"Babe, hari ini kita gausah ke club dulu, gimana?"
Karina menoleh, "Kenapa?"
"I dont know, i'm just bored."
"Alright then, is it shopping time?" Jae berpikir sebentar lalu mengangguk. Sudah lama sejak ia terakhir kali ke pergi ke mall.
Mereka berdua memutuskan makan sebelum berbelanja, foodcourt sedang ramai sekali hari ini. Ia beruntung bisa mendapatkan meja.
"Karina?" Yang dipanggil menoleh,
"Raffael! Ngapain kamu disini?"
Tatapan Jae terpaku pada orang yang baru saja datang. Bukan, bukan pria bernama Raffael, ia tidak kenal siapa itu Raffael. Tapi wanita mungil dibelakangnya.
Nataya.
Nat balas menatap Jae, tapi tak lama ia mengalihkan pandangannya. Karina juga cukup terkejut melihat Nataya berada di belakang Raffael.
Ada hubungan apa jalang itu dengan produser ternama seperti Raffael? Menjual diri? Mana sudi Raffael dengannya! Karina sudah mencoba lakukan segala cara untuk menggoda Raffael tapi semuanya tidak pernah berhasil.
Melihat raut keheranan semua orang, Raffael memperkenalkan Nataya, "Kenalin, Nataya ini Karina, model tersukses tahun ini. Karina ini Nataya... my fgf." Raffael memelankan suaranya di akhir.
Nataya tidak fokus, sekarang ia hanya mau kabur dari sana. Ia seperti kepergok berselingkuh! Sial, ia bahkan sudah tidak bisa menatap wajah siapapun.
"Oh, ini juga kenalin, Jacob this is Raffael, my favorite producer, and Raffael this is Jacob, my boyfriend." Raffael menatap Jae lama, hingga ia menyadari sesuatu. Dia suaminya Nataya.
Karena terpaksa, Raffael dan Nataya akhirnya bergabung dengan meja Jae dan Karina. Nataya sudah mengubur rasa malunya. Tapi munculah rasa minder nya, Karina terlalu gemerlap di hadapannya.
Ia memperhatikan dirinya. Ia hanya memakai jaket dan jeans belel juga wajah tanpa riasan, sedangkan Karina memakai dress yang indah dan elegan, dengan polesan makeup di wajahnya.
Raffael menyadari hal ini, ia menggenggam tangan Nat,
"You beautiful." Pipi Nat memerah, ia tidak terbiasa dipuji seperti ini. Tapi berkat dua kata tadi, hatinya menjadi lebih tenang.
Jae menatap dingin pasangan yang ada di depannya. Ia mencoba tidak peduli dengan fakta bahwa Nataya sedang "dekat" dengan pria bernama Raffael ini. Jacob mencoba mengingat-ingat dimana ia pernah melihat pria ini. Wajahnya sangat familiar.
"You know what," Raffael mencondongkan dirinya ke Jae.
"Temen saya juga banyak kok yang kaya kalian. Open marriage. But im okay with that, saya tau kalian have a contract, saya dengan senang hati menunggu Nataya free." Raffael tersenyum jahil ke Nataya membuat Nat tertawa.
"Dan kamu gausah khawatir, Nataya pasti aman sama saya." Kali ini Raffael berbicara dengan nada yang pelan dan serius, hanya Jae saja yang mendengar itu.
Raffael berpaling pada Nat, mengusilinya. Sedangkan Jae, selera makannya sudah hilang.
Melihat pacarnya yang sepertinya kesal karena kedatangan Nat, Karina mulai mencari akal. Ia mencoba menggoda Jacob.
Nataya diam-diam memperhatikan pasangan di hadapannya. Ini memang bukan pertama kalinya ia melihat kedekatan Jae dan Karina. Tapi tetap saja mampu meruntuhkan moodnya.
Ia sudah menaruh harapan pada Jae karena peristiwa kompresan waktu itu. Perlukah ia memaki dirinya sendiri? Sebab rela tertatih untuk orang yang menyakiti.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] karet dua • parkjae
Fiksi Penggemar[CEO6 Series #1] CEO tinggi, putih, badannya segaris, suka gitar, tapi mulutnya ber-karet dua, ya cuma dia. "Jaeeee, suapin." "Tangan lo lumpuh?" ©dapiyoo, 2019