one:: that night

830 89 55
                                    


ONE:: THAT NIGHT

ONE:: THAT NIGHT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Seonghwa memeriksa isi tasnya untuk kesekian kalinya, ia tidak tau mengapa ia melakukannya, ia hanya ingin mayakinkan dirinya bahwa tidak ada yang tertinggal sebelum ia kembali ke rumah.

Ia benci menjalani harinya dengan seperti ini, perasaan cemas yang selalu datang dengan tidak wajarnya membuat ia harus menguras energi melakukan hal dengan secara berulang-ulang.

"Seonghwa?" Yang dipanggil menoleh dan tersenyum "Belum pulang?" Tanya Seonghwa kepada gadis berambut gelombang di pintu, Son Eunseo. Gadis itu menggeleng dan berjalan mendekati Seonghwa dengan malu-malu. "Kekasihmu kemana?" Tanya Seonghwa menyindir, tetapi masih diselingi tawa pelan.

"Sedang bersama Jiho Sunbae." Ujarnya lesu "Kekasihmu menghabiskan waktu dengan orang lain? Yang benar saja." Komentar Seonghwa. "Kalau begitu kau saja yang jadi kekasihku, bagaimana?" Tanya Eunseo sambil tertawa. Seonghwa pun menanggapinya dengan tertawa enteng. "Tidak terima kasih, aku tidak akan menjalin hubungan dengan teman sendiri" kata Seonghwa tanpa tau membuat hati si gadis sedikit sakit.

"Ada apa?" Tanya Seonghwa memgingat ia belum tau tujuan Eunseo datang. Si gadis menggeleng "Tidak, tadinya mau ku ajak minum kopi, tapi sepertinya kau sudah mau pulang." Seonghwa mengangguk "Maaf kalau begitu, hari ini cukup membuatku lelah," kata Seonghwa memberikan senyuman andalannya. "Mungkin besok bisa.".

Wajah sumringah langsung muncul di wajah Eunseo "Janji? Besok setelah kelasmu berakhir, kita langsung berangkat, okay?" Seonghwa mengangguk dan mengacak rambut Eunseo gemas. "Aku balik dulu." pamitnya kepada Eunseo.

Mobil kesayangannya sudah ada di depan matanya. Mobil camaro klasik yang ia cat warna hitam, ia beli dengan uangnya sendiri pada usia 17 tahun. Semuanya masih bekerja dengan baik pada mesinnya, tempat duduk pun masih senyaman saat ia beli, Air Conditioner masih sedingin biasanya. Seonghwa benar-benar merawat mobilnya itu dengan baik.

Ia sudah duduk di kursi kemudi, ia hanya tinggal menyalakan mesinnya dan melaju pergi meninggalkan parkiran. Namun malam itu semuanya dimulai.

Gadis dengan chiffon dress dan rambut yang berantakan itu memukul kaca mobil Seonghwa sambil menangis. Seonghwa yang tidak suka seseorang mengotori mobilnya keluar dari mobil. "Kau apa apaan?!" Sentak Seonghwa. "Tolong aku! Aku mohon bantu aku." Kata gadis itu memohon bantuan.

"Hey! Lee Seoyeon!" Gadis itu semakin ketakutan, kali ini ia menarik jaket Seonghwa dan bersembunyi di belakangnya, membuat Seonghwa menghadap ke arah orang-orang berotot itu.

"Seoyeon, kenapa kau harus lari sayang?" Seoyeon tak menjawab, membuat Seonghwa merasa canggung di tengah-tengah. "Ayo ikut aku, kita bicarakan ini baik-baik." Seoyeon menggeleng di balik badan Seonghwa dan terus mengenggam jaket Seonghwa dengan erat. Badannya terus bergetar, ia benar-benar ketakutan. Dan Seonghwa bisa merasakan ketakutan Seoyeon.

 ࣧ 𝐓𝐇𝐑𝐎𝐔𝐆𝐇 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐀𝐑𝐊  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang