Chapter 8 {Bingung}

907 42 1
                                    

"Udah lah, Dar. Jangan emosi an mulu, nanti cepet tua lho" Darra menghela nafas kasar mendengar ucapan dari Azkia.

"Yaudah oke! Gua gak marah lagi sama tuh orang" Azkia pun tersenyum senang.

"Tapi-" Ke empat sahabat nya menatap Darra bingung "Kalian harus tetep percaya sama gue, sedikit aja"

"Iya. Kita percaya kok" Darra memekik senang dan memeluk ke empat sahabat nya erat.

"Oh iya. Inget ya! Kalian jangan terlalu percaya sama cewek itu. Gue cuma gak mau ada perpecahan di persahabatan kita"

"Iya, Darra"

"Lo kenapa bisa se benci itu sih sama dia, Dar? Ada dendam pribadi?" Tanya Cheisya sambil terkekeh.

"Bukan. Jadi tadi, pas gua lagi di kantin gak sengaja gua denger gosip an cewek-cewek anak IPS. Katanya si Mayang itu pindah sekolah karna di bully, soalnya dia udah rebut pacar sahabat nya sendiri"

Damn! Azkia terkejut mendengar pernyataan dari Darra. Ia menjadi bingung harus percaya atau tidak dengan Darra, sedangkan tadi dia benar-benar melihat langsung bagaimana Mayang memperlakukan Farel.

Azkia pun mengedarkan pandangan nya. Ia berusaha mencari gadis itu, namun nihil. Mayang sama sekali tidak ada di dalam kelas.

Lalu dimana gadis itu sekarang? Apa dia masih bersama Farel di tempat itu? Masih menyandarkan kepala nya di pundak kekar Farel?

Azkia menggeleng cepat. Ia harus menepis pikiran negatif nya itu. Bagaimana pun juga, ia tidak bisa menebak sifat orang hanya dari luar nya saja.

"Dar, tapi gimana pun juga gua gak bisa percaya dulu sama lo. Lo kan tau gua kaya gimana orang nya, gua harus dapet bukti yang bisa meyakinkan diri gua sendiri dulu. Sorry ya" Darra menarik nafas kasar.

"Yaudah, terserah lo! Tapi.. Gua harap kalian jangan gampang percaya sama dia, apapun itu! Ya?" Ke empat sahabat nya mengangguk pasti.

***

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Azkia dan semua sahabat nya sudah menunggu Farel dan teman-teman nya di parkiran. Tak terkecuali dengan Mayang, gadis itu sepertinya tak punya rasa bersalah walaupun sudah di labrak oleh Darra.

Tak lama Farel dan yang lainnya pun datang. Farel berjalan dan tersenyum sambil mendekat ke arah Azkia.

Azkia ikut tersenyum melihat Farel yang sedang mengusap kepala nya lembut.

"Waduh! Nyamuk banyak banget anjir! Nih sekolah gak pernah di fogging apa ya?!" Dumel Daniel sambil menepuk nepuk tangan nya diatas udara.

Naila pun menepuk pundak Daniel kasar "Heh! Lo gila ya?! Nyamuk nya kan elo! Kenapa lo gak tampar diri lo sendiri aja?"

Daniel langsung memegang kedua pipi dengan ekspresi takut nya.

Semua yang ada disitu pun tertawa, Mayang pun hanya tersenyum tipis mendengar banyolan antara Daniel dan Naila itu.

"Udah woy! Ayo balik!" Steven menaiki motor nya sambil menggunakan helm.

Rencana awal mereka memang tadi nya ingin semua ikut dengan Farel dan Azkia. Namun, karna kehadiran Mayang. Rencana pun di ubah, mereka sengaja membiarkan Mayang pulang terlebih dahulu agar mereka semua bisa melanjutkan semua nya.

"Lo balik naik apa, May?"

"Lagi nunggu taksi online nih. Kalian gak pulang?" Jawab Mayang sambil menoleh ke arah Mauren.

"Kita kan bawa motor, jadi kita nungguin lo balik dulu baru kita bisa pulang" Balas Naila sekenanya.

Mayang pun mengangguk faham. Tak lama taksi yang di pesan Mayang pun tiba. Mayang melambaikan tangan nya setelah taksi itu mulai melaju.

AZKIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang