Love You Rainbow
.
.
.
'Ting'tong
Irin langsung bergegas menuju pintu lalu membukanya.'Cklek'
pintu terbuka, ternyata Mike yang datang bertamu ke rumahnya. Tentu Irin terkejut, Mike bahkan tak memberitahu bahwa ia akan datang."Kenapa kau di sini?" tanya Irin
"Oh ayolah, jika pacarmu datang berkunjung apa kau menyambutnya dengan pertanyaan itu?" - Mike
"Ah tidak, maksudku ah bagaimana ya?"
"aku ingin bercerita."
"Oh kalau begitu masuklah." Irin akhirnya mempersilahkan Mike untuk masuk ke rumahnya. Saat hendak duduk, tiba-tiba Chilo datang dan langsung menjilati Mike seakan ia merindukan pacar dari majikannya itu. Kebetulan Mike dan Chilo memang sudah akrab bahkan di hari pertama mereka kenal saat Mike memaksa Irin untuk ikut ke taman hiburan.
"Mike, kau ingin minum apa? biar aku buatkan." tanya Irin.
"Apa saja asal kau yang membuatnya."
"air seni Chilo dengan susu dan es batu?"
"ewh bukan itu, astaga. Minuman yang layak sayang." ucap Mike.
"Hahaha, baik."
Irin pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman dan tak butuh waktu lama, Irin sudah kembali dengan membawa 2 gelas jus strawberry.
"Strawberry?" Bingung Mike.
"Apa salahnya?"
"tak ada, hanya saja strawberry itu asam."
"ya, tapi bahkan strawberry yang asam bisa menjadi manis jika kau menambahkan gula. Sama seperti cerita cinta yang kadang asam bisa menjadi manis saat kau tambahkan cinta."
"haissh... istriku ini pandai sekali berkata-kata. Hei bisa kau beritahu aku kau belajar di mana?"
"Haha bodoh."
"oh iya, aku ke sini ingin bercerita."
"tentang apa? silahkan bercerita."
"ah iya, sudah beberapa bulan ini aku bingung, aku sedih, aku seperti dilema."
"kenapa?"
"Ibu ku, dia koma dan sudah berada dibatasnya selama 3 bulan hingga sekarang akibat sebuah kecelakaan yang membuat beberapa organnya tidak berfungsi. Dokter bilang ibuku sudah diambang batas dan tak ada kemungkinan lagi bisa sadar. Dokter menyarankan agar aku dan ayah bisa melepaskan ibu. Dokter minta izin untuk melepas semua alat medis yang selama ini membantu ibu bertahan. Aku bingung, aku tidak bisa melepaskan ibu begitu saja, namun disisi lain aku tak bisa melihat ibu tersiksa."
Irin meraih kedua tangan Mike dengan lembut lalu menatap kedua manik cokelat itu.
"Jawabannya satu, mintalah petunjuk tuhan."
"aku atheis, aku tak tau bagaimana caranya meminta petunjuk tuhan." ucap Mike, Irin melepaskan genggamannya lalu merogoh saku celana pendeknya. Irin menunjukkan sebuah kalung salib berhiaskan berlian merah.
"Kau yang memberiku ini, tapi kau tidak mempercayai ini? Kau bercanda? baiklah akan ku ajak kau ke suatu tempat yang akan memberimu petunjuk." ujar Irin, Mike pun mengangguk dan menyetujuinya.
Irin membawa Mike ke sebuah gereja katolik yang berada di ujung kompleknya. Dari depan saja sudah membuat Mike takjub, dan saat Irin mengajak masuk pun makin membuatnya takjub karena kedamaian yang menyelimuti gereja itu.
Jujur, Mike baru pertama kali masuk ke sebuah rumah ibadah. Karena selama ini memang gadis berjuluk poliglot jenius itu lahir dan dibesarkan di keluarga atheis . Mike bahkan tak mengenal tuhan.
"Jadi apa yang harus kulakukan sekarang?" tanya Mike polos.
"Satukan kedua tanganmu di depan dadamu, lalu tutuplah matamu perlahan." ucap Irin, Mike pun mengikuti arahan Irin.
"Lalu bicaralah pada tuhan, tanyakan dan mintalah tolong padanya." ucap Irin.
"Bagaimana caranya?" tanya Mike.
"Bicaralah dari hatimu."
"Tolong, beri aku bantuan, berikan aku petunjukmu untuk menyelesaikan masalah hidupku, dan tolong jangan biarkan gadis yang ada di sebelahku ini pergi jauh dariku." perlahan Mike membuka matanya.
"Amen." ucap Irin tiba-tiba, Mike menoleh ke arah Irin.
>>><<<
Mike dan Irin kini berjalan-jalan di dalam mall sehabis dari gereja tadi. Hanya sekedar mengobrol hal-hal menarik hingga mereka berhenti disebuah tempat dengan nama timezone. Mereka sama-sama saling menatap lalu tersenyum.
"Apa kau punya pemikiran sama sepertiku?" tanya Mike.
"Ayooo main!" Irin langsung saja masuk ke dalam timezone itu lalu mengisi saldo kartunya. Kebetulan Irin memang membawa kartu saldo nya.
Setelah mengisi saldo, Irin mencoba beberapa permainan bersama Mike. Mereka tampak menikmatinya, hingga Irin berpikiran sesuatu saat berhenti di sebuah photobox.
"Ayo berfoto." ucap Irin riang, Mike mengikuti permintaan Irin. Mereka berfoto dengan gaya-gaya yang berbeda. Selesai berfoto, mereka memutuskan untuk duduk di kafe sambil menikmati es krim yang mereka pesan.
"Whoaaa lihat ini, fotonya bagus. Aku akan simpan ini dan kau simpan ini." Irin memilah-milah foto hasil cetakan dari photobox tadi.
"Ah iya benar, ini bagus." - Mike
"Irin?" tiba-tiba saja suara asing menginterupsi mereka. Irin mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Dilihatnya seorang wanita cantik yang tak dikenalnya.
"Maaf anda siapa?" tanya Irin bingung.
"Irin sayang, ini aku... mama mu nak." ucap wanita itu lembut.
Seketika mata Irin berkaca-kaca. Dan tak disangka, bukannya Irin memeluk sang ibu atau apa, ia malah memilih pergi.
"Irin? hiksh." wanita itu menangis, membuat Mike iba.
"aku akan membujuk Irin." ucap Mike langsung pergi mengejar Irin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Rainbow[✔]
Romans"Kau tau, aku straight.. aku benci semua hal yang tidak normal sepertimu!" "belajarlah menerima kenyataan, bukan kita yang menginginkan ini. Tapi tuhan yang menakdirkan ini." Cinta itu tak memandang status gender, itu sepertinya memang bukan mitos k...