Love You Rainbow
.
.
.
Irin berlari-lari menuju uks, dengan sebuah plastik putih ditangannya. Setelah mengganti bajunya, Irin langsung saja pergi ke kantin untuk membeli makanan untuk Hira, tapi ternyata kantin sangat ramai, jadi ia harus mengantri terlebih dahulu.
Tak lama dalam perjalanan, akhirnya Irin sampai di depan uks.
'Brak'
dengan kasar Irin membuka pintu kaca berwarna gelap itu hingga membuat orang yang berada di dalam ruangan itu terperanjat kaget."Astaga Irin! kau bisa membuat pintu itu pecah bodoh!" ucap Kira yang terkejut sambil memegangi dadanya untuk menetralkan jantungnya.
"Aku hanya khawatir dengan sahabatku, jadi aku bawakan makanan." ucap Irin sambil menunjukkan plastik putih di tangannya.
"Tak perlu, adikku sudah aku beri makan." ujar Kira dengan sombongnya.
"Haishh jadi mau ku apakan makanan ini?"
"berikan saja pada pacarmu, aku pikir dia sedang tidur di kelas dan belum makan siang." ceplos Kira, karena ia memang sudah mengetahui status hubungan Irin dan Mike.
"Pacar?" bingung Hira, setaunya Irin itu anti dengan yang namanya pacaran. Dan siapa pemuda yang menjadi pacarnya? apa ia sudah menerima Ezra?
"Kira sialan!"
"ada yang harus kau jelaskan padaku Irin." ucap Hira dengan nada datarnya. Kalau sudah begini, jadi mengerikan menurut Irin.
"Baik, aku jelaskan. Aku dan uhuk... Mike sudah pacaran." Hira menutup mulutnya dengan tangan karena terkejut.
"Irin kau?"
"ya aku tau, aku ini tidak normal. Aku tak menyadari orientasiku selama ini. Nyatanya aku ini ya... you know what I mean lah."
Hira menghela nafasnya "semoga hubungan kalian terus berjalan baik." ucap Hira sambil tersenyum manis. Irin terkejut, tak disangka Hira akan mengatakan itu. Irin pikir Hira akan memusuhinya. Namun ternyata Hira malah mendukungnya.
"Baiklah." Irin tersenyum membalas Hira.
"Pergilah hampiri Mike." ucap Hira.
"Tapi kau?"
"tak apa, kak Kira menjagaku di sini."
"ah baiklah."
Irin berjalan keluar uks menuju kelas unggulan A, kelas yang Mike tempati. Benar saja, saat Irin tiba di kelas itu, Irin melihat Mike yang sedang tertidur menyender pada mejanya. Irin segera menghampiri Mike dan membangunkannya dengan pelan."Mike bangun." ucap Irin yang sudah duduk di tempat duduk di samping Mike. Irin yakin ini tempat duduk Kira.
"Hey Mike." kali ini Irin menepuk nepuk pelan pipi Mike hingga si empu agak risih. Tiba-tiba tangan Irin ditarik lebih dekat oleh Mike yang setengah sadar. Kini wajah mereka tersisa hanya beberapa senti saja. Bahkan Irin bisa merasakan hembusan nafas Mike.
'Chu'
Mike mengecup singkat bibir Irin. Wajah Irin seketika memerah, untung saja kelas ini sepi. Jadi tak ada yang melihat kejadian itu."Anak bebek ku sudah berani menggangguku tidur." ucap Mike dengan nada rendah. Jujur, ini membuat Irin merinding.
"A-aku ha-hanya ingin mengantarkan ma-makan siangmu." ucap Irin gugup. Mike langsung membuka matanya lebih lebar.
"Benarkah? wah istri yang baik." Mike terlihat sumringah, Irin mendelik. Apa-apaan Mike ini, tadi terlihat mengerikan. Sekarang jadi menjengkelkan.
"Oh istriku yang baik, tolong suapi aku ya." ucap Mike dengan nada menggelikannya.
'Ctak'
jidat Mike seketika memerah kerena sentilan kuat dari Irin. Yang benar saja, Irin sudah sangat kesal sekarang."Bodoh sejak kapan aku jadi istrimu."
"sejak aku memberi tanda ini padamu." ucap Mike sambil melepas salah satu plester dari leher Irin hingga menampakkan Kissmark yang masih berbekas di sana.
"Aish Mike kau harus membeli lagi plesternya!"
>>><<<
Seperti biasa Irin duduk di halte sambil menunggu Jemputannya. Sore ini harinya cukup cerah dengan langit jingga yang menghiasi, Irin jadi teringat sesuatu.
Flashback
"Mama lihat langit sorenya sangat cantik, huaaa lihat burung-burung yang berterbangan itu. Bisakah aku terbang juga seperti mereka?" seorang gadis kecil terus mengagumi indahnya senja dari balkon rumahnya. Sedangkan wanita dewasa yang mengawasinya tak henti tersenyum melihat kepolosan sang anak.
"Tentu bisa Irin, kau bisa terbang seperti mereka. Dan untuk itu kau harus belajar dengan baik agar kau pintar." ucap lembut wanita itu.
"Iya, jika nanti aku sudah dewasa dan aku sudah pintar, aku akan mengajak mama terbang juga."
"tentu, mama akan tunggu."
----
'plak'
"papa hentikan! jangan memukuli mama! hiksh." Irin kecil terus menangis saat melihat sang ayah yang memukuli mamanya.
"Tidak! wanita sialan ini! wanita jalang ini harus diberi pelajaran!"
"tidak papa! jangan hiksh, cukup! kalau papa marah tolong marah padaku! tolong pukul aku! jangan pukul mama, pukul aku saja!" Irin memeluk kaki sang ayah dan terus menangis agar sang ayah berhenti memukuli sang Ibu.
"Irin masuk ke kamar mu!"
"tidak akan!"
"Irin!"
"berhenti memukuli mama."
"Irin wanita ini harus diberi pelajaran, dia sudah berselingkuh. Dia juga sudah menghianati kita!"
"tidak papa, papa salah sangka!"
"Irin jangan membelanya!"
"berhenti memukulinya!"
"baik, aku akan berhenti memukulinya. Tapi mulai sekarang dia harus angkat kaki dari rumah ini!"
"papa?"
.
"Maaf Irin sayang, mama harus pergi"
"Mama!"
.
"Ingat Irin, jangan pernah percaya pada kata cinta. Karena itu akan merusakmu. Cinta itu merusak, aku katakan lagi. Jangan pernah berani mengenal cinta!"
"baik papa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Rainbow[✔]
Romance"Kau tau, aku straight.. aku benci semua hal yang tidak normal sepertimu!" "belajarlah menerima kenyataan, bukan kita yang menginginkan ini. Tapi tuhan yang menakdirkan ini." Cinta itu tak memandang status gender, itu sepertinya memang bukan mitos k...