SA #8

539 70 3
                                    

Siang ini Kyungsoo sudah berada di Universe Cafe. Kebetulan jadwalnya sedang kosong, jadi dia memutuskan untuk membuat janji dengan seseorang yang nomornya berada di kotak hadiah dari fans-nya kemarin. Dia yakin sekali orang itu mengetahui masa lalunya. Dan di sinilah dia sekarang. Menunggu orang itu datang sambil menikmati americano. Meski cafe ini kecil, tapi americano ini adalah yang terbaik yang pernah dia rasa. Ditambah lagi suasana cafe yang nyaman, benar-benar dapat menenangkan pikirannya saat ini.

Sedangkan di luar cafe, di waktu yang sama, Hyesoo memandangi Kyungsoo yang duduk sambil menikmati minumannya. Dia yakin sekali jika yang Kyungsoo pesan adalah americano, mengingat kekasihnya itu sangat mencintai kopi.

Sesungguhnya Hyesoo sudah tiba sekitar sepuluh menit yang lalu. Hanya saja saat mau masuk, dia melihat Kyungsoo sudah memasuki cafe terlebih dahulu. Sontak saja Hyesoo menghentikan langkahnya. Dia perlu menata hatinya sejenak, karna saat ini hatinya sudah meronta ingin memeluk lelaki tersayangnya itu. Sayangnya pikirannya menolak keinginan hatinya saat ini. Dia tidak ingin Kyungsoo menganggapnya sasaeng karna langsung memeluknya, dan menyulitkan ingatan masa lalu kekasihnya kembali.

Setelah hatinya sedikit bisa dikontrol, Hyesoo pun memasuki cafe dan berjalan mendekati meja Kyungsoo.

"Americano terbaik bukan?"

Kyungsoo yang sedang menyeruput minumannya langsung mengangkat wajah memandang Hyesoo yang berdiri di depannya. Dia kaget saat melihat wajah Hyesoo, karna wajah wanita ini sama dengan wajah wanita yang ada di foto dan ingatan masa lalunya yang muncul waktu itu.

"Dulu setiap pagi aku selalu memberikannya pada seseorang. Katanya ini americano terbaik," kata Hyesoo mengungkit kenangan bersama pria di depannya ini, berharap kekasihnya dapat mengingat sedikit tentang mereka.

"Ahh, aku yang kemarin kau hubungi. Apa sudah lama menunggu?" lanjut Hyesoo saat melihat Kyungsoo terdiam.

"Ah ya, silahkan duduk. Aku belum terlalu lama menunggu," kata Kyungsoo setelah tau siapa wanita di depannya ini.

"Terima kasih," jawab Hyesoo sambil mendudukan kursi di depan Kyungsoo.

"Do Kyungsoo."

Kyungsoo mengulurkan tangannya ke arah wanita itu. Memperkenalkan diri adalah hal terpenting pada pertemuan pertama pikirnya.

Sedangkan Hyesoo memandang uluran tangan Kyungsoo sejenak, lalu mengangkat pandangannya pada wajah pria di depannya itu sambil tersenyum.

"Park Hyesoo," katanya sambil menjabat tangan Kyungsoo.

"Ahh, kau yang waktu itu meminta temanmu datang ke fansign kami bukan?"

"Iya, itu aku. Kebetulan temanku yang memiliki cafe ini. Dia barista yang sangat handal."

"Kau benar, americano-nya memang yang terbaik."

Hyesoo hanya membalas perkataan Kyungsoo dengan senyuman. Mereka kemudian terdiam, larut dalam pikiran masing-masing. Hyesoo yang berharap pembicaraan ini bisa membantu Kyungsoo menemukan ingatannya, sedangkan Kyungsoo berpikir bagaimana cara bertanya agar mendapatkan penjelasan tentang siapa dia dulu dari wanita di depannya ini.

"Maaf jika mengganggumu, tapi aku perlu mengetahui beberapa hal. Aku kira kau pasti mengerti apa yang akan aku tanyakan, jadi aku mohon bantuanmu," kata Kyungsoo memulai inti pembicaraan.

"Tidak apa, aku memang menunggumu menghubungiku. Jadi, apa yang ingin kau tanyakan?" balas Hyesoo dengan senyum yang sangat indah.

Kyungsoo menyerahkan foto yang didapatnya waktu itu kepada Hyesoo.

Secret AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang