Chapter 41 {Kacau}

605 28 1
                                    

Sejak kemarin gadis itu lebih memilih untuk keluar dari hotel dan berpindah ke apartemen yang jarak nya sedikit jauh dari hotel tempat sahabat nya juga laki-laki itu menginap, siapa lagi kalau bukan Farel.

Semua sahabat nya sudah mengetahui kejadian pahit itu dari Cheisya, gadis itu terpaksa bercerita dengan Darra dan Mauren. Hingga saat Azkia pamit pun mereka merasa sangat khawatir, namun gadis itu mampu meyakinkan semua sahabat nya bahwa ia akan baik-baik saja.

Awalnya mereka bersikeras untuk ikut dengan Azkia, namun gadis itu menolak nya. Ia meminta ketiga sahabat nya untuk tetap disana agar Farel tidak mencurigai kepergian Azkia secepat itu. Hingga dengan terpaksa mereka pun setuju dan tetap berada disana.

Bukan nya ia tidak ingin kembali ke Jakarta dan menceritakan semua kenyataan ini kepada orang tua nya, namun kondisi perasaan nya kini sepertinya memang harus diutamakan.

Saat ini, gadis cantik itu sedang berjalan di sekitaran pasar seni Kuta, lokasi yang tidak terlalu jauh dari pantai Kuta. Bukan nya ia tidak ingin pergi jauh dari sana, ini semua atas permintaan semua sahabat Azkia agar mereka merasa sedikit aman saat gadis itu berada tidak terlalu jauh dari mereka semua.

 Bukan nya ia tidak ingin pergi jauh dari sana, ini semua atas permintaan semua sahabat Azkia agar mereka merasa sedikit aman saat gadis itu berada tidak terlalu jauh dari mereka semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat asik berjalan santai, tiba-tiba Azkia dikejutkan dengan tepukan yang mendarat pada bagian pundak kanan nya.

"Aksa?"

Laki-laki itu pun terkekeh dan mensejajarkan langkah nya di samping gadis itu, namun Aksa merasa ada yang berbeda dari ekspresi Azkia.

"Gak nyangka gua kita bisa ketemu lagi. Btw lo udah tunangan ya sama Farel? Wah selamat ya, Kia! Sorry nih kemarin gua gak bisa dateng, lagi jagain cafe nyokap. Gue kirim doa aja ya" Ujar Aksa disertai kekehan nya yang dibalas senyuman tipis oleh Azkia.

"Makasih ya, Sa"

"Iya sama-sama"

Aksa pun mulai mencari cari sesuatu di sekitar tempat nya dan Azkia berada, Azkia pun ikut bingung dibuat nya.

"Lo kenapa, Sa? Lagi nyari barang?"

Aksa pun menghentikan kegiatan nya dan menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Ah? Engga, justru gue bingung.. Lo kesini sama siapa si? Kok gak sama Farel?"

Deg!

Azkia pun menelan salivanya setelah mendengar pertanyaan dari Aksa. Bukan hanya itu, ia pun secara spontan langsung berhenti dari jalan santai nya.

"Loh? Kok berenti?"

"Sa, udah ya.. Jangan tanya-tanya gue dulu" Ujar Azkia lirih kepada Aksa. Laki-laki itu pun mengerutkan kedua alisnya bingung.

"Lagi ada masalah ya?"

Gadis itu menggeleng dan berusaha tersenyum seolah olah tidak ada masalah apa-apa pada dirinya.

AZKIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang