seventeen :: about Seonghwa

205 33 30
                                    

SEVENTEEN :: ABOUT SEONGHWA

Malam ini Hui lembur di apartmentnya, dirinya disibukkan dengan mengerjakan berkas yang tersisa dari hasil kerja Kino, dan menunggu titik koordinat dimana Seoyeon berada. Lagi, Hui tidak memberitahu Kino, ia ingin Kino tidak ikut campur dengan hal ini, karena Hui pun memiliki alasan pribadi menemui Seoyeon, oh atau lebih tepatnya menemui Seonghwa.

PEEP PEEP.

Hongseok :
• *******-**, Hwacheon-gun, Gangwon-do, South Korea.
Penjagaan disana ketat, hyung, kau harus berhati-hati sekali dengan pertanyaan para penjaga yang menjebak.
• Apakah Seoyeon sekaya itu bisa memiliki rumah di daerah tersebut?
• Ohiya hyung aku bertemu dengannya tadi saat aku sedang berjalan-jalan dengan kekasihku, kuharap itu bisa membunuh rasa rindumu.

Hongseok :
• Sent a photo

Hui hanya menatap foto tersebut sebeleum mematikan ponselnya dan meletakannya di meja dengan layar menghadap bawah. Ia diam sebentar sebelum akhirnya ia beranjak mengambil kunci mobil dan jaket dan pergi dari sana menuju alamat yang telah dikirimkan Hongseok.

Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, dari Seoul ke Gangwon-do sangatlah jauh, untung saja jalanan sepi karena tengah malam, jadi ia bisa menerobos ke jalur mana saja.

Sementara itu di kediaman Chaeyoung, Seoyeon dan Seonghwa tertidur di ruang tengah dengan selimut yang menyelimuti mereka dan juga mereka yang saling berpelukan. Untung saja sofa Chaeyoung sedikit lebar, tetapi tidak panjang. Padahal niatnya Seonghwa ingin mengajak Seoyeon untuk tidur di kamar karena takut badannya kesakitan, tetapi Seoyeon bilang ia ingin sekali saja merasakan tidur di depan tv yang menyala.

Sementara Seoyeon sudah tertidur, Seonghwa tak bisa tertidur. Dengan keadaannya yang tidak terlalu normal ini, ia takut mengganggu Seoyeon. Jadi ia hanya menghabiskan waktunya dengan menatap wajah Seoyeon dan sesekali mengelusnya.

Dirinya tidak pernah sejatuh cinta ini dengan seorang gadis, Yeeun memang masa lalunya, tetapi ia tak pernah begitu bahagia saat Yeeun ada di sisinya, lebih ke perasaan datar yang tak pernah ada perubahan. Jadi, apa yang Seoyeon lakukan kepadanya?

Ponselnya berbunyi, ia merogohnya dari saku dan melihat beberapa pesan dari orang tuanya yang ada di luar negeri, memberi tahukan bahwa mereka terpaksa harus tinggal beberapa hari di New Zealand karena ada badai salju sehingga tidak memungkinkan untuk mereka pulang ke Korea.

Seonghwa tak menjawab, memberi kesan bahwa ia sudah tertidur.

Sebenarnya ia tidak benci dengan kedua orang tuanya, malah ia sungkan, mereka sudah sangat baik ingin mengadopsi Seonghwa saat usianya terbilang beranjak remaja, dan membesarkannya dengan tentu kesabaran di atas rata-rata, menghadapi anak yang bermasalah sepertinya tentu tidak mudah. Kadang Seonghwa menangis sendiri, kadang ia bisa berteriak ketakutan tiba-tiba, kadang juga ia bisa menyakiti dirinya sendiri tanpa sadar. Semua karena satu kejadian yang sungguh traumatic baginya.

Seonghwa menggelengkan kepalanya, membuang pikiran tentang kejadian di masa lalu, takutnya ia tiba-tiba berteriak tidak jelas di samping Seoyeon. Ia pun memilih bangun dan ingin mencari angin malam segar keluar. Sebelumnya ia mencium pipi Seoyeon sebelum akhirnya pergi ke teras depan dan berdiri di sisi jalan.

Sebuah mobil datang tepat di depannya, Seobghwa tidak kaget sebenarnya, tetapi seseorang yang berada di dalamnya membuatnya terkejut. "Kau?" Si orang tersebut diam di sisi pintu sambil melihat Seonghwa tenang "Kau tau aku?"

 ࣧ 𝐓𝐇𝐑𝐎𝐔𝐆𝐇 𝐓𝐇𝐄 𝐃𝐀𝐑𝐊  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang