tidak percaya pada teman sebangkunya itu kemudian menarik gemas kedua pipi Seongwoo yang semakin berisi," gemes deh gue sama lo, pengen ceburin lo ke kolam ikan, biar titit lo di grepe sama ikan, hiiih."
"Ih Nares jahat ah," Seongwoo membalas cubitan pada pipi Minhyun dengan menarik kuat pipi lembut sahabatnya itu.
"Emang lo tau caranya bikin bayi? Atau lo kira bayi di jual gitu?"
"Ya ngga lah, masa bayi dijual, kan bukan boneka"
"Terus?"
"Biru sama Raja udah dua kali bikin bayi"
"Caranya?"
"Ya itu~~~~," ucapnya diikuti dengan rona merah yang menjalar dari pipi sampai ke telinganya.
"Itu apa? Gimana?," Minhyun sengaja bertanya. Memancing Seongwoo untuk berkata jujur.
"Ya penis Raja masuk ke lubang Biru. Gerak-gerak, terus susunya Raja keluar di lubang Biru, terus ya gitu jadi bayi," jawabnya lirih. Lalu kedua telapak tangannya menutupi wajahnya yang semerah saus tomat. "Ihhh, Biru maluuuu, Nares jangan bilang-bilang ke yang lain ya?"
Minhyun mengangguk dengan seringaian," berarti lo sama Raja anuan ngga pake kondom?"
Seongwoo menggeleng," Raja ngga mau, katanya ngga asik kalo pake kondom. Kalo Nares pernah bikin bayi ngga sama Bayu?"
"Pernah"
"Berapa kali?," Seongwoo menjauhkan tangannya yang menutupi wajahnya. Kemudian menatap Minhyun dengan tatapan berbinarnya," berapa kali Nares?"
"Lima"
"Pake kondom?"
"Ya pake lah goblok. Gue belum mau hamil juga"
"Padahal Biru pengen hamil biar ada dedek bayi di perut Biru, huhu"
"Kenapa sih lo ngebet banget pengen punya bayi? Lo kira ngurus bayi kaya ngurus bebek peliharaan lo itu?"
Seongwoo mengangguk," emang beda ya?"
"Lo jangan samain hewan sama manusia dong, apalagi bayi. Ih ngga ngebayangin deh gue si Raja bakalan ngurusin dua bayi," Minhyun berucap iba. Membayangkan betap repotnya Daniel mengurusi bayinya nanti dan mengurusi Seongwoo yang seperti bayi.
"Biru bukan bayi ya. Biru udah gede, udah bisa ngeluarin sperma sendiri, wek"
Minhyun langsung membekap mulut Seongwoo ketika orang-orang sekitar mulai mendengarkan obrolan keduanya.
"Pusing gue denger omongan lo. Lebih pusing dari belajar buat persiapan ujian dua minggu lagi. Anjing lah, cepet banget udah mau lulus, huhu," tiba-tiba Minhyun memeluk Seongwoo dari samping," nanti gue bakal pisah sama lo Biru, gue bakal kuliah di luar kota, numpang di rumah tante gue."
"Hah? Kuliah? Biru belum tau mau kuliah dimana, hehe"
"Palingan lo ngga boleh jauh-jauh sama Tante lo, eh kalo Raja jadi kuliah di luar negeri?"
Seongwoo menggelengkan kepalanya dan balas memeluk Minhyun, " ngga tau, Raja belum bilang apa-apa sama Biru."
"Tanya sono, tuh orangnya dateng sama kacung gue, hehe," Minhyun heboh dan melambai-lambaikan tangannya pada Hyunbin. "Dadah, gue mau ke toilet sama Bayu, mau bikin bayi," bisik Minhyun dan sukses membuat wajah Seongwoo kembali memerah.
"Rajaaaa," rengeknya ketika Daniel duduk di hadapannya dan Minhyun pergi ke arah toilet dekat perpustakaan sekolah.
"Hm?"
"Biru mau bayiiiiii"
"Bayi lagi, bayi terus. Bosen dengernya"
"Kok Raja marah sih? Kan Biru cuma ngomong"
"Ya ngomongnya jangan tiap hari juga," balasnya. Tangan besarnya terulur untuk mengambil susu kotak yang dibelinya. Lalu menyodorkannya pada Seongwoo," minum, habisin."
Seongwoo menurut. Dia dengan cepat menghabiskan susu rasa strawberry kesukaannya itu dan menatap Daniel sebal," yaudah kalo Raja ngga mau, Biru mau bikin bayi sama Nares aja."
"Hah?"
"Raja kan ngga mau bikin bayi sama Biru"
"Siapa yang bilang ngga mau? Kalo bikin doang mah aku mau. Tapi kalo buat sekarang, aku belum siap punya bayi. Aku belum kerja Biru, mau aku kasih makan apa kamu sama bayi kita nanti?"
Daniel berucap pelan sembari mengusapi pipi kiri Seongwoo," fokus ujian dulu, biar lulus, mikir bayinya nanti, ngerti?"
"Raja nyebelin ah. Raja jahat"
"Terserah lah. Dikiranya gampang kali ngurusin bayi"
Seongwoo semakin mengerucutkan bibirnya sebal ketika mendengar perkataan Daniel," yaudah Raja diem, pesenin makan sana, Biru laper, habis itu nyusul Nares ke toilet yang deket perpustakaan."
"Ngapain nyusulin Nares ke toilet?"
"Mau liat Nares sama Bayu bikin bayi"
Ok, Daniel ingin sekali mengumpat. Dia hanya menghela nafas lelahnya dan beranjak dari duduknya," mau pesen makan apa?"
"Bakso kuah"
"Sama?"
"Gorengannya empat, terus es jeruknya dua. Tambah roti isi kejunya tiga buat dimakan di rumah," setelahnya Seongwoo ikut beranjak dari duduknya. Menghampiri Daniel dan mengecup pipi kirinya," makasih, tapi Biru masih sebel sama Raja."
Daniel hanya terkekeh dan mengusap ssbentar surai Seongwoo. Lalu pergi memesan bakso kuah. Meninggalkan sosok kecilnya yang sibuk dengan ponselnya.
"Hallo Nares?"
"Mhhh---ahh, apa?"
"Biru sama Raja mau nyusul kamu sama Bayu ke toilet. Biru mau liat Nares sama Bayu bikin bayi"
Tut tut tut
"Ih kok telepon Biru di matiin sih? Nares sama Raja sama-sama nyebelin," dan kedua pipi yang berisi itu menggembung lucu.
🍬🍬🍬
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Biru | Ongniel
FanfictionEND | BoyxBoy | Lokal | Fluff • Namanya Biru, Seongwoo Banyubiru lengkapnya. Manja, cengeng, apa maunya harus dituruti dan satu-satunya orang yang mau-maunya menuruti permintaanya adalah Raja. Daniel Abhiraja, nama lengkapnya. Tidak banyak bersuara...