Perhatian

6.4K 467 16
                                    


"Bagaimana keadaanmu? Masih pusing? Apa kita pergi kedokter saja? Maafkan aku membuatmu begini sayang." Saat ini Jimin sudah berbaring di kasur dan ditutupi selimut. Namun tangannya tetap digenggam Jungkook.

Blush
Wajah Jimin semakin merah. Sejak saling menyatakan perasaannya, Jungkook merubah panggilannya untuk Jimin katanya agar semua tau kalau Jimin miliknya.

"Tidak usah Jungkook. Nanti juga reda sakitnya." Jimin meyakinkan Jungkook kalau ia baik-baik saja.

"Kalau gitu tidurlah. Aku akan tetap disini sampai kamu bangun." Jungkook mengecup kening Jimin mengantarkannya kealam mimpi.

Seokjin dan Taehyung sudah pulang karena sudah ada Jungkook yg menjaga Jimin.


~

TING~

Yoongi Baby 💜 😘
"Tae, kau dimana?"

Taehyungie 👽
"Aku sedang dijalan menuju kantor hyung."

Yoongi Baby 💜 😘
"Oh ya sudah. Aku tunggu dikantor. Ada yg ingin aku tanyakan."

Taehyungie 👽
"Tanyakan soal apa hyung?"

Yoongi Baby 💜 😘
"Soal Jimin dan kau."

'Yoongi ingin menanyakan sesuatu soal aku dan Jimin? Apa Jungkook sudah menceritakan apa yg dia dengar pada Yoongi? Gawat!! Yoongi juga pasti berpikir aku berpacaran dgn Jimin. Dasar Jeon brengsek Jungkook!!!'

Taehyungie 👽
"Aku sebentar lagi sampai. Hyung tunggu depan kantor saja, kita bicara sambil makan siang. Aku lapar sekali."

'Tunggu...jika Yoongi menunggu didepan, pasti banyak yg mendekatinya seperti waktu itu. Tidak tidak tidak!!'

"Tidak. Hyung jangan menunggu didepan tunggu diatas saja. Jika aku sudah sampai aku akan memberitahumu."

Yoongi Baby 💜 😘
"Baiklah.. kabari jika sudah sampai. Hati-hati dijalan."

'Aku akan menceritakannya tapi aku belum berani mengungkapkan perasaanku' Taehyung melanjutkan acara mengemudinya. Tadi ia menepikan mobilnya ketika ada pesan dari Yoongi.



Jimin sudah terbangun dari tidurnya. Sudah merasa lebih baik setelah minum obat dan tidur. Ia mencari keberadaan sosok yg ia cintai.
"Jungkookie.." panggil lirihnya.

"Iya sayang aku disini.. aku habis dari dapur." Jungkook datang dengan membawa puding, yougurt dan ice cream strawberry.

"Kamu mau ini kan? Mau yg mana dulu?" Tanyanya sambil meletakkan semua itu di nakas.
Membantu Jimin untuk duduk bersandar diheadbed.

"Bagaimana kamu bisa tau? Aku mau puding dulu." Jimin bingung, tapi lebih merasa bahagia.

"Tadi Ibu yg memberitahu. Ibu dan Taehyung sudah pulang saat kamu tidur." Jungkook membukakan tutup cup puding dan diberikan pada Jimin.

"Gumawo Jungkookie." Jimin tersenyum sampai matanya hilang dan membentuk sabit. Cantik sekali menurut Jungkook.
Jungkook gemas melihat tingkah kekasihnya itu. Dia mencubiti pipi gembil Jimin.

"Jungkookie, bibirnya kenapa?" Jimin baru menyadari luka disudut bibir Jungkook.

"Oh ini.. ini hukuman karena sudah membuatmu menangis. Ini masih belum seberapa." Sombongnya sambil menyentuh luka itu.

"Pasti sakit.."
CUP
Tiba-tiba Jimin mengecup bibir Jungkook. Jungkook terkejut dan membolakan matanya yg memang bulat.

"Itu akan membuatnya lebih baik. ciuman pertamaku. Kamu sangat beruntung Jungkookie." Jimin terkekeh melihat wajah terkejut Jungkook.

Jungkook menaikan sebelah bibirnya. Polos sekali Jimin ini. Seperti itu dibilang ciuman. 'Aku akan mengajarinya'

"Jika ingin membuatnya lebih baik bukan begitu caranya. Sini..."

Jungkook menarik tengkuk Jimin. Menempelkan bibir tipisnya dgn bibir montok Jimin. Mulai melumat-lumat bibir sexy dan menggairahkan itu.

"Euummhh" desahan Jimin keluar disela-sela ciuman mereka.
Bibir atas dan bawah Jimin dihisap kuat2 digigit hingga membuatnya bengkak dan merah.

Jungkook memiringkan kepala memberi akses agar ciumannya lebih dalam. Memasukan lidahnya,menari lincah didalam mulut Jimin.

"Junghh kookhh"
Jimin mulai kesusahan menghirup oksigen karena ciuman Jungkook yg tidak mau berhenti.

"Lepashh duluhh" Jimin berusaha mendorong tubuh kekar Jungkook untuk menghentikan ciumannya agar bisa bernapas.

Namun Jungkook mendadak tuli. Tidak mendengar keluh Jimin. Bibir montok itu benar-benar memabukkannya. Jungkook malah semakin semangat melahap bibir Jimin. Manis, kenyal, nikmat. Itu yg dirasa Jungkook

Setelah 5menit, ciuman panas itu berhenti. Jimin sudah lemas.
"Hahh hahh.." Jimin menghirup oksigen dgn susah payah.

Jungkook terkekeh melihat Jimin yg berusaha menormalkan cara bernapasnya.
"Sayang... enak sekali." Seringai terlihat jelas diwajah tampan Jungkook.

Dilihat Jimin sudah kembali bernapas dgn baik, Jungkook kembali menerjang bibir menggoda Jimin.
Ciumannya lebih lembut dari sebelumnya. Jadi Jimin masih bisa menghirup udara dgn baik. Jungkook kadang memiringkan kepalanya kekanan dan kiri menikmati dalamnya ciuman dgn Jimin. Jimin mulai mengalungkan lengannya dileher Jungkook.

Kali ini tangan Jungkook tidak diam saja. Tangannya mengelus pinggang ramping Jimin. Membuat siempu geli.
Kedua telapak tangan Jungkook turun, dan mulai meremas-remas bongkahan kenyal milik Jimin.

"Euumhh ahh.." desahan Jimin semakin tak terkendali. Membuat Jungkook kesusahan mengontrol luapan birahinya.

"Jimhh..aku tidak tahanhh. Bolehkah??"
Jungkook menatap Jimin sayu. Nafsunya sungguh sudah tidak bisa ditahan lagi. Dgn tatapan memohon agar Jimin bersedia menerimanya.

Jimin yg melihat tatapan Jungkook, menarik lengannya dan meletakkan dikedua pipi Jungkook. Diusapnya dengan lembut peluh yg ada diwajah Jungkook.

Jimin menganggukkan kepalanya sebagai jawaban untuk Jungkook, dan tersenyum sangat Cantik. Benar-benar Cantik saat Jimin dalam keadaan seperti ini.





































Capt ini tidak diprediksi sama sekali. Jadi maaf saja kalau sedikit rancu.. hehe 🙏🏻😅

Jikook ~ The Sexy Massager ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang