Pembagian raport pun usai, kini waktu libur pun tiba. Azkia dan yang lainnya memilih berlibur ke salah satu pantai di wilayah Jawa barat.
"Gila! Pegel-pegel di badan gua lenyap seketika!"
"Mata gua langsung ngejreng anjir!"
"Bagus banget!"
"Beda banget sama Jakarta! Disini asri banget!"
"Air nya jernih banget dong!"
Azkia dan semua teman-teman nya memekik girang. Setelah turun dari mobil yang mereka tumpangi, mereka langsung berlari menuju tepi pantai meninggalkan para laki-laki yang sedang memarkirkan mobil dan membawa koper milik mereka juga milik para gadis nya. Kecuali Steven dan Daniel.
"Btw hotel kita yang dimana, Kia?" Azkia membuka ponsel nya untuk mengetahui lokasi hotel yang kemarin sudah di sewa nya.
"Disana. Keluar pantai nanti sebelah kanan, persis di seberang nya" Darra pun mengangguk faham.
"Ya udah yuk ke hotel dulu" Ajak Mauren yang langsung dibalas anggukan oleh mereka semua.
Azkia dan Darra mengambil koper di tangan Farel dan Kamal. Awalnya kedua laki-laki itu menolak namun Azkia dan Darra tetap memaksa agar mereka yang membawa koper pribadi milik mereka.
Sesampainya di hotel mereka diberitahu resepsionis bahwa kamar mereka ada di lantai enam. Mereka pun langsung mencari kamar untuk beristirahat sebentar.
Tak jauh dari sana, tiga orang gadis sedang bersembunyi dibalik patung besar yang terpampang di depan hotel.
"Tuh kan bener! Mereka semua tuh liburan disini!"
"Yaudah iya. Lo emang gak diragukan lagi deh! Oh iya.. Lo udah pesen kamar yang jauh dari kamar mereka kan?"
"Udah. Yuk masuk! Mumpung mereka udah ke dalem"
***
"Tiga ratus delapan, tiga ratus sembilan.. Nah! Tiga ratus sepuluh! Ini kamar kita guys!" Pekik Cheisya sambil menunjuk pintu kamar dengan angka 310 yang terpajang di depan nya.
"Kalo kalian disini berarti sebelah nya kamar gua sama Naila. Yuk Nai! Cap cus!" Mauren langsung membuka pintu kamar 311 dengan kunci dalam genggaman nya dan masuk ke dalam kamar itu.
"Yuk coy masuk!" Cheisya memasuki kamar meninggalkan Darra dan Azkia diluar bersama para laki-laki.
"Inget ya! Gue, Kamal, sama Farel di kamar tiga ratus tiga puluh enam. Steven, Galih sama Zayn di kamar sebelahnya. Oke?"
"Mau nya sekamar sama yang cakepan ye, Dan! Bisa banget lo" Daniel pun tersenyum lebar "Kan biar cakep nya nular, ye gak Rel? Mal?" Daniel merangkul pundak Farel dan Kamal sambil menaik turunkan alisnya.
"Terserah lo kutu arwana!"
"Gak usah pegang-pegang! Gue normal!"
Daniel pun mendengus sambil menarik kembali tangan nya. Azkia dan Darra pun terkekeh melihat tingkah mereka.
"Jadi kamar kalian di depan kamar kita?" Kamal mengangguk sebagai jawaban "Iya. Jadi nanti kalo ada apa-apa tinggal teriak aja. Hewan penjaga kamar kita siap melindungi kalian, iya gak Rel?" Farel pun mengangguk cepat sambil menahan tawanya.
Daniel pun melirik Kamal sarkastik "Maksud lo, gue?"
"Gua gak ngomong gitu ya, Dan!" Jawab Kamal sambil menampilkan ekspresi polos nya.
Semua nya pun tertawa mendengar candaan dari Daniel dan Kamal itu.
"Ya udah kalo gitu.. Masuk yuk, Dar! Kita duluan ya" Ujar Azkia yang dibalas anggukan oleh ke enam laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKIA [TAMAT]
Romansa"Sebuah kisah cinta yang tak selalu berujung dengan kebahagiaan" Terkadang, cinta memang butuh perjuangan dan pengorbanan di dalamnya. Banyak lika liku yang pasti harus dilalui bersama... ~ Azkia Atifa Magdalene *** Ps : Mengandung kata-kata kasar...