"Hoekk... hoekk.."
Jungkook terbangun mendengar suara dari dalam kamar mandi. Ia melirik sekilas pada jam, masih menunjukan pukul 03.30 a.m. kemudian segera masuk kedalam kamar mandi.
Disana terlihat Jimin berjongkok didepan kloset. Tidak henti-hentinya memuntahkan isi perutnya. Jungkook segera menghampirinya. Ikut jongkok disamping kiri Jimin, tangan kanannya membantu memijat tengkuknya sedang tangan kirinya menelusup masuk kedalam piyama dan mengusap perut Jimin.
"Hoekk... hoekk... hoekk... ugh." Jimin melenguh saat dirasa tidak ada lagi yg bisa dimuntahkan. Sudah keluar semua isi perutnya. Sudut matanya berair. Wajahnya merah. Baju piyamanya juga basah karena keringat.
"Sudah berhenti?" Jungkook bertanya dengan lembut.
Jimin hanya mengangguk lemas. Jungkook mengangkat tubuh lemah Jimin dan membawanya kembali ke kasur. Membaringkannya dengan penuh kehati-hatian.
Usia kandungan Jimin sudah memasuki 14minggu. Morning sickness yg dialami Jimin lebih parah dan lama dibanding Yoongi. Itu membuat Jungkook khawatir dan berusaha tidak pernah absen berada disampingnya jika Jimin sedang seperti ini.
Telinganya bahkan sudah peka mendengar suara muntah Jimin, jadi ia langsung terbangun mau sengantuk apapun yg ia rasa.
"Tunggu sebentar aku ambilkan minum." Jungkook mengelap keringat di dahi Jimin sebelum pergi keluar kamar.
5menit kemudian Jungkook kembali membawa gelas kecil berisi gingertea. Ia sudah diberitahu Eommanya kalau minuman yg mengandung jahe bisa mengurangi rasa mual. Untung saja Jimin sudah memiliki banyak stok gingertea dirumah.
Jimin perlahan duduk dengan dibantu satu tangan kekar Jungkook, karena satunya lagi sedang memegang gelas. Lalu Jungkook membantu Jimin minum.
Setelah menghabiskan minuman itu, Jimin kembali berbaring dikasur.
Jungkook menatap wajah yg biasanya merona kini terlihat sangat pucat. Bibir montok merah delimanya juga menjadi kering dan kebiruan. Ia sungguh tidak tega melihat istri tercintanya menderita seperti itu.
Jimin sering mengalami morning sickness pada dini hari dan melewati sarapan paginya. Tapi jika sudah agak siang, ia akan sedikit segar dan bisa makan walau tidak banyak lalu sesekali memuntahkan makanannya lagi.
"Daddy...kemari. baby ingin dipeluk." Pinta Jimin dengan suara lirih.
Jungkook mengangguk lalu naik ke kasur, berbaring disamping Jimin dan membawa Jimin masuk kedalam dekapannya. Pelukan Jungkook adalah Tempat ternyaman untuk Jimin.
"Tidur lagi sayang ini masih gelap."
Jimin mengangguk, mencari kenyamanan dalam dekapan Jungkook. Dada kiri Jungkook dijadikan bantal oleh Jimin dengan tangan kiri Jungkook mengusap punggungnya, tangan kanan Jungkook menekuk untuk mengusap perut Jimin yg semakin terlihat. Menyalurkan kehangatan dari telapak tangannya yg besar.
Setelah memastikan Jimin kembali tertidur, Jungkook ikut memejamkan matanya. Lumayan masih ada waktu 2jam untuk tidur,pikirnya.
▪
Jungkook membuka matanya lebih dulu dari Jimin. Ia memindahkan tangan mungil Jimin yg memeluk tubuhnya dengan pelan-pelan agar tidak membangunkan Jimin. Jungkook langsung masuk ke kamar mandi.
"Eumh..." Jimin menggeliat, meraba2 tempat disampingnya. Merasa kosong, perlahan ia membuka matanya.
Jimin melihat Jungkook yg sedang merapihkan kemeja putihnya didepan cermin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jikook ~ The Sexy Massager ✔
FantasyKisah si "Sexy Massager" Park Jimin dan Jeon Jungkook lelaki Tampan dengan Tubuh atletis idaman para wanita dan uke. Park Jimin tukang Pijat sexy yg sangat terkenal. Bukan hanya karena pijatannya yg Mantul, tapi juga karena wajahnya yg cantik walaup...