Bab 5. Polisi aneh

111 61 3
                                    

"KEBAKARAN KEBAKARAN" teriakan-teriakan yang terdengar di setiap orang memberi tahu agar semua orang keluar mall. Semuanya terlihat panik berhamburan kesana kesini untuk menuju pintu keluar.

"cha, kebakaran cha ayok kita lari" ujar Dalang lalu menarik tangan sasya untuk turun ke lantai satu.

Sasya hanya menurut saja saat ia lari di belakang cukup jauh darinya ia melihat seorang ibu-ibu.

"Copeet... Copeeet... Tolong ada copeet" teriak ibu-ibu tersebut dengan menangis histeris. Semua orang tidak ada menghiraukan ibu-ibu tersebut mereka sibuk berlarian untuk menuju pintu keluar mall.

"lang itu ada ibu ibu mintak tolong lang, tasnya di copet" ujar sasya menghentikan langkah Dalang.

Benar saja saat dalang melihat ke belakang sosok pria yang bertopeng lari melewati mereka dan melemparkan tas tersebut tepat di tangan dalang lalu pria tersebut lari begitu cepat.

"HEY?? KALIAN YA COPETNYA?" teriak polisi yang cukup jauh dari dalang dan sasya.

Suasana yang panik kini menjadi semakin panik."laang, gimana ini" ujar sasya menggenggam erat tangan dalang karena panik.

"BUKAN KITA COPETNYA PAK" teriak Dalang ke polisi tersebut yang sedang berlari menerobos reramai menuju dalang dan sasya.

"PENJARA PENUH KALO MALING NGAKU" ujar polisi tersebut tanpa menghentikan mengejar mereka.

"ya udah kita keluar dulu dari sini cha" ujar dalang lalu menarik tangan sasya menuju eskalator menuju lantai satu untuk turun, banyak orang yang berjatuhan karena panik.

Dalang dan sasya lari menuju pintu keluar, sedang polisi tersebut masih mengejar mereka.

"le' le' le' le' " ujar sasya sembari menjulurkan lidahnya mengejek polisi tersebut tanpa menghentikan larinya, sasya melihat polisi tersebut terkepung oleh keramaian orang yang panik berdesak-desakan ingin keluar mall.

Sampailah dalang dan sasya di parkiran sepeda motor di bawah tanah, dalang menghentikan langkahnya begitupun dengan sasya, mereka mencoba mengatur nafas yang ngos ngosan, menunduk dengan tangan yang mereka tempelkan ke paha untuk menopang tubuh mereka, seperti orang lagi ruku', keringat bercucuran keluar di kening keduanya.

"akhirnya ketangkap juga kalian" ujar polisi tersebut membuat dalang dan sasya kaget lalu memegang erat tangan dalang dan sasya.

Sontak dalang dan sasya melihat ke arah polisi tersebut.

"bukan kita pak copetnya sumpah, demi kerasakti yang belum menemukan kitab sucinya, dan demi hidung patkai yang belum turun-turun" ujar dalang lantang.

Polisi tersebut sontak melihat ke arah dalang dengan kening yang mengkerut ia bingung apa maksud dari omongan boca tersebut.

Belum sempat polisi tersebut bicara, dalang langsung menendang selengkangan polisi tersebut, ya karena sama-sama laki laki dalang sudah tau kelemahan polisi tersebut. Sontak polisi tersebut jatuh terguling sembari kedua tangannya menutupi selengkangannya yang sakit. Dalang langsung mengambil tali di dekatnya lalu mengikatkan ke tangan polisi tersebut, tanpa sadar dalang langsung menggelitiki perut polisi tersebut.

Sasya yang tadi hanya menyaksikan yang di lakukan Dalang, kini ia beranjak ikut menggelitiki polisi itu.

"eh eh, mati saya mati saya" ujar polisi tersebut sambil tertawa terbahak-bahak karena di kelitiki dalang dan sasya sembari perutnya ia gerakkan ke kiri dan ke kanan.

"stop stop geli wooy" ujar polisi tersebut dengan tertawa terbahak-bahak. "eh eh bisa mati saya, mati kutu eh mati kutu" lagi lagi polisi tersebut tertawa sambil memejamkan matanya.

"lari cha" ujar dalang sedikit berbisik, lalu menarik tangan sasya mereka berlari menuju sepeda motor dalang.

Sedang polisi tersebut masih dalam keadaan terguling tangan yang terikat dan matanya masih merem, masih tertawa sendiri. Polisi tersebut tak sadar jika dalang dan sasya audah pergi.

"HAHAHA, eh eh udah stop wooy berhenti" ujar polisi tersebut dengan tertawa.

Iapun perlahan membuka matanya ia menoleh ke kiri kanan ternyata sudah tidak ada orang.

" eh nggak ada lagi ya, jadi kurang" ujar polisi tersebut sembari menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal.

Polisi tersebut berdiri melihat kearah dalang dan sasya yang sudah mengendarai sepeda motornya, lalu polisi tersebut mengejarnya dengan tangan yang masih terikat. Sampai luar mall polisi tersebut masih mengejar dalang dan sasya.

Gruuck

Polisi tersebut tersungkur kotoran sapi ia bangkit melihat dalang dan sasya dengan wajah yang cemong dalang dan sasya sudah mulai menjauh dari polisi tersebut.

"awas yah kalian kalo ketemu" teriak polisi tersebut.

"dadaaahh" ujar sasya sembari melihat polisi tersebut.

Diperjalanan menuju ke rumah sasya, mereka ngobrol sambil ketawa ketawa, ya mereka menceritakan polisi yang aneh yang kurang di kelitiki.

Sudah berjuta hari kaki ini melangkah
Hingga kau hadir membuat warna-warni cinta
Cinta yang tak biasa yang dulu hilang
Kini kembali dapat aku rasakan
Tentang kamu yang di turunkan tuhan untukku
Tugasku bertambah,agar selalu membuatmu bahagia.
~Dalang Saputra Anugroho~



Gimana guys, lanjut??

ridwan0626

Sebatas mimpi✅ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang