SA #18

477 64 12
                                    

Peringatan!!

Jangan berekspektasi terlalu tinggi untuk chapter ini 😂
Aku sudah mencoba semaksimal mungkin untuk menulis chapter ini, jadi kalau misalnya kurang greget maaf ya 🙏

Selamat membaca...

-----

"Cepat kemaskan barang-barang penting kalian. Seperlunya saja. Kita harus pergi dari sini segera," perintah Kyungsoo pada member EXU lainnya sesaat setelah dia merusak senapan jarak jauh milik sniper kedua.

Sial, pikir Kyungsoo. Dia tidak menyangka Hyunsung akan bergerak secepat ini, hingga sebuah kecurigaan timbul dalam benaknya. Bagaimana pria kejam itu bisa tau bahwa dia sudah mendapatkan bukti baru, sedangkan yang mengetahui ini hanya dia dan anggota timnya saja? Kyungsoo menepis kecurigaan pada mata-mata Hyunsung, karna dia tau bahwa Minho selalu memastikan mereka bebas dari mata-mata CEO BS Group tersebut.

"Katakan apa yang terjadi sekarang sebenarnya."

Untaian kalimat yang terucap dengan tegas membuyarkan pikiran Kyungsoo. Dia membalik tubuhnya, menghadap Joongki yang berdiri memandangnya dengan tatapan menuntut.

"Kau tidak bisa mengelak lagi, Kyung."

"Tidak sekarang, hyung. Ayo, kita pergi," ajak Kyungsoo saat melihat member lainnya sudah selesai dengan barang-barang mereka.

Kyungsoo melangkah cepat menuju pintu keluar, namun tangannya dicekal dan ditarik menghadap Joongki saat dia melewati pria tersebut.

"Kita tidak akan pergi kemanapun sebelum kau menjelaskan semuanya," ucap Joongki tegas.

Kyungsoo menghela nafas kasar, frustasi akan sikap keras kepala Joongki yang bukan pada waktunya. Kyungsoo akui setelah cukup banyak hal yang dilihat, pria itu pantas mendapatkan penjelasan. Ditambah lagi Joongki adalah orang yang berjasa menyelamatkannya waktu itu. Sayangnya saat ini waktu tidak berpihak pada mereka. Dia tidak mengerti bagaimana cara membuat Joongki cepat mengerti akan situasi genting yang sedang mereka hadapi sekarang.

"Dengar, hyung. Aku tak tau berapa banyak orang yang dikirim pria tua sialan itu. Tapi yang pasti aku tak bisa melindungi kalian sendiri saat ini. Jadi kumohon bersikaplah kooperatif."

"Melindungi kami dari apa?! Siapa mereka?! Dan siapa kau sebenarnya?!"

Emosi Joongki memuncak saat lagi-lagi Kyungsoo menolak untuk menjelaskan. Bukannya tidak mengerti dengan situasi genting saat ini, tapi terlalu banyak kejadian yang dilihat hari ini membuatnya kalut. Terlebih lagi pria yang sudah dianggapnya adik memegang sebuah senjata berbahaya yang tidak boleh sembarang orang miliki. Pikirannya sudah penuh dengan hal-hal negatif yang berusaha untuk dia tepis beberapa waktu ini.

"Hyung, tolong..."

Brak!!

Ucapan Kyungsoo berhenti saat mendengar pintu dorm mereka didobrak keras. Dia memejamkan matanya erat, mengerti bahwa mereka sudah terlambat untuk pergi.

"Lama tidak bertemu, kapten. Bagaimana kehidupan barumu? Menyenangkan?" tanya sebuah suara yang sangat Kyungsoo kenali.

Beberapa pria berbadan tegap memasuki ruang tengah dorm dimana mereka berada. Member EXU yang awalnya terdiam mulai mundur perlahan saat merasakan aura tak bersahabat dari pria-pria tersebut, sedangkan Kyungsoo tetap diam menatap Lee David, pria yang berbicara sebelumnya.

"Sajangnim mengatakan kau menolak memberikan bukti yang kau dapat."

Kyungsoo tidak menanggapi perkataan David, tetap memandang pria tersebut dalam diamnya. Tatapan matanya sama sekali tidak menunjukkan rasa gentar meskipun Kyungsoo ragu dapat melindungi Joongki dan member EXU yang lain.

Secret AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang