Kyungsoo memacu mobilnya hingga melebihi batas maksimum agar segera tiba di apartemennya. Dia benar-benar khawatir dengan keadaan hyung-nya saat ini. Bagaimana tidak, saat sedang dalam perjalanan pulang, dia mendapatkan pesan singkat berupa foto Kwangsoo bersama Ahn ahjumma yang berlumuran darah.
Sesampainya di apartemen, Kyungsoo langsung memarkirkan mobilnya di basement dan buru-buru memasuki lift menuju unit apartemennya. Sesaat dia memasuki unit apartemennya, dia melihat tubuh Ahn ahjumma yang sudah terbujur kaku. Kyungsoo mendekati tubuh itu dan dapat dia lihat darah segar mengalir dari kepala Ahn ahjumma.
Kyungsoo melanjutkan langkahnya hingga ke ruang keluarga. Keadaan ruangan itu benar-benar kacau. Meja dan vas bunga kaca yang pecah, tv yang hancur, sofa yang sudah tidak pada tempatnya. Pikiran Kyungsoo semakin kalut. Diapun terus berjalan menuju dapur untuk mencari Kwangsoo.
Saat tiba di dapur, dia dapat melihat tubuh Kwangsoo yang mengenaskan tergeletak. Dengan langkah gontai, Kyungsoo pun mendekati tubuh hyung-nya itu. Kyungsoo jatuh berlutut saat tubuh Kwangsoo yang penuh luka tertangkap lebih jelas oleh netra nya.
"Hyung!! Kumohon bertahanlah hyung.. Aku akan menyelamatkanmu,," tangisnya sambil membuka kain yang membekap mulut Kwangsoo.
Dada Kyungsoo terasa sesak melihat kondisi hyung-nya saat ini. Dari kepala hingga kaki penuh dengan luka bekas pukulan benda tumpul. Darah terciprat dimana-mana. Sebagai salah satu agen rahasia terbaik, Kyungsoo tau bahwa hyung-nya ini tidak akan selamat. Namun Kyungsoo menolak kenyataan itu. Dia tetap berusaha mencari denyut nadi yang mungkin masih tersisa. Akhirnya, kenyataan pahit harus tetap dia terima. Kwangsoo pergi meninggalkannya. Dan yang lebih menyakitkan, Kwangsoo pergi karena kelalaiannya.
"Hyung... Maafkan aku... Sungguh maafkan aku, hyung..."
Kyungsoo meraung sambil memeluk Kwangsoo, melepaskan kesedihan yang sudah tidak dapat ditahan lagi. Kyungsoo menangis meratapi kepergian hyung tersayangnya itu, meratapi kelalaiannya dalam menjaga orang-orang yang dia sayang, meratapi kehancuran keluarganya karna keserakahan beberapa orang.
Pada umurnya yang ke-10 tahun, Kyungsoo harus merelakan kedua orangtuanya yang tewas mengenaskan karena keserakahan rekan kerja ayahnya. Semua aset yang telah dikumpulkan ayahnya diambil paksa. Tidak ada yang dapat membela Kyungsoo kecil untuk mempertahankan haknya. Semua orang seperti menutup mata dan telinga mereka.
Sanak keluarga? Kedua orangtua Kyungsoo adalah yatim piatu. Ayahnya memulai karirnya dari nol hingga dapat mendirikan Doh Corp. Saat ini Doh Corp sudah berganti nama menjadi JWI Corp semenjak diambil alih oleh rekan kerja ayahnya.
Beban Kyungsoo kecil bertambah dua kali lipat karna harus menghidupi hyung-nya yang mengidap ASD. Beruntung ada yang bersedia mengasuh mereka, meski harus mengorbankan masa mudanya untuk menjadi seorang agen rahasia.
Tangis Kyungsoo mulai mereda. Saat ini emosi sudah mengambil alih kesadarannya.
"Tenanglah hyung, aku akan membuat mereka membalas kematianmu dan orangtua kita. Aku akan menghabisi mereka," ucap Kyungsoo setelah meletakan tubuh hyung-nya.
Kyungsoo segera keluar dari apartemennya dan memacu mobilnya dengan kecepatan diatas batas maksimal. Jalanan kota Seoul yang mulai sepi memudahkannya melaju. Beberapa kali traffic light diterobosnya. Pikirannya saat ini hanya satu yaitu menghabisi CEO BS Group, Jang Hyun Sung, yang dia yakini menjadi dalang pembunuhan keluarganya. Sayangnya Kyungsoo tidak sadar bahwa ada nasib buruk yang menunggunya.
Saat tiba di perempatan selanjutnya, Kyungsoo tidak menyadari terdapat truk dari arah kiri yang juga melaju sangat cepat. Semua sudah sangat terlambat saat dia menyadarinya. Mobil Kyungsoo terguling beberapa kali hingga akhirnya berhenti dengan posisi terbalik. Kondisinya sudah sangat mengenaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Agent
FanficPelatihan yang diterimanya sejak kecil membuat Do Kyungsoo menjadi salah satu agen rahasia terbaik di Korea Selatan. Dia berusaha mengungkapkan tersangka pembunuhan keluarganya. Namun saat dia menemukan titik terang, sebuah nasib buruk menimpanya. D...