nineteen :: start a war

169 28 8
                                    




NINETEEN :: START A WAR

NINETEEN :: START A WAR

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Keduanya menatap Hui prihatin, setelah sebuah telepon masuk dari Kino, Seoyeon dan Yunho hanya bisa diam melihat reaksi Hui yang biasa saja. Hui tau hari ini akan datang. Dimana ia akhirnya menjadi seorang pengkhianat untuk teman lamanya itu. Hui bahkan sudah membayangkan bagaimana ia akan dikurung di penjara bawah tanah Hui, dengan tanpa cahaya, tanpa makan, tanpa oksigen, semuanya hampa, kosong, dan tak layak huni.

"Aku tak tau apa maksudmu," ujar Hui sambil mematikan teleponnya. Kemudian hening. Tak ada yang mengeluarkan suara. Semuanya berkutat pada pikiran masing-masing. "Seoyeon, bangunkan Seonghwa, kalian harus pergi."

"Tapi Kino akan tetap mengetahui keberadaan mereka." Sela Yunho. "Tidak sebelum aku menghalangi dia." Hui pun berdiri dan hendak pergi ke mobil sebelum akhirnya ia tiba-tiba terjatuh dan dadanya terasa sakit, detak jantungnya sangat cepat hingga rasanya suara degupan itu bisa ia dengar.

"Hyung!" "Oppa!"

Hui kesakitan sekali sampai ia harus meremas bajunya menahan sakit. Seoyeon dan Yunho membantunya berdiri. "Istirahatlah dulu disini, baru besok pagi kau bisa pergi," waktu menunjukan pukul 3 pagi. Hui memang tak tidur 2 hari ini, dengan kondisinya seperti ini, apa mungkin ia bisa hidup? Tentu saja tidak.

"Yunho-ya, ambilkan obatku di saku jaketku." Yunho langsung mengambil jaket Hui dan merogoh sakunya. Ada dua obat disana, jadi Yunho memberikan keduanya. Seoyeon pun pergi sebentar untuk membawakan minum. Setelah Hui meminum obatnya, ia mulai tenang kembali dan memejamkan matanya sebentar. "Ini obat sakit jantung?" Tanya Seoyeon sambil melihat obat milik Hui.

Hui tak menjawabnya, dan membiarkan Seoyeon dan Yunho tau, apa yang selama ini dideritanya adalah salah satu bayangan hitam yang tidak ia sukai. "Hyung?" Hui menegakkan badannya sebelum mengambil obat tersebut dari tangan Seoyeon. "Ini adalah hal yang paling kubenci selama hidupku," ia menjeda sebentar ucapannya. "tapi akhirnya aku senang kenapa ini ada pada diriku."

"Hyung apa maksusdmu?"

"Kino akan membunuhku, dan penderitaanku akan selesai sampai disini. Aku tak perlu memakan obat obatan ini lagi." Kata Hui sambil meletakkan obat tersebut di meja. Kemudian Yunho dan Seoyeon diam kembali. Kenapa rasanya sedih begini melihat orang putus asa dengan hidup yang mereka jalani. "Aku bertemu Seonghwa untuk menanyai Soojin," Seoyeon dan Yunho menoleh "Soojin sunbae?" "Soojin Noona?"

Hui tersenyum tipis "Aku hanya ingin tau bagaimana keadaannya saat terakhir kali dia bertemu dengannya."

"Kau bisa bertemu dengannya langsung, rumah Soojin sunbae itu di—"

"Aku tak bisa menemuinya." ujarnya membuat Seoyeon bingung, begitu juga dengan Yunho "Kenapa?"

"Dia akan menjadi kelemahanku."

 ࣧ 𝐓𝐇𝐑𝐎𝐔𝐆𝐇 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐀𝐑𝐊  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang