"Baik anak-anak untuk acara nanti malam, bapak sudah menyiapkan agenda nya. Acara inti akan dilaksanakan pada jam 9 malam, yaitu api unggun yang nanti akan diiringi dengan penampilan dari perwakilan kelas masing-masing. Jadi, bapak harap kalian semua bisa mempersiapkan nya dengan baik! Sekarang silahkan kalian berdiskusi per kelas untuk mempersiapkan penampilan terbaik nya nanti malam! Karena panitia telah mempersiapkan hadiah untuk juara 1, 2, dan 3!" Pak Eki menjelaskan dengan tegas dan dibalas gemuruh tepuk tangan dari seluruh murid SMAN 24
Setelah pengumuman itu diberikan, mereka semua langsung berpencar dan berkumpul sesuai kelas masing-masing.
"Jadi gimana? Siapa yang punya bakat? Salurin aja disini" Usul David sambil menatap satu persatu teman kelas nya
"Kia! Kia aja Vid! Dia bisa nyanyi" Azkia pun melotot mendengar usul dari salah satu sahabat nya, Cheisya
"Ish! Apaan sih Ca? Nggak ah, gak mau" Elak Azkia sambil memukul punggung Cheisya pelan
"Iya kayanya suara lo bagus deh, Kia"
"Waktu acara classmeet kemarin elo kan yang nyanyi? Sumpah, bagus banget suara lo, gua setuju kalo lo yang mewakili kelas kita, Kia!"
"Nah iya! Bener tuh kata Mega! Udah, Kia.. Kalo punya bakat tuh jangan di pendem, keluarin ajaa"
"Ayo lah, Kia. Demi kelas kita, lo mau ya"
"Nanti gue deh yang main gitar buat iringin nyanyi an lo" Sambung David sambil mencoba memohon Azkia. Tanpa Azkia sadari, sejak kelas 11 David memang menyimpan perasaan kepadanya, namun David sangat lihai menutupi perasaan nya itu. David masih menunggu waktu yang tepat untuk dirinya menyatakan yang sebenarnya kepada Azkia.
"Gimana, Kia?" Tanya Darra memastikan
Azkia pun terlihat berfikir, David menatap nya dengan tatapan yakin dan mengangguk perlahan "Gue yakin lo bisa!"
"Hfft.. Oke, gue mau" Ucap Azkia terpaksa, dan dibalas sorakan oleh semua teman sekelas nya
"Makasih Kiaaaa" Balas murid perempuan teman sekelas nya, sedangkan para laki-laki hanya membalas dengan helaan nafas lega dan senyuman
"Tapi-" Azkia pun menggantungkan kalimat sambil menatap mereka semua dengan tatapan serius "Kalo kalah jangan salahin gue"
Teman sekelas Azkia pun tertawa geli mendengar ucapannya yang terdengar sangat polos
"Kalah menang itu wajar kali, kalo pun emang takdir kelas kita kalah yaudah. Masa iya kita marah sama lo" Jawab Gery dengan kekehan nya
"Ada-ada aja deh lo, Kia"
Azkia pun tersenyum malu, dan menatap David "Kapan mau mulai latihan bos?"
"Sekarang aja, yuk" David pun berjalan ke arah tenda nya untuk mengambil sebuah gitar cokelat miliknya dan kembali dengan gitar yang berada di genggaman nya
"Nyanyi lagu apa ya?" Tanya David meminta saran semua teman kelas nya"Cinta luar biasa" Usul Naila
"Bosen"
"Celengan rindu" Usul Dimas
"Basi"
"Jatuh hati" Usul Mauren
"Gak cocok"
"Perfect!" Usul Niko
"Gak jago ngomong inggris"
"Orang ke tiga!"
"Nahh, gua setuju!" David pun tersenyum sumringah mendengar jawaban Azkia
"Giliran Azkia yang jawab langsung di-iya in! Dasar lo buaya cap kaki tiga!" Seru Reza, sahabat David
"Wuuuuu! David!" Sorak teman-teman satu kelasnya
Dari tempat yang tak jauh dari sana, sepasang mata sedari tadi melihat dengan jelas kejadian yang cukup membuat hatinya tergores, apa benar ia mulai menyukai gadis itu? Tapi mengapa saat di dekat nya, rasanya Farel selalu ingin membuat nya marah. Farel tak bisa seperti David yang bertingkah manis terhadap gadis cantik itu, ia mulai berfikir bahwa David juga menyimpan rasa kepada Azkia.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKIA [TAMAT]
Romance"Sebuah kisah cinta yang tak selalu berujung dengan kebahagiaan" Terkadang, cinta memang butuh perjuangan dan pengorbanan di dalamnya. Banyak lika liku yang pasti harus dilalui bersama... ~ Azkia Atifa Magdalene *** Ps : Mengandung kata-kata kasar...