chapter 18

1.4K 108 1
                                    

Love You Rainbow

.

.

.

"Kira, apa kau tidak ada rencana mengajak suamimu untuk berkunjung ke manila?" Tanya seorang wanita tua pada wanita dewasa yang kini sedang berkutat merapihkan berkas-berkas di ruang keluarga yang megah itu.

Kira, benar dia Kira yang dulu dikenal sebagai ketua osis yang tomboy dan urakan sekarang berubah menjadi wanita cantik yang feminim. Bahkan sekarang Kira sudah menikah dengan seorang pria. Hell? Apakah Kira sudah menyerah dengan rainbownya? dan memutuskan untuk menjadi wanita normal?

Benar, mungkin Kira menyerah dan sekarang ia sudah menjadi istri dari seorang pria bernama Rudi, pemilik 'Thimoty Hospital' salah satu rumah sakit terbesar di ibu kota. Sebenarnya bukan keinginan Kira, karena sebenarnya pernikahan itu buah dari perjodohan. Umur pernikahan Kira dan Rudi bahkan baru berjalan 3 bulan.

"Tidak nek, aku tidak ingin ke manila." jawab Kira dengan lembut.

"Kenapa? orang tuamu pasti merindukanmu." ucap wanita tua yang ternyata adalah nenek dari Kira.

"Sebaliknya nek, mereka membenciku. Aku tak ingin melihat mereka lagi." ujar Kira datar, namun sangat jelas terlihat air mata Kira mulai membasahi pipi mulusnya.

Tangan Kira terulur untuk mengelus perutnya.

"Bahkan aku tak akan membiarkan anak ini mengenal siapa neneknya." ucap Kira lagi. Sang nenek menghela nafasnya lalu membelai lembut rambut cokelat Kira.

"Nak, apa kau tega jika ibumu tak mengenal cucunya?"

"Yah begitulah seharusnya." ucap Kira. Lalu pandangannya beralih pada perutnya yang agak membuncit di balik kemeja oversize yang dikenakannya itu.

"Tumbuhlah dengan baik didalam sana nak." ujar Kira seolah-olah mengajak bicara janin yang berada dirahimnya itu.

>>><<<

09:08 pm
Kira masih setia duduk di sofa sambil menonton film kesukaannya 'Harry Potter'. Tak lupa semangkuk popcorn di tangannya dan kain selimut yang menyelimuti setengah tubuhnya. Lampu ruangan itu juga sengaja dimatikan karena sudah malam. Jadi hanya cahaya dari tv lah yang menjadi penerang ruangan itu.

'Cklek'
seseorang membuka pintu rumah lalu menutupnya kembali. Namun Kira masih fokus pada film nya. Dan tiba-tiba sepasang tangan melingkar di leher Kira lalu mengecup singkat leher jenjang Kira. Tapi Kira membiarkan itu, ia masih fokus dengan tontonannya.

"Kenapa belum tidur heum?" suara berat seorang pria terdengar tepat di telinga Kira.

"Anakmu ingin menonton." ucap Kira. Tidak bohong kok, ini memang keinginan anak Kira, memang yang ditontonnya sekarang adalah film kesukaannya, tapi sejujurnya Kira sudah mengantuk jam segini.

Pria yang diketahui sebagai Rudi atau suami Kira itu langsung memutari sofa lalu langsung duduk di sebelah Kira.

"Aish baby bunny, kenapa kau selalu merepotkan mommy mu? dia sudah mengantuk sayang." ucap Rudi mengajak bicara calon anaknya itu.

"Daddy sih pulangnya lama terus, baby bunny kan sebenarnya ingin bersama daddy terus." ucap Kira dengan suara anak-anak yang dibuatnya. Rudi terkekeh sambil mengusap puncak kepala Kira. Lalu pandangannya beralih pada siaran yang di putar di tv.

"Harry Potter lagi? Ah, baik. Apakah jika anak kita lahir dia akan menjadi penyihir?" Ucap Rudi.

"Aku harap sih iya, ia akan terlihat keren."

"Hahaha kau ini, oh iya. Ngomong ngomong mom dan dad memberikan kita tiket liburan ke manila." ujar Rudi membuat Kira reflek menoleh ke arahnya.

"Manila?!"

"Kau terkejut? ah benar, aku bisa bertemu mertuaku kan?"

"Tidak, aku tidak ingin ke sana." ucap Kira dengan nada tegas.

"Kenapa?"

"pokoknya aku tidak ingin ke sana hiksh." Rudi terkejut, kenapa Kira tiba-tiba jadi menangis.

"Aku tidak ingin ke sana hiksh hiksh." tangis Kira, lantas Rudi langsung memeluk Kira untuk menenangkannya.

"Tak apa Kira, tak apa jika kau tak ingin ke sana. Kita tak akan pergi."

'Chu'

Rudi mengecup puncak kepala Kira, dan tak lama terdengarlah dengkuran halus dari Kira. Saat Rudi melihat Kira, ternyata Kira sudah terlelap dipelukannya.

"Aku pikir dia hanya kelelahan." gumam Rudi sambil tersenyum menatap wajah damai istrinya itu.

"Good night my sweet wife, good night baby bunny."

Dan Rudi pun ikut terlelap juga sambil memeluk istrinya.

>>><<<

"Ohh."

'Chu'

"Thanks sayang." ucap Mike sembari mengecup bibir plum milik Ariel, lalu ikut berbaring di sebelah Ariel. Sedangkan Ariel kini sedang mengatur nafas sambil memejamkan matanya karena habis melakukan aktivitas intim mereka.

"Mike~"

"Ya?"

"kau mencintaiku?" tanya Ariel.

"Tentu sayang."

"Ayo menikah."

Mike terkejut, kenapa Ariel tiba-tiba mengajaknya menikah.

"...." Mike masih diam. Sedangkan sekarang Ariel membalikkan badannya hingga menghadap kekasihnya itu.

"Mike, kita sudah sering melakukan hal 'itu' tapi kau tidak ada niatan untuk menikahiku? oh ayolah Mike, jangan buat aku merasa seperti jalang. Aku hanya ingin menjadi milikmu seutuhnya." ucap Ariel.

Tangan Mike mengelus pipi Ariel dengan lembut lalu mencium singkat bibir plum itu lagi.

"Baiklah, tapi setelah aku menyelesaikan proyekku ya. Aku janji tak akan lama, jadi bersabarlah oke."

Senyumpun terukir di wajah manis Ariel dan ia pun langsung mengangguk menyetujui ucapan Mike.

Love You Rainbow[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang