Bab 12. Nggak akan pergi.

95 42 4
                                    


Cuppp

Dalang mencium lembut pipi sasya yang chuby, seketika sekujur tubuh sasya membeku, jantungnya begitu cepat berdebar, pipinya mulai memerah merona, ini pertama kalinya sasya di cium seorang pria kecuali papanya, kepala sasya yang mengarah ke laut kini perlahan membelok ke arah dalang yang di samping kanannya.

"daalaang,, aah, eng eng eng" ujar sasya kesal sambil mencubit lalu memikul pelan bahu dalang. "nggak boleh tauuuk" lanjut sasya dengan gaya manjanya ia kesal sembari bibir bawahnya yang maju ke depan.

Dalang hanya tertawa kecil melihat tingkah sasya yang sangat lucu, malu-malu tapi sepertinya dia mau. "lagi??" tanya dalang mengejek sasya sambil tertawa kecil.

Sasya langsung sedikit lari menuju mobilnya, dua langkah berlari ia berhenti melihat dalang. "le' " ujar Sasya mengejek dalang sembari menjulurkan lidahnya. "huuu dalang nakal nggak boleh tauuuk" lanjut sasya lalu ia lanjut lari kecil menuju mobilnya.

Dalang hanya tersenyum di iringi tawa kecil melihat tingkah lucu sasya seperti anak kecil, ia beranjak dari tempat duduknya lalu mengejar sasya. Sasya akhirnya ketangkep dalang dan langsung si gelitiki dalang, begitupun sasya ia tak mau kalah dengan dalang ia membalas gelitikan dalang membuat mereka berdua tertawa bersama dan terhanyut dalam indahnya malam.

^^^^^

Satu hari kemudian akhirnya tiba, di aula Sma Garuda sudah terlihat jelas tenda kecil yang sudah di pasang untuk acara yang di adakan.

Acara sepertinya berjalan dengan lancar, para penari sepertinya sudah menampilkan beberapa tarian-tarian yang mereka persembahkan, nampaknya semua orang menikmati acara tersebut.

Dalang kini sedang duduk sendiri berada di belakang panggung menunggu waktu untuk dia tampil sembari menggoyang-goyangkan pulpen yang ia pegang di tangan kanannya.

Guppp

Tiba-tiba ada seseorang yang menonjok dalang dengan keras dari belakang sehingga membuat kursi dalang terjatuh bersamaan dengan badannya.

Dalang langsung menoleh ke belakang, ternyata dia adalah erik. Laki-laki yang selama ini selalu menekan dirinya. Dalang bangkit dan langsung menuju erik.

"MAKSUD LO AP..."

"ANJING LO BACOT!!" potong erik langaung menonjok dalang lagi. Sekuat tenaga dalang berusaha membalas, namun sayang erik bersama kedua orang temannya membuat dalang sulit untuk berkutik. Erik mencekam erat kera baju dalang yang susah sedikit lemah karena di keroyok mereka.

"LO UDAH BERANI SAMA GUE, LO UDAH GUE INGETIN BERKALI-KALI.. "

"ada yang berantem wooy" teriak salah satu siswa yang melihat mereka berkelahi.

Semua orang mulai berkerumun melihat dalang yang di keroyok erik dan dua temannya. Sudut kening dalang terlihat sedikit mengeluarkan ds darah karna dibronjok berkali-kali. Dan si sudut bibir erik sedikit bekam karena tonjokan dalang.

Erik masih mau membals dalang namun sayang Pak ridho dengan sigap menerobos kerumunan murid dan langsung memisahkan mereka. Pak ridho mencengkram kuat tangan dalang dan ia tarik mengikuti dia menuju uks.

"ini apa lagi, pada kumpul-kumpul bubar-bubar, BUBAR!!!" tajam pak ridho ke semua murid dengan penuh emosi. Semua muridpun bubar dan menuju ke kelas masing-masing.

Sasya yang sedari tadi hanya menyaksikan, kini ia beranjak melangkah mendekati erik yang terdiam duduk menunggu kepala sekolah karena kepala sekolah yang akan membawa erik ke ruang BK.

Dengan rasa yang benar-benar emosi dan dada yang naik turun sasya sudah berada di dekat erik. Erikpun berdiri melihat sasya.

"syaa.. Ini ku lakuin buat kamu.."

"INGT YA RIK" tajam sasya dengan penuh emosi menunjuk wajah erik. "JIKA KELAKUAN LO MASIH TETAP SEPERTI INI, DENGAR INI BAIK-BAIK INGAT!! NGGAK ADA SESEORANG YANG BAKAL SUKA SAMA LO, SE LAMANYA!!" lanjut sasya dengan emosi yang meluap-luap.

"dengerin aku dulu sya.."

"dasar cowok berengsek, bajingan" gerutu sasya sembari ia meninggalkan erik berjalan menuju uks.

Setelah beberapa menit, dalang keluar dari uks dengan perban putih yang melekat di keningnya. Dalang melihat ke sebelah kiri ia melihat sasya dan vira yang sedang menunggu di kursi. Sontak Sasya dan vira menoleh dan langsung mendekati dalang.

"lo kenapa? Kok nggak mati, ah nggak seru" ejek vira membuat sasya kesal.

"raa, omongan itu adalah do'a lo" kesal sasya.

"hehe" cengir vira. "bercanda sya, ya kan lang?"

"kalo gue mati, gue hantuin lo, gue cekik biar lo ikut mati"

"emang kamu mau mati!" tanya Sasya kesal mendengar percakapan mereka.

Dalang tersenyum melihat sasya, lalu tangannya memegang kepala sasya sembari mengacak pelan rambut sasya. "insyaallah nggak, kan udah janji bakal selalu ada di samping, walaupun sedikit jauh" jelas dalang menenangkan sasya, ia tau betul bahwa sasya orangnya sangat mudah khawatir.

Sasya menarik nafas berat lalu ia hembuskan. "janji??"

"janjiii" ujar dalang sembari menyubit kedua pipi sasya dan ia goyang-goyangkan. Membuat sasya jadi tersenyum. "eh, lo mau kemana ra?" tanya dalang melihat vira pergi dari dekat mereka.

"mau nyari abang sun gokong, bikin iri aja lo bedua" teriak vira tanpa menghentikan langkahnya.

Dalang dan sasya pun hanya tertawa kecil. Lalu mereka ikut pergi menyusul vira yang sepertinya mengarah ke kantin.

^^^^

"heran gue, kenapa si kalo si genk erik mau nyerang lo, selalu di posisi saat lo lagi sendiri, itu mah benar-benar di rencanain, kenapa nggak pas ada kita yon, takut dia sama gue" cetuk dewa saat sedang makan di kantin sekolah.

"kata erik dia takut wak, lo terlalu imut dan ganteng buat dia yang serem"
Balas vira sambil tertawa kecil.

"eleh, emang gantengan gue dari dari dia" ujar dewa. "awas aja nih kalo ada gue, belum pernah ngerasain dia jurus si pat kai" lanjut dewa.

"emang jurus si patkai apaan wak?" saut dalang. "kuping besar, hisung besar, perut besar.."

"trus ada lagi yang besar" potong dion. Membuat mereka jadi menatap dion. "apa ayo apaa, penasaran kan?" ejek dion membuat mereka kesal.

"gue tau" saut dewa. "bulu jem.. Jempolnya?" lanjut dewa.

"salah"

"gue-gue tau" saut sasya.'"pantatnya yang besar?"

"salah"

"salah mulu, apa coba?" saut dalang.

"ho'o, awas aja kalo abang sun go kong ngomong jorok" ceruk vira.

"penasaran???"









Thanka for reader guys.
comment and vote nya di tunggu ya.

ridwan0626

Sebatas mimpi✅ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang