Maaf sekadar mengingatkan (🙏🏻)
Banyak adegan dewasanya
Cmiwwww....**
NB2 Club, 79 Wausan-ro, Seogyo-dong, Mapo-gu, Seoul
"A-yo Na Ra Lee...." Park Chanyeol menyapa Lee Na Ra yang tengah berada di salah satu ruangan NB2 Club dengan gaya swag ala DJ ternama. Wanita itu hanya memutar bola mata, meletakkan kepalanya di atas meja kaca yang dingin.
"Eh?" Chanyeol keheranan. Pertama karena Na Ra yang sudi menginjakkan kaki lagi di klub malam dan kedua karena minuman yang Na Ra pesan adalah mojito tanpa alkohol. Dia mencicipinya barusan. "Kau tidak mabuk. Ini bahkan tidak ada kandungan alkoholnya. Tapi kenapa kau seperti orang teler?"
"Ck!" Na Ra mencebikkan bibir, mengangkat kepala dan mendelik pada Chanyeol yang langsung beringsut. Tatapan mata Lee Na Ra bak Medusa yang bisa merubahnya jadi batu. "Kau berisik sekali, tahu!"
"Ya ampun kau menyeramkan sekali." Chanyeol mengelus dadanya karena terkejut pada perubahan sikap Na Ra. Tempo hari wanita itu bersikap sangat manis karena urusan pekerjaan. Tapi saat di luar, jiwa nenek sihir jahatnya betulan tidak bisa ditutupi.
"Ini kan klub malam, tentu saja berisik!"
"Pergilah Park Chanyeol." Na Ra menurunkan suara, kembali meletakkan kepala di meja kaca.
"Pulang saja lah. Lagi pula untuk apa kau kemari? Baekhyun bilang kau benci tempat ramai, asap rokok, juga musik yang kencang."
Na Ra hanya mendengus. Baekhyun memang terbiasa bermulut besar. Kenapa tak sekalian saja dia memberitahu Park Chanyeol rahasia perusahaan mereka.
"Ayo aku antar pulang. Sehun bisa menggantungku kalau tahu tunangannya minum-minum sendiri di sini."
"Aku tidak mau pulang."
"Eh? Kenapa? Bertengkar dengan Sehunnie?"
"Tidak ada yang menunggu. Jadi untuk apa aku pulang?" Na Ra merengut, dan lagi-lagi meletakkan kepala di atas meja. Rambutnya yang tergerai menutupi wajah. Sejenak Chanyeol pikir kalau Lee Na Ra nampak seperti sadako. Mengerikan!
"Kalau begitu kenapa kau tidak menyusulnya saja kalau sangat merindukannya?"
"Aku kan tidak bilang apa-apa soal rindu."
"Ya ampun!" Chanyeol menepuk dahi dengan kencang, kesal. " Kau sudah seperti pasien kanker stadium 4 yang tidak punya harapan hidup begini tapi masih saja tak mau mengaku? Kau itu merindukan Sehun, tahu! Coba sini aku tanya."
Chanyeol mendekatkan diri, mengamati wajah Na Ra yang masih ditutupi rambut.
"Ada perasaan sesak karena tak bisa melihatnya? Perasaan seperti kau ingin cepat-cepat lari ke pelukannya, menciumnya sampai kehabisan napas atau sesederhana kau ingin melihat wajahnya dari dekat?"
"..."
"Kau diam berarti mengiyakan." Chanyeol mengambil kesimpulan sendiri.
"Kau tinggal menyusul saja ke manapun dia berada sekarang. Aku yakin dia juga akan menyerahkan dirinya dengan percuma padamu. Seberapa tahan sih iman seorang Oh Sehun disodori wanita sepertimu?""Tapi kami memang belum bercinta." Na Ra mengaku, cukup frontal seperti biasanya.
Chanyeol melongo mendengar penuturan Lee Na Ra. Kepalanya seperti terhantam batu karena mendadak pusing. Oh Sehun itu kan pemburu wanita nomer satu. Memang apa kurangnya Lee Na Ra sampai dia bahkan belum menyentuh wanita itu?
Cantik, seksi, dan pintar. Paket lengkap! Dia bahkan berpikir kalau mereka sudah terlibat hubungan sangat intim seperti seks setiap hari dari pertama mereka dipertemukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Sun (COMPLETED)
Fanfic"My life was an unending, unchanging midnight. It must, by necessity, always be midnight for me. So how was it possible that the sun was rising now, in the middle of my midnight?" - Midnight Sun -