"Kia?! Kamu kenapa?!"
Gio terkejut melihat kondisi Azkia yang sedang menangis sesenggukan dalam pelukan Farel.
Sedangkan Steven dan Daniel sudah pamit terlebih dahulu.
Gio dan Farel merangkul Azkia menuju dalam rumah, dan Zayn mengikuti dari belakang.
Zayn lebih memilih untuk menunggu di ruang tamu. Sesampainya di kamar gadis itu, ia terduduk dengan Farel yang masih memeluk nya dari samping.
Sedangkan Gio mengambil obat dan minum hangat untuk adik nya itu.
"Udah, kamu jangan nangis lagi ya"
Azkia menggigit jari nya sambil menunduk "Aku takut"
Hanya kalimat itu yang sedari tadi keluar dari mulut Azkia, Farel pun tak henti nya meminta gadis itu untuk berusaha tenang.
"Ada aku, David juga udah gak ada. Kamu aman sayang"
"Rel, aku gak tau.. Aku gak tau lagi kalo sampe kamu gak dateng terus David berbuat yang lebih nekat sama aku, terus dia-"
"Sst" Farel menempelkan jari telunjuk nya di bibir gadis itu sambil memeluk nya kembali.
"Udah ya, jangan terlalu dipikirin lagi. Aku janji, aku janji sama kamu. Aku gak akan pernah biarin kamu pergi sendiri lagi. Aku berani sumpah, aku gak akan biarin kejadian ini terulang lagi sama kamu"
Gio pun datang dengan membawa nampan berisi kan teh hangat dan air putih serta obat-obat an milik gadis itu.
"Kia, minum dulu obat nya terus teh nya di habisin ya"
Azkia mengangguk, Farel mengelus kepala Azkia lembut.
Gio duduk di samping Azkia sedangkan Farel membantu meminumkan beberapa obat milik gadis itu.
"Makasih ya Rel, ka Gio" Ucap gadis itu yang dibalas senyuman oleh Farel dan Gio.
Farel memandang beberapa macam obat milik Azkia dengan dahi berkerut "Itu obat apa aja ya? Setau gua Azkia gak punya sakit bawaan selain maag"
"Kalo gitu kakak ke bawah dulu ya, temenin temen kamu tuh di bawah kasian sendirian" Ucap Gio sambil terkekeh yang dibalas senyuman oleh Azkia.
"Ka Gio" Panggil Farel yang membuat Gio menoleh.
"Namanya Zayn. Sepupu, juga sahabat aku dan Kia"
"Oh.. Jadi, dia sepupu kamu, Rel?" Tanya Gio yang dibalas anggukan oleh laki-laki itu.
"Oke, kalo gitu kakak ke bawah dulu ya"
"Iya ka" Jawab Farel.
Farel kembali memandang obat itu yang semakin membuat nya penasaran, sesekali ia juga melirik ke arah Azkia yang sedang menyeruput teh hangat nya.
"Kia" Azkia pun menoleh ke arah Farel.
"Emm.. Itu, obat kamu semua?" Azkia melirik obat-obatan itu "Maksud aku.. Itu obat pribadi kamu, atau.. Obat persediaan rumah?"
"Aduh.. Farel udah mulai curiga lagi"
Azkia pun menatap kosong arah depan membuat Farel semakin penasaran.
"Sayang?"
Azkia tersentak setelah mendapat sentuhan kecil di bagian pundak nya.
"Itu.. Itu obat persediaan rumah kok, Rel"
Farel mengangguk sebagai jawaban "Emang kamu sakit apa?"
"Maag"
"Yakin maag doang?" Azkia mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZKIA [TAMAT]
Romance"Sebuah kisah cinta yang tak selalu berujung dengan kebahagiaan" Terkadang, cinta memang butuh perjuangan dan pengorbanan di dalamnya. Banyak lika liku yang pasti harus dilalui bersama... ~ Azkia Atifa Magdalene *** Ps : Mengandung kata-kata kasar...