EIGHTEEN :: NIGHTMARE
Semuanya masih terlihat jelas, mimpi buruk Seonghwa, yang menjadikan dirinya lemah dan takut akan apa saja yang dapat melukainya. Trauma berat yang ia alami membuat dirinya bukan lagi seperti dirinya dulu, pemberani, kuat, dan peduli.
Malam itu akhirnya ia memilih membantu ibunya mencuci piring, sementara ibunya duduk di sofa sambil memijat kakinya. Tiba-tiba terdengar suara gedoran pintu yang sangat keras, Seonghwa bahkan berpikir pintunya sedang di dobrak seseorang, jadi ia berhenti mencuci piring dan melihat siapa yang datang.
Tetapi ibunya menghalanginya, dengan telunjuk yang ada ditangan, dan dia menggeleng agar Seonghwa tidak membuka pintu tersebut.
DOK DOK DOK DOK
Suara gedoran itu semakin kencang, sepertinya orang dibaliknya sangat marah. "Park Yuhwa aku tau kau di dalam!" Suara pria yang sangat menyeramkan membuat Seonghwa dan ibunya merinding.
Ibunya langsung membawa Seonghwa ke dalam kamar dan bersembunyi di lemari. Dan...
BRAKK!!
Pintu pun sudah lepas dari engselnya, dan Seonghwa kaget setengah mati, suara hentakan sepatu terdengar sampai ke telinganya, yang bisa ia rasakan saat ini adalah jantung ibunya yang terus berdetak.
"Yuhwa-ya, yang benar saja kau bersembunyi di rumah sekecil ini" dan salah satu pintu terbuka, ditariknya ibu Seonghwa keluar, Seonghwa hendak menarik balik ibunya namun tangannya sengaja di lepas oleh ibunya sambil memberi isyarat untuk terus diam.
Dan Seonghwa hanya bisa melihat ibunya yang di tampar oleh pria jahat tersebut dari dalam lemari. "Berani kau bersembunyi dariku hah?!"
"Untuk apa aku takut kepadamu hah?!" Harusnya ia tak menjawab sehingga ia menerima tendangan darinya. Seonghwa menangis dari dalam lemari. Ia tak kuasa melihat ibunya tak berdaya seperti itu ditindas oleh seorang pria.
"Sekarang aku ingin kau berikan uang suamimu!?"
Ibunya mengangkat sudut bibirnya mencemooh "Di dalam mimpimu"
"Ohya?"
Pria itu mengeluarkan sebuah pisau lipat dari dalam sakunya dan mendekatkannya ke dada Ibu Seonghwa.
"Yuhya-ya aku tidak ingin menjadi pria jahat, jadi bisa kau katakan dimana tabungan suami sialanmu itu?" Ibunya hanya menatap pria tersebut nyalang enggan menjawab.
"Tak menjawab rupanya" Ia sedikit menekan pisaunya membuat Ibu Seonghwa berteriak kesakitan. Seonghwa masih terus diam sambil menangis karena melihat tangan ibunya yang memberinya isyarat untuknya agar tidak keluar.
"Ayolah, apa susahnya hanya mengatakan tempatnya?"
"Kau sungguh bodoh jika berpikir semua orang menyimpan harta di suatu tempat"
Lalu ia menjambak rambut ibu Seonghwa membuatnya mengaduh kesakitan. "Lalu dimana? Yuhwa-ya, kau sungguh membuatku marah."
"Dia rapuh, tapi dia juga sekuat baja, dia bersinar walaupun dunia menganggapnya redup, dia tidak masuk akal, dan penuh dengan imajinasi." Jawab Ibunya dengan lancar.
"Kau sungguh membuatku marah"
JREK!!
"Aaaaaaarghhhh" Seonghwa menutup matanya tak kuasa melihat ibunya direnggut nyawanya oleh seseorang yang tak berperikemanusiaan itu.
"Itulah akibatnya jika membuang-buang waktuku." Ia mengambil pisaunya dan membersihkannya sebelum ia masukan ke dalam sakunya kembali.
KLENTANG!
KAMU SEDANG MEMBACA
ࣧ 𝐓𝐇𝐑𝐎𝐔𝐆𝐇 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐀𝐑𝐊 [✓]
Adventureᥫ᭡'ִֶָ 𝐬𝐞𝐨𝐧𝐠𝐡𝐰𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐲𝐞𝐨𝐧 𝐤𝐢𝐧𝐨 ◜ seoyeon yang membawa seonghwa ke gelapan tanpa mengetahui akan menemukan jalan keluarnya. ©POPELHAZE 2019 ﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌﹌ started : 9/12/19 ended : 9/9/20