Chapter 18 {Alvin}

704 43 1
                                    

Azkia, Darra dan Cheisya pun kembali ke kamar untuk beristirahat. Namun saat baru keluar lift mereka langsung dikagetkan dengan kehadiran tiga gadis licik itu, siapa lagi kalau bukan Dewi, Sindy, dan Ajeng.

"Ekhem! Ada yang lagi berantem nih" Ucap Dewi sambil menatap kuku tangan nya.

"Maksud lo apa?!"

"Ca, udah!" Lerai Azkia sambil menahan amarah nya.

"Santai! Gua gak ngomong sama lo ya. Gua lagi ngomong sama temen lo yang sebentar lagi bakalan jadi MANTAN dari seorang FAREL MAHARDIKA!" Balas Dewi dengan senyuman licik nya.

"Oh iya. Lo tau gak, Kia? Tadi tuh ya.. Pas gua diusir sama kalian! Gua ketemu sama Farel di jalan! Terus abis itu lo tau gak dia ngapain?" Lanjut Dewi sambil menatap Azkia dengan tatapan jahat nya.

"Dia meluk gue! Ya awalnya gue udah nolak sih.. Tapi dia malah terus peluk gue sambil bilang 'gue suka aroma parfum lo' gila gak sih? Ya gue histeris lah! Cowok yang gue taksir dari kelas sebelas ternyata juga suka sama gue! Oh my God!" Pekik nya sambil mengibaskan tangan ke arah wajah dengan tujuan memancing emosi gadis itu.

Azkia menahan amarah nya, ia menatap tajam Dewi. Namun bagaimana pun juga ia tidak boleh bertengkar di dalam hotel, karena bisa menyebabkan kerusuhan atau bahkan bisa saja ia diusir oleh pihak hotel.

"Udah menghayal nya?!" Desis Darra yang tak percaya dengan ucapan Dewi.

"Dih! Siapa yang menghayal sih? Gua ngomong jujur kok! Ya gak guys?" Sindy dan Ajeng mengangguk dengan senyuman licik nya.

"Heh, Dewi! Inget ya! Mau setinggi apapun ucapan lo, kita gak akan pernah bisa percaya sama lo! Karna mulut lo itu berbisa! Lo gak ada bedanya sama jalang yang suka nya godain cowok orang! Ngerti?!"

Dewi pun terpancing emosi, ia hampir saja ingin menampar pipi Cheisya. Namun, sebuah tangan berhasil menahan nya.

"Masalah lo cuma sama gue! Gak usah bawa-bawa sahabat gue!" Ucap Azkia yang mulai berbicara.

"Oh, oke! Jadi gini ya Azkia.. Gua cuma mau kasih tau lo" Dewi menatap Azkia tajam "Kalo gua bakalan rebut Farel dari lo! Selebihnya terserah lo, mau dengan cara baik-baik? Atau dengan cara terlicik sekali pun!" Dewi menggenggam kasar tangan Azkia hingga membuat gadis itu melepaskan nya secara paksa.

"Terserah lo! Kita liat aja nanti, siapa yang akan dipilih sama Farel!" Jawab Azkia sambil mendorong kasar pundak Dewi dengan jari telunjuk nya.

Azkia pun menggandeng tangan Darra dan Cheisya untuk segera pergi dari sana, meninggalkan tiga gadis licik itu dengan tatapan jahat nya.

***

"Feeling gua si emang Farel gak salah deh, Kia. Soalnya lo denger kan tadi Dewi ngomong apa? Kayanya dia tuh emang berusaha bikin kalian putus dengan rencana licik nya dia. Gaya bicara nya aja terkesan manas-manasin lo gitu" Ucap Darra memberi pendapat.

Azkia pun masih terdiam, ia berdiri menatap luar jendela dengan kedua tangan yang dilipat di depan dadanya.

"Gua gak tau. Gua cuma gak abis pikir sama Farel, bisa-bisa nya dia bilang kaya gitu sama gua tadi. Mungkin dia emang ada rasa sama Dewi selama ini" Jawab Azkia dengan tangis yang ia tahan.

"Lo gak boleh gitu. Jangan asal tuduh dulu sebelum lo tau kejadian sebenernya, lagipula Farel gak bakal suka lah sama Dewi. Bahkan dari dulu Dewi gak pernah dilirik sama Farel, walaupun emang si Dewi tuh ngejar-ngejar Farel mulu sampe sekarang"

Azkia pun menghela nafas kasar "Gua capek, Dar" Azkia menangis, ia menumpahkan segalanya saat itu. Darra langsung memeluk Azkia dari belakang, Cheisya yang baru saja keluar dari kamar mandi juga ikut mengelus punggung Azkia dari belakang.

AZKIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang