Chapter 35 {Graduation}

555 33 0
                                    

Hari kelulusan pun tiba, saat ini sekolah tempat mereka menimba ilmu selama tiga tahun telah di dekorasi sedemikian rupa. Tak hanya itu, pihak sekolah pun sudah menyiapkan berbagai hidangan juga panggung yang tak kalah megah nya.

Sungguh, kenangan putih abu-abu itu kini akan ditutup indah oleh juntaian makna dihari spesial saat ini.

Seakan berada di dunia sihir, seluruh murid dan guru-guru terlihat begitu menawan seperti raja dan ratu di dunia dongeng. Bagaimana tidak? Para wanita terlihat begitu anggun dengan tatanan cantik yang mereka hias sendiri ditambah dengan kebaya modern yang menghiasi tubuh elegan mereka. Sedangkan para pria menggunakan tuxedo dengan dibalut kemeja bebas di dalam nya.

Begitu pula dengan Faraz dan semua sahabat nya, saat ini seluruh kelas dua belas dan dewan guru sedang berkumpul di lapangan indoor dengan menghadap panggung megah yang akan membantu untuk mengisi cerita berwarna dihari ini.

Acara saat ini adalah komedi, pihak sekolah memang telah mengundang beberapa publik figur untuk mengisi salah satu acara di hari wisuda ini. Setelah itu acara dilanjutkan dengan doa bersama, dan pengalungan medali oleh kepala sekolah.

"Farel selamat ya atas prestasi dan pencapaian kamu, seluruh warga sekolah bangga sama kamu" Ucap sang kepala sekolah kepada Farel saat laki-laki itu menaiki panggung untuk pengalungan medali.

"Terima kasih sebelum nya pak. Saya bisa berhasil kaya gini kan juga karena bapak dan guru-guru semua"

"Ini yang bapak suka dari kamu, selalu rendah hati. Bapak gak nyangka kamu yang dulunya nakal ternyata memiliki kecerdasan yang luar biasa"

Farel pun hanya bisa terkekeh "Terimakasih banyak sekali lagi pak, kalo gitu saya permisi dulu" Setelah itu Farel pun turun dari panggung dan langsung disambut pelukan hangat oleh semua sahabat nya.

"Wuhu gila! Cuma Farel yang bisa ngobrol lama sama kepsek disaat pengalungan medali coy!"

"Iya anjir! Biasanya kan kepsek bakalan marah kalo ada yang ngajak ngobrol disaat antri buat pengalungan medali kaya gitu, tapi Farel ngga. Bener-bener spesial lo, Rel!"

"Berlebihan banget lo berdua! Udah ah mending sekarang kita have fun, bener ga?" Tanya Farel.

Semua sahabat nya pun saling menatap dan mengangguk setuju, mereka pun menghampiri Azkia dan semua sahabat nya yang sedang asik berbincang dengan teman sekelas mereka.

"Ekhem.. Sorry ganggu girls"

Semua perempuan itu menoleh dan terdiam, teman-teman sekelas Azkia bergegas pamit setelah mengetahui siapa yang datang.

"Udah selesai pengalungan nya?" Tanya Darra yang dibalas senyuman serta anggukan oleh Kamal.

"Sekarang makan yuk! Laper nih gue" Pekik Cheisya seraya mengelus perut nya.

"Perut karung dasar" Desis Galih yang masih di dengar oleh Cheisya.

"Apa? Coba ulang"

"Ngga.. Bukan apa-apa, yuk yuk kita kesana katanya kamu laper" Lanjut Galih seraya menuntun Cheisya ke meja dimana makanan tersedia.

"Kita susul Cheisya?" Tanya Naila kepada Mauren.

"Laper gak, Steve?"

"Sedikit sih, tapi ya udah ikut aja yuk!"

"Oke! Yuk, Nai" Jawab Mauren seraya berjalan bersama Steven dan Naila.

"Gue gimana?" Lirih Daniel dengan ekspresi merengut nya.

"Gak usah digituin mukanya!" Desis Zayn kepada Daniel membuat mereka yang ada disana tertawa.

"Daripada gue disini pasti nanti bakalan jadi bahan bully-an mereka. Mending gua susul Steven aja ah, bye!" Daniel pun berlari kecil berusaha mengejar Steven.

AZKIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang