Love You Rainbow
.
.
.
Irin memegang kameranya sambil mencari objek-objek yang bagus di sekitaran pantai yang terkenal akan keindahannya. Tapi sedaritadi Irin tak menemukan spot yang bagus.
Sedangkan beberapa meter dari tempat Irin berdiri, Mike sedang menyender pada mobilnya sambil memerhatikan Irin yang sedaritadi mondar-mandir berusaha mencari spot yang bagus.
Jelas-jelas akan ada sunset di depannya, tapi Irin tak menyadari itu. Mike menghela nafasnya lalu melirik ke arah jam tangannya, ini waktunya sunset.
Mike berjalan menuju tempat Irin kini berdiri. Dari belakang Mike mengarahkan kamera yang dipegang Irin tepat ke depannya, singkatnya Mike seperti memeluk Irin dari belakang.
"Kau tak akan tau kalau sesuatu yang indah ada di depanmu. Mulailah belajar teliti." ucap Mike menekan jari Irin yang ada ditombol kamera, mengambil gambar sunset yang ada di depannya.
Setelah itu Mike menurunkan tangan Irin, membiarkan Irin untuk melihat keindahan sunset yang sedang berlangsung tepat berada di hadapan mereka.
Irin terkejut, ini benar benar indah. Suasananya menjadi begitu romantis, dengan sunset dan angin sore dari laut yang menerpa mereka. Tak sadar kini wajah Irin mulai memerah karenanya.
Hingga sunset hampir selesai, Mike membalik kan tubuh Irin menjadi menghadapnya. Menatap lekat manik coklat yang berada di depannya.
Kedua tangan Mike kini mulai menangkup kedua pipi Irin lalu mendekatkan wajahnya pada wajah Irin...
'Chu'
Mike mencium bibir cherry Irin lalu melumatnya dengan lembut. Hingga sunset berakhir sempurna, Mike melepaskan tautannya, menatap wajah Irin yang sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Manis." ucap Mike sambil mengusap bibir Irin yang agak bengkak akibat ulahnya. Sedangkan Irin masih menatapnya tak percaya, Mike yakin pasti ia sudah mengambil firstkiss gadis di depannya.
Wajah Mike kembali datar. "ayo pulang" ucap Mike, lalu berjalan duluan menuju mobilnya. Meninggalkan Irin yang tiba-tiba malah ingin mengumpati Mike.
"Mike sialan!"
>>><<<
Mobil Mike sampai tepat di depan rumah Irin.
"Terima kasih atas kerja samanya." ucap Irin dengan penuh penekanan. Saat hendak membuka pintu mobil, tangan Irin tiba-tiba ditahan oleh Mike, terpaksa Irin menoleh ke arah Mike yang wajahnya kini sudah sangat dekat dengan wajahnya.
Sedikit lagi bibir plum itu akan bersentuhan dengan bibir cherry milik Irin, tapi langsung saja Irin menahan pergerakan Mike.
"kau tau, aku straight.. aku benci semua hal yang tidak normal sepertimu!" Setelah berbicara seperti itu Irin melepaskan paksa tangan Mike lalu keluar dari mobil Mike.
Sedangkan Mike hanya diam lalu tersenyum miring "jelas jelas orientasimu mulai berubah."
Sedangkan...
Kini Hira sedang mengerjakan tugas di kamarnya tiba-tiba mendapat telpon dari seseorang."Ya halo?"
"Hira datang ke bar biasa, jemput kakakmu."
"Aish baiklah."
Dengan kesal Hira menutup telponnya dan segera mengambil jaket dan kunci mobilnya. Ini sudah seperti kebiasaan setiap malam kakaknya pasti akan merepotkannya. Tapi tunggu, bukan kakak kandung Hira tapi kakak tiri Hira. Aslinya Hira anak tunggal, namun ayahnya menikah lagi hingga ia memiliki kakak tiri. Walau tidak kejam padanya, tapi kakaknya ini cuek dan selalu merepotkannya. Terkadang Hira pusing sendiri dengan kelakuan kakaknya. Apalagi saat Hira ditinggal oleh orang tuanya yang sibuk dengan urusan bisnis di luar negeri.
Harusnya kakaknyalah yang melindungi dan mengawasinya tapi ini terbalik, malah kakaknya yang harus dia urusi. Setiap malam kakaknya pasti akan pergi ke bar. Dan yang akan menjemput pastinya Hira sebagai adik yang lebih dewasa.
Tak berselang lama Hira sampai ke sebuah bar elit dengan penjagaan ketat dimuka pintunya.
"Anak dibawah umur dilarang masuk." ucap salah satu penjaga pintu, Hira berdecak kesal, harus berapa kali ia menunjukkan tanda pengenalnya pada dua orang berbadan besar itu.
"Aku Hira, aku ingin menjemput Kira." ucap Hira sambil menunjukkan kartu izin nya. Lantas kedua orang itu memperbolehkan Hira masuk ke dalam bar. Saat sampai di muka pintu, Hira disambut dengan bau menyengat alkohol dan dentuman musik yang keras.
Hira mengedarkan pandangannya ke sana ke mari mencari kakaknya hingga...
"Ketemu." Hira langsung bergegas menghampiri kakaknya.
"Untung kau datang, ah kakakmu merepotkan. Ia minum lebih banyak kali ini." ucap orang yang sedaritadi menemani kakak Hira yang bukan lain adalah Ezra.
"Baik Ezra terima kasih, aku akan membawa anak bodoh ini pulang." ucap Hira berusaha memapah Kira yang sudah mabuk berat itu menuju ke mobilnya. Lalu melajukan mobilnya menuju ke rumah mereka.
Sesampainya di rumah, Hira langsung memapah Kira menuju kamar Kira. Membiarkan sang kakak berbaring di atas ranjang, sedangkan ia akan kembali ke kamarnya. Saat hendak berbalik, tiba-tiba tangan Hira ditarik oleh Kira hingga Hira jatuh tepat berada di atas tubuh Kira.
Kira memeluk pinggang adik tirinya itu, lalu menatap sang adik dengan tatapan sayunya. Kira membalikkan posisinya kini, mengukung sang adik di bawahnya. Kira meraup bibir ranum Hira, melumatnya dengan lembut menyalurkan perasaannya yang sudah terpendam lama. Entah kenapa Hira tak bisa melawan sama sekali, seolah menerima perlakuan sang kakak. Padahal pikirannya sudah memberontak, tapi entah kenapa tubuhnya kini tak bisa diajak kerja sama.
"Eunghh." Lenguh Hira sambil menepuk nepuk pundak Kira mengisyaratkan agar Kira melepas tautannya karena Hira mulai kehabisan nafasnya. Tau isyarat sang adik, Kira melepaskan tautannya lalu menatap sang adik.
"Aku mencintaimu." ucap Kira lalu tak sadarkan diri.
"K-Kira?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Rainbow[✔]
Storie d'amore"Kau tau, aku straight.. aku benci semua hal yang tidak normal sepertimu!" "belajarlah menerima kenyataan, bukan kita yang menginginkan ini. Tapi tuhan yang menakdirkan ini." Cinta itu tak memandang status gender, itu sepertinya memang bukan mitos k...