Chapter 42 {Drop}

708 34 5
                                    

Setelah selesai memakan kotak makanan dari Aksa, Azkia berniat menghampiri laki-laki itu di kamar nya.

"Samperin Aksa aja deh, dari tadi gue telponin malah gak di angkat" Gumam Azkia pada dirinya.

Saat bangun dari duduk nya, tiba-tiba rasa sakit menyerang gadis itu. Rasa pusing, sakit, dan mata buram menyeruak di kepala nya. Kini, anemia gadis itu semakin menjadi bersamaan dengan kanker nya yang semakin parah.

"Awshh" Rintih Azkia seraya memegang kepala nya.

Dengan tertatih ia terpaksa harus ke kamar laki-laki itu untuk meminta bantuan, setelah menutup pintu apartemen nya. Ia segera mengetuk pintu apartemen Aksa.

Tok tok tok

"Sa? Aksa! Awshh"

Prang!

Kotak makan dan sendok tiba-tiba terjatuh dari genggaman nya, gadis itu pun tak kuasa menahan rasa mual dan sakit yang datang bersamaan saat itu. Azkia terjongkok dengan satu tangan menggenggam pelipis dan yang satu nya lagi menekan area perut nya.

"Mba? Mba gapapa?" Ujar salah seorang perempuan yang tiba-tiba datang menghampiri Azkia.

"Loh? Azkia?!" Pekik wanita itu yang membuat Azkia membuka mata dan menatap nya.

"Cla? Clara?" Ucap Azkia tertatih seraya tersenyum lirih ke arah Clara. Betapa terkejut nya Clara saat ia melihat darah segar mengalir dari hidung dan tepi bibir nya.

"Kia lo mimisan! Ya ampun!" Pekik Clara panik seraya mengambil sapu tangan dari dalam tas nya.

Gubrak!

"Kia! Lo kenapa?!" Pekik Aksa yang baru saja datang dengan membawa sebuah kotak box berukuran sedang, saat melihat Azkia yang sedang merintih kesakitan tak sengaja ia melempar box yang ia bawa.

Aksa pun sekilas melirik ke arah Clara yang juga terlihat panik kepada Azkia sama sepertinya.

"Sa?" Gumam Azkia seraya melirik Aksa dengan senyuman tipis dari bibir nya. Aksa yang merasa terpanggil pun seketika langsung menghapus darah dengan jari nya tanpa ada rasa jijik sedikit pun.

"Kia, lo harus ke rumah sakit sekarang! Gue gendong ya, sorry"

Saat Aksa ingin membopong Azkia, tiba-tiba saja gadis itu pingsan dalam dekapan Aksa, "Astaghfirullah, Kia!"

"Gue ikut ya, gue Clara. Temen nya Kia"

Aksa pun membalas nya dengan anggukan cepat "Ya udah ayo!"

Mereka pun segera membawa gadis itu ke rumah sakit terdekat dengan menaiki taksi online yang dipesan nya.

***

"Kia!" Teriak Farel yang tiba-tiba terbangun dari tidur nya.

Steven yang berada di sebelah nya pun terkejut dengan teriakkan Farel.

"Lo kenapa si? Mimpi?" Tanya Steven dengan suara khas bangun tidur nya.

Farel pun langsung terduduk di atas tempat tidur "Gua mimpiin Kia, Steve" Jawab Farel dengan nafas tergesa.

"Mimpi apaan?"

"Kia.. Kia pergi, dia bilang dia mau pergi jauh dan gak akan balik lagi"

Steven pun ikut duduk di sebelah Farel seraya menepuk nepuk pundak nya.

"Itu cuma mimpi, Rel. Kia kan sayang sama lo, masa dia tega ninggalin lo" Ujar Steven memberikan semangat.

"Tapi gue ngerasa ini pertanda, Steve"

AZKIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang