SA #23

366 49 3
                                    

Suara ledakan senjata api terdengar nyaring, menyusul gerak tangan Minho yang sudah mengacungi senjata apinya ke arah Hyungsung. Sayangnya suara tersebut bukan berasal dari miliknya, melainkan milik salah satu kaki tangan pria paruh baya di depannya. Tubuh Minho jatuh tersungkur ketika satu buah timah panas bersarang apik tepat di jantungnya.

Emosi seketika menghinggapi Kyungsoo. Dia menarik senjata apinya dan menembakkan timah panasnya ke kepala pria yang baru saja menembaki Minho, kemudian kembali melumpuhkan pria lainnya dengan peluru terakhir yang dia miliki. Tanpa membuang waktu, Kyungsoo melempar senjata apinya yang sudah tak berpeluru dan berlari ke arah Hyungsung. Berduel satu lawan satu demi melumpuhkan pria paruh baya tersebut.

Di sisi lain, di waktu yang bersamaan, Hyesoo berbalik dan mencengkram tangan David yang memegang senjata. Memutar tangan pria tersebut hingga senjata yang dipegang terlepas, menghantam wajah David dengan tinjunya, kemudian menendang pria tersebut hingga tersungkur ke belakang. Hyesoo lanjut menendang senjata api milik David ketika pria tersebut bangkit berusaha meraihnya.

Jackson sendiri melepaskan peluru terakhirnya pada pria yang berada di belakang David, melindungi Hyesoo selama wanita itu melancarkan aksinya. Dia kemudian bergabung dengan Hyesoo, membantu wanita itu melawan David yang kembali bangkit dengan wajah merah padam karna emosi.

Melihat kondisi yang semakin kacau, sambil menahan sakit di tubuhnya, Joonseok menggiring member EXU dan Joongki untuk berlindung di balik meja receptionist. Dengan tubuhnya yang terluka parah, pria ini berpikir setidaknya dia harus membuat dirinya berguna dengan melindungi mereka.

Pertarungan tersebut berlangsung sengit. Kyungsoo berulang kali melepaskan tinjuan dan tendangannya pada Hyunsung, yang meski sudah berumur tapi memiliki stamina dan kekuatan yang tak bisa dianggap remeh. Di sisi lain, Jackson dan Hyesoo bekerja sama melumpuhkan David yang sama sekali tidak ingin menyerah.

Di balik meja receptionist, member EXU bersama Joongki menatap takjub sekaligus ngeri melihat pertarungan tersebut. Kedua kubu tidak ada yang berniat menyerah, meski luka dan darah mulai semakin banyak menjejaki tubuh mereka.

Waktu berjalan cukup lama ketika akhirnya Hyesoo dan Jackson berhasil melumpuhkan David. Pria tersebut terbaring lemas di lantai dengan luka yang sama sekali tidak dapat dikatakan ringan. Darah segar keluar dari beberapa luka tersebut. Tubuhnya tidak dapat digerakkan, hanya kedipan pelan matanya yang menjadi pemanda bahwa pria ini masih bernafas.

Di lain sisi, Kyungsoo masih berusaha menjatuhkan Hyunsung sepenuhnya, meski pria tua tersebut sudah kesulitan menegakkan tubuhnya. Kyungsoo baru saja hendak kembali melancarkan serangan, namun terhenti ketika Hyunsung menodongkan senjata api padanya. Hyesoo dan Jackson yang berniat membantu Kyungsoo pun menghentikan langkah mereka.

Kaki Hyunsung berusaha keras menumpu badannya, bersusah payah menegakkan tubuh yang dipenuhi luka agar tidak terlihat lemah. Dengan tangan teracung menggenggam senjata api, pria tua tersebut menampakkan senyum mengerikan di wajahnya. Merasa dirinya akan memenangkan pertarungan ini meski harus kehilangan nyawa. Karna melihat Kyungsoo hancur adalah tujuan utamanya saat ini. Hanya tinggal menarik pelatuk senjatanya, maka semua selesai.

Gerakan jari Hyunsung terhenti ketika sebuah cahaya putih yang begitu menyilaukan menyorot tempatnya berdiri. Sosok jelas Kyungsoo dan rekan setimnya berubah menjadi deretan siluet karna cahaya yang menyinar dari belakang mereka. Bersamaan dengan cahaya tersebut, dapat pria tua itu lihat titik-titik merah pada dada kirinya. Hyunsung melayangkan matanya ke sekitar lobby besar tersebut. Tepat seperti dugaannya, beberapa pria dengan pakaian lengkap dan senjata laras panjang mereka sedang membidiknya.

"Menyerahlah Jang Hyunsung. Semua sudah berakhir."

Sebelah bibir Hyunsung terangkat, menyunggingkan senyum remeh ketika mendengar ucapan Kyungsoo.

"Tidak sebelum kau hancur."

Setelah mengatakan itu, mata Hyunsung bergulir memandangi tiap siluet di depannya. Mengabaikan seru peringatan dari orang-orang berseragam lengkap di sekitarnya. Sebelah bibirnya terangkat saat matanya menangkap siluet wanita satu-satunya di ruangan ini, kelemahan terbesar seorang Do Kyungsoo. Dengan cepat tangannya yang memegang senjata api terarah pada Hyesoo.

Dua suara tembakan beruntun pun terdengar dari senjata Hyunsung, memuntahkan timah panas yang melesat lurus pada targetnya. Bersamaan dengan itu, rentetan peluru dari orang-orang berseragam lengkap bergiliran menembus tubuhnya. Pria tua itu pun akhirnya terbaring tanpa nyawa.

Di lain sisi, wanita yang menjadi objek tembakan Hyunsung terdiam kaku. Semua terjadi begitu cepat, hingga otak Hyesoo berkali-kali mencoba menyangkal peristiwa yang baru saja dialaminya. Tangannya perlahan terangkat, menyentuh punggung pria yang memeluk tubuhnya erat.

Perlahan air matanya terjatuh, dan semakin deras turun ketika tangannya menyentuh punggung basah pria yang memeluknya. Isakan pilu mulai terdengar saat aroma amis yang menyengat tercium hidungnya. Tangannya semakin erat memeluk ketika pelukan prianya mulai melonggar. Kalimat syukur yang keluar dari mulut pria itu menjadi penutup sebelum tubuhnya melemah dan akhirnya jatuh di pangkuan Hyesoo.

Tangisan Hyesoo semakin pilu. Di pangkuannya kini tubuh Kyungsoo terbujur lemah. Matanya tertutup, peluh membasahi wajah dan nafasnya pun tak teratur. Hyesoo menyentuh wajah prianya, membelai pelan sambil memanggil namanya, berharap mata itu akan kembali terbuka. Namun sayang, hingga saat tim medis datang membawa tubuh Kyungsoo untuk ditangani, mata itu tetap enggan terbuka.

Tepat sebelum kejadian pilu itu terjadi, Kyungsoo menyadari pergerakan tangan Hyunsung. Yang sedari awal membidik tubuhnya, kini tangan itu tergeser ke sampingnya. Saat Kyungsoo melihat arah senjata tersebut, diapun sadar bahwa pria tua itu sedang membidik wanitanya. Maka dengan secepat yang dia bisa, Kyungsoo berlari ke arah Hyesoo dan memeluk wanitanya erat. Hingga kemudian suara tembakan terdengar dan Kyungsoo dapat merasakan tubuhnya ditembus oleh dua benda tajam. Kalimat syukur terucap ketika dia merasakan pelukan Hyesoo yang semakin erat ditubuhnya, sebelum gelap menguasai pandangan dan kesadarannya pun hilang.

-TBC-

28 November 2020

Secret AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang