Coba dengerin lagu Train - Marry You pas baca scene pernikahan ya. I put it on the link above ☝🏻
**
Terima kasih untuk bersama Oh Sehun dan Lee Na Ra sampai akhir.
Karena setiap kisah akan ada akhir. Selamat berbahagia, menyambut masa depan yang terbentang luas di depan.
**
"Because that's only her, a woman that I promise my entire life."
Oh Sehun
**
A Winter, January 2020
Mobil yang dikendarai Sehun sampai di depan pekarangan sebuah rumah. Ada seorang wanita paruh baya yang membukakkan pintu gerbang, membungkuk hormat dan mempersilahkan dia dan Lee Na Ra masuk.
Rumah tersebut terletak tak jauh dari pusat kota. Ada supermarket besar yang berjarak hanya 15 menit, taman kota yang bisa dijangkau dengan jalan kaki, juga rumah sakit yang hanya butuh 10 menit dengan menyetir mobil. Tapi lingkungan di sana seperti ada di belahan bumi lain dan bukannya di Seoul. Letaknya tersembunyi dari hiruk pikuk bisingnya Seoul. Dan Lee Na Ra bahkan 100% yakin kalau tadi dia melihat bukit sebelum sampai di rumah ini.
Ada belasan rumah berjejer. Tak seperti perumahan di tempat lain, rumah-rumah di sini memiliki desain yang berbeda, unik, modern namun tak meninggalkan kesan hijau yang asri.
Lee Na Ra memandang takjub pada bangunan bercat abu-abu di depannya. Rumah tersebut terdiri dari 3 lantai. Satu basement dan 2 lantai utama di atasnya. Ada teras dengan kursi dan meja kayu di mana dia membayangkan bisa duduk di sana setiap sore. Bersama Oh Sehun tentu saja.
"Ayo masuk." Ujar Sehun dengan senyum merekah. Tangannya menggenggam tangan Na Ra menyusuri halaman yang dipenuhi salju. Berhati-hati dan memastikan mereka tak terpleset atau jatuh.
Saat masuk ke dalam rumah, ada kehangatan yang memancar. Perapian tradisional dengan kayu bakar di sudut ruangan, jendela dengan kordin-kordin yang terikat rapi, televisi 72 inci, seikat bunga segar di ruang tamu, sofa abu-abu dengan alas karpet beludru. Ada dapur minimalis dengan peralatan masak modern, lemari es, piring dan gelas yang tertata rapi, kursi bar tinggi, juga yang paling penting deretan wine yang menggiurkan. Di sisi rumah terdapat taman kecil dengan tanaman-tanaman yang Na Ra tak tahu jenisnya. Dia hanya paham di sana ada kolam kecil berisi ikan warna-warni, juga sebuah kolam renang tak terlalu besar yang membuatnya berpikir yang tidak-tidak. Bercinta dengan Oh Sehun misalnya. Akhir-akhir ini fantasi seksnya memang sedang menggila. Salahkan saja hormon usia dewasanya.
Mereka beranjak ke lantai 2 di mana sebagian besar dindingnya terbuat dari banyak dinding kaca. Dia bisa melihat atap-atap rumah di sekitarnya yang memutih karena salju. Juga cahaya matahari yang sedikit mengintip dari kawanan awan. Na Ra bisa membayangkan seperti apa panasnya lantai 2 saat musim panas, dengan matahari membanjir dari semua sisi dinding kaca. Juga gelapnya malam yang mencekam, dengan bayangan mahluk-mahluk malam yang kemungkinan bisa muncul kapan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Sun (COMPLETED)
Fanfiction"My life was an unending, unchanging midnight. It must, by necessity, always be midnight for me. So how was it possible that the sun was rising now, in the middle of my midnight?" - Midnight Sun -