K.D 13.1

7.5K 1K 41
                                    

Jae tidak percaya.

Jae benar-benar tidak percaya.

Kemarin, ia masih menatap senyum teduh papinya. Kemarin, ia masih bersenda gurau dengan papinya. Kemarin, papinya masih ada.

Ia masih tidak menyangka, papinya akan meninggalkannya secepat ini. Secara tiba-tiba, tanpa aba-aba.

Saat itu dirinya tengah bahagia, menjadi juara satu solo gitar di ajang internasional. Senyum yang sungguh cerah itu luntur saat mendengar kabar tersebut.

Ia berlari, meninggalkan kerumunan berbaju hitam, menghiraukan teriakan mami nya. Ia marah pada takdir.

Kakinya membawanya kesini, entah mengapa. Sebuah bangunan kosong, di ujung jalan. Dulu, ini adalah tempat favorit nya, sekarang pun masih.

Jacob remaja menangis, ia masih tidak terima, marah.

"Are you okay?"

Jae mendongak, dengan mata sembabnya ia melihat seorang wanita. Ia mengenali nya, wanita itu kakak kelasnya dulu. Jika ia tidak salah, Karina namanya.

"Mau ngelupain masalah, gak? Nih." Wanita itu menyerahkan botol berisi cairan kuning gelap. Jae tau itu apa, ia hanya menatap botol tersebut.

"Cobain aja dulu, percaya deh semua masalah lo bakal ilang. Kaya masalah gue" Wanita ini sepertinya juga setengah mabuk. Jae yang saat itu sedang kacau, ditambah jiwa remaja yang penuh rasa ingin tahu, dengan ragu mengambil botol tersebut.

Ia menatap kembali botol tersebut, memikirkan keputusannya. Papinya terlintas di pikiran, membuatnya tanpa ragu meminum cairan memabukkan itu.

Rasa terbakar memenuhi tenggorokannya. Jae tidak menyangka, ia akan berteman baik dengan minuman itu.

***

Jae menghisap rokoknya, entah yang keberapa untuk malam ini. Ini pertama kalinya ia kembali ke club ini setelah pulang dari Cali. Ia malas turun ke dance floor, ia hanya ingin menikmati suasana club saja malam ini.

Setelah meninggalnya papinya, tidak ada lagi Jae Si Anak Baik-Baik, semua kelakuan baiknya telah terkubur bersama jasad papinya.

Jae dihampiri oleh wanita yang sepertinya mabuk,

"Brengsek!" Tangan mulus wanita itu menampar pipi tirus Jae,

Wanita ini memang mabuk.

Wanita itu terus meracau, hingga Jae terpaksa mendengarkan semua racauan tidak jelasnya. Sedari tadi yang bisa ia tangkap hanyalah brengsek, tidak berguna, keluarga, ibu, sialan, dan berbagai umpatan lainnya. Jae akhirnya mengerti, wanita ini sepertinya broken home,

Sebelas duabelas dengan dirinya.

Mereka saling menatap. Jae dengan mata sipit nya, si wanita dengan mata sayunya. Jae menyadari sesuatu, wanita ini adalah kakak kelasnya dahulu! Karina!

Sebelum Jae bisa berbuat sesuatu, Karina menempelkan bibirnya dengan bibir Jae. Membuat Jae membelalakkan matanya, ia terkejut dengan sikap yang tiba-tiba ini.

Jae terhanyut, tidak menyadari bahwa Karina tersenyum dalam ciumannya. Karina telah menemukan calon ayah dari bayi dikandungannya yang bahkan Karina tidak tahu pria mana yang menghamilinya.

Kau selamat, Karina.

***

Rencana Karina berhasil. Pria yang ia temui di club, ternyata adalah adik kelasnya. Dan Karina berhasil membuat pria jangkung bernama Jacob itu jatuh cinta.

Cukup mudah. Hanya dengan menemani setiap hari-harinya, berpura-pura menjadi pacar terbaik sedunia, mendengarkan keluh kesahnya yang membosankan, meladeni tingkah nya yang menjengkelkan. Dan Voila! Jacob rela mati untuknya.

Karina berencana memberi tahu Jae bahwa ia tengah mengandung bayinya— yang tentu saja bukan, sebelum perutnya semakin membesar. Tapi takdir berkata lain, ia keguguran karena jatuh.

"Aku cuma kelelahan, Babe." Itulah alasan Karina kepada Jae, Jae yang tidak tahu apa-apa hanya merasa simpati kepada pacarnya ini.

Rencananya seketika berubah, awalnya ia hanya ingin Jae menjadi ayah dari bayinya. Tapi karena bayinya sudah tiada, Karina pikir ia tetap akan melanjutkan hubungan dengan pria kurus itu.

Kenapa? Karena ia baru saja mengetahui bahwa nama belakang Jae adalah Mailangkay.

Ayolah, kekayaan keluarga Mailangkay sudah tidak usah diragukan lagi.

Dan Jae adalah ahli waris nya.

Yang Karina harus lakukan hanyalah bersabar, hingga waktunya tiba. Tapi kedatangan jalang pendek bernama Nataya benar benar menyebalkan.

Wanita itu berkali-kali mengacaukan rencananya. Tapi Karina tetap bersabar, kekayaan berlimpah menunggunya.

Karina pun tidak bodoh. Ia harus mencari ban serep alias cadangan. Semenjak Jae menikah, posisi Karina sudah tidak aman. Segala kemungkinan buruk bisa saja menerpa dirinya.

Oleh karena itu, ia harus mencari jalur paling aman.

Bertemulah ia dengan seorang pengusaha minyak, dengan cepat Karina meluluhkan hati pria tersebut. Tapi dibandingkan dengan keluarga Mailangkay, harta pria tersebut hanya separuhnya saja.

Karina membutuhkan cadangan untuk hal-hal seperti ini. Saat Jae bilang padanya bahwa mami nya tidak akan memberinya uang lagi, itulah tanda Karina harus mengakhirinya.

Karina tidak melihat harapan lagi pada Jacob. Kesal? tentu saja. Bertahun-tahun ia bersabar, sudah ia susun berbagai rencana. Tapi akhirnya malah seperti ini.

Karina memutuskan untuk tidak berlama-lama lagi. Ia akan cepat meresmikan hubungannya dengan pengusaha minyak itu.

Ia tidak mau bersabar lagi.

🌱🌱🌱

You've got a jackpot, Karina.

You've got a jackpot, Karina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱🌱🌱

Karina in your area!
Maap sekelong ini part penuh dengan narasi. Karena memang tujuannya ingin menceritakan awal pertemuan Jae dengan Karina.

adakah yang nonton konser desik??
kalo ada selamat yaww, piyo blm dikasih kesempatan tahun ini😭😭😭

janlup pencet bintang dan komeng eh komen yaps ges, i wuf u ol💘

see ya, next✨
p i y o

🌱 k a r e t   d u a 🌱

[1] karet dua • parkjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang