Hari ini adalah hari yang paling ditunggu tunggu oleh seluruh murid kelas 12 SMAN 24 Jakarta. Bagaimana tidak? Setelah melewati masa-masa ujian kini mereka disuguhkan dengan acara perpisahan di kota Bali dan Lombok, dua kota besar yang cukup terkenal dengan keindahan nya.
Setelah mendarat di bandara Ngurah Rai rombongan SMAN 24 saat ini tengah berada di dalam sebuah bus untuk menuju hotel tempat mereka menginap.
Hingga tak lama bus pun sampai di hotel bintang lima di daerah Badung, Bali. Mereka semua pun turun dari bus dan segera masuk ke dalam hotel untuk check in.
"Anak-anak! Perhatian semua nya! Dengarkan bapak dulu!" Titah pak Eki dengan toa di tangan nya yang membuat seluruh murid menatap nya dengan penasaran.
"Untuk siswa laki-laki, kamar berada di lantai empat sampai lantai tujuh, sedangkan untuk siswi perempuan kamar kalian berada di lantai delapan sampai lantai sepuluh. Untuk pembagian kamar silahkan hubungi wali kelas masing-masing agar tidak terjadi rebut-rebutan kamar! Mengerti semua nya!"
"Mengerti pak!"
"Oh iya satu lagi! Khusus siswa laki-laki kalian semua dilarang keras berkeliaran di sekitar lantai delapan sampai sepuluh! Alias lantai dimana kamar para siswi perempuan! Kalau ada yang melanggar, siap-siap untuk menanggung segala resiko nya dan para guru tidak terima berbagai alasan! Dengar kalian semua wahai kaum adam?!"
"Iya denger pak!"
"Siap pak!"
"Denger pak!"
"Iya siap pak siap!"
Pak Eki pun tersenyum senang sambil mengusap kumis tebal nya dan mengangguk anggukan kepala nya.
"Bagus! Baik, sekarang kalian semua silahkan kalian masuk untuk check in hotel!"
Seluruh murid pun memekik senang dan segera berjalan memasuki hotel mewah itu. Begitu juga dengan Azkia dan semua sahabat nya yang juga masih begitu direpotkan dengan koper dalam genggaman mereka masing-masing.
Azkia pun menghampiri bu Vina untuk menanyakan nomor kamar dirinya dan semua sahabat nya tentu nya.
"Chika, Jessy, Vio, Nori, dan Zura kamar kalian ada di lantai delapan, kamar nomor 758 ya"
"Oke bu! Makasih ya bu"
"Iya hati-hati naik lift nya jangan desak-desakan!" Pekik bu Vina setelah melihat beberapa anak murid nya hampir berebut untuk memasuki lift hotel.
Azkia berdehem membuat bu Vina tersentak dan tersenyum ke arah Azkia.
"Azkia? Kamu ini ngagetin ibu aja"
Azkia pun menampilkan cengiran kuda nya "Maaf bu, oh iya. Saya mau tanya sama ibu, kira-kira nomor kamar saya sama temen-temen saya berapa ya bu?"
Bu Vina pun kembali membuka beberapa tumpukan kertas di tangan nya dan mencari nama gadis itu.
"Kamu.. Emm.. Kamu, Cheisya, Darra, Mauren dan Naila ya?" Azkia pun mengangguk sebagai jawaban.
"Kalian di kamar nomor 765 yang ada di lantai delapan ya, Kia"
Azkia mengacungkan jempol nya seraya tersenyum ke arah bu Vina.
"Siap bu! Ya udah kalo gitu kita ke kamar dulu ya bu! Makasih banyak bu Vina"
"Iya sama-sama, hati-hati naik lift nya!"
"Oke bu!"
Azkia pun menghampiri para sahabat nya dan segera menaiki lift agar cepat sampai di kamar dan segera beristirahat setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKIA [TAMAT]
Romance"Sebuah kisah cinta yang tak selalu berujung dengan kebahagiaan" Terkadang, cinta memang butuh perjuangan dan pengorbanan di dalamnya. Banyak lika liku yang pasti harus dilalui bersama... ~ Azkia Atifa Magdalene *** Ps : Mengandung kata-kata kasar...