Oh Sehun buru-buru masuk ke kamar mandi, menyalakan kran dan berdiri di bawahnya selama beberapa menit. Dia membiarkan air dingin membasahi seluruh tubuh, terus menerus menempa kepalanya dengan aliran air supaya otaknya bisa sedikit waras. Dan juga bagian bawah tubuhnya supaya lebih tenang.
Entah sudah berapa kali dia menghembuskam napas. Sampai dia mendengar suara pintu kamar mandi dibuka dengan mendadak oleh Lee Na Ra.
Wanita itu berdiri di depan pintu dengan tangan terlipat di depan dada. Wajahnya datar, pandangannya terfokus pada bagian bawah tubuhnya.
"Ternyata benar gosip yang selama ini beredar." Na Ra membuka mulutnya yang suka berbicara sembarangan. Sehun masih gelagapan mencari oksigen. Kelewat kaget saat Na Ra muncul saat dia telanjang bulat.
"Punyamu besar dan panjang. Pantas para wanita bertekuk lutut.""YA! LEE NA RA! DASAR MESUM!"
Sehun kebingungan. Mencoba menutupi tubuhnya dengan kedua tangan yang nampak sia-sia. Sementara tak ada benda apapun dalam jangkuannya yang bisa dia gapai.Na Ra terkikik geli. Masih merasa tak berdosa.
"Salah sendiri tidak mengunci pintu." Cibirnya dengan tawa mirip setan. "Mau mandi bersama?"
"SIALAN PERGI KAU!"
Sehun berteriak sekali lagi dengan suara yang berpotensi membuat polusi. Wajahnya memerah karena menahan malu. Sementara itu tunangan yang lebih mirip disebut jelmaan iblis masih tertawa keras-keras sambil menutup pintu.Karma betulan sangat kejam!
**
Éclair by Garuharu Cafe, 670-17 Yeoksamdong, Gangnam-gu, Seoul
"Aku dengar kemarin kau bertengkar dengan seorang wanita, ya?" Yoo Mirae meletakkan cheese cake pesanan Na Ra sembari berbicara dengan nada mencibir.
"Kau bahkan nyaris memukulnya? Uh oh.. aku tidak menyangka selain penggoda kau juga biang onar!"Lee Na Ra yang sudah terbiasa dengan mulut tajam Mirae hanya mengangkat bahu, menanggapi santai perkataan rekan Jaehyun tersebut.
"Dia yang akan memukulku lebih dulu. Aku sih tidak mau mengotori tanganku untuk mengurusi wanita seperti dia."
"Wanita seperti dia?"
"Wanita penggoda." Na Ra mengangsurkan tab yang tengah dia pegang, sepenuhnya memberikan atensi pada Mirae yang kini sudah mendudukkan diri di depannya.
Na Ra tak pernah betulan punya sahabat dekat seorang wanita. Dia selalu dikelilingi lebih banyak teman pria. Hal yang membuat banyak wanita iri dan menuduhnya sebagai wanita penggoda yang tak tahu malu. Maka dia pun terbiasa dengan sikap sinis Yoo Mirae. Tapi anehnya, dengan wanita itu dia malah bisa bercerita banyak hal. Walaupun kebanyakan di antaranya disisipi dengan nada marah, sinis dan kesal dari Mirae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Sun (COMPLETED)
Fanfiction"My life was an unending, unchanging midnight. It must, by necessity, always be midnight for me. So how was it possible that the sun was rising now, in the middle of my midnight?" - Midnight Sun -