Kisah si "Sexy Massager" Park Jimin dan Jeon Jungkook lelaki Tampan dengan Tubuh atletis idaman para wanita dan uke.
Park Jimin tukang Pijat sexy yg sangat terkenal. Bukan hanya karena pijatannya yg Mantul, tapi juga karena wajahnya yg cantik walaup...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayang...maaf. Berhenti marahnya."
Jungkook memeluk tubuh mungil yg sedari tadi pagi membelakanginya.
"......." Tidak ada jawaban. Jimin masih diam tidak mengeluarkan sepatah katapun.
"Sayang.. My lovely, My life, My everything. Aku minta maaf. Aku janji nanti malam akan membawamu ketempat yg indah hm? Jangan marah lagi." Kini Jungkook mengusel-usel manja di leher Jimin.
Jimin senang mendengar ajakan Jungkook. Ia ingin langsung memeluk balik suaminya itu tapi ia tahan dan tetap berpura-pura marah agar Jungkook tidak mengingkari janjinya lagi.
Bagaimana tidak, sudah 3hari mereka sampai di Jepang tapi mereka tidak pergi kemana2. Itu karena Jungkook yg tidak bisa menahan hasratnya untuk menggagahi Jimin. Mereka hanya berhenti ketika lapar atau sangat mengantuk. Sisanya Jimin tidak akan turun dari tempat tidur. Padahal kemarin Jungkook berjanji mengajak Jimin jalan2 tapi karena Jimin tidak bisa berjalan akhirnya batal.
"Sayang..." Suara Jungkook semakin lirih di leher belakang Jimin.
Jimin menyerah,ia memang tidak bisa berlama-lama marah pada Jungkook. Ia berbalik dan memeluk Jungkook. Menelusupkan kepalanya di dekapan tubuh kekar suaminya itu.
"Aku tidak marah Jungkook. Aku hanya ingin memberimu pelajaran. Bagaimana bisa kamu menggempurku terus dari saat kita sampai disini hingga tadi pagi?! Memang kamu pikir tubuhku ini apa eoh?"
Jungkook memeluk tubuh mungil Jimin. Tangan kanannya mengusap lembut kepala dan punggungnya.
"Maaf... sekarang tidurlah dulu. 3jam lagi akan kubangunkan."
Jimin menganggukkan kepalanya di dada Jungkook. Dan mulai menutup matanya untuk menuju alam mimpi.
♡
♡
♡
Otaru Snow Light Path, Hokkaido
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
