Bel pulang sekolah telah berbunyi menandakan waktu jam pelajaran telah berakhir.
"Hy Jiyeon." sapa seseorang.
Jiyeon yang awalnya masih menunduk karena membereskan peralatan tulisnya langsung mendongak saat di panggil.
"Excel? Ada apa?" tanya Jiyeon to the point.
Ia saat ini merasa heran, karena tumben sekali anak sepopuler Excel mau menyapa nya.
"Aku hanya ingin menyapamu saja. Ah iya Jiyeon, bisakah malam ini temani aku untuk belanja?" permintaan Excel semakin terasa janggal bagi Jiyeon.
Namun bagaimana pun, ia tak boleh berburuk sangka sebelum ia tahu kebenarannya.
"Boleh saja. A-apakah nanti kita akan belanja berdua saja? Atau bersama Clara juga?" tanya Jiyeon takut salah bicara.
"Tentu saja kita pergi bertiga bersamanya, aku dan dia kan sahabat, masa iya dia mau ku tinggal dan pergi begitu saja dengan orang baru." ujaran Excel agak sedikit menyindir Jiyeon.
Jiyeon sebenarnya tak merasa keberatan jika Excel memang benar-benar mau minta ditemani, namun bagaimana jika permintaan tadi hanya akal-akalan dari gadis itu saja untuk menjebaknya dalam kesesatan?
Ia takut hal itu terjadi karena ia dan mereka tidaklah dekat.
Bahkan bicara saja bisa di hitung dengan jari tangan, dan kebanyakan percakapan mereka hanya untuk mengolok-olok Jiyeon semata.
"Kenapa wajah mu terlihat ragu Jiyeon? Apakah kau takut dengan ku? Apakah aku menyeramkan bagimu?" tanya Excel memandangi wajah Jiyeon dengan tatapan yang 'sok' sedih.
"T-tidak seperti itu Excel, b-baiklah. Baiklah aku akan menemani kalian berbelanja untuk hari ini." ujar Jiyeon tak merasa tak enak hati.
'Kena kau Nerd Bitch.'
♠♠♠
Hari pun telah menjelang malam, waktunya Excel juga Clara mengajak Jiyeon untuk "berbelanja?", sebenarnya mereka hanya ingin menjebak Jiyeon untuk masuk kedalam perangkap saja.
Mereka ingin mengerjai gadis yang mereka benci itu. Kalau bisa mereka ingin membinasakannya dari dunia.
-Sungguh sangat licik nan kejam.
"Keluarlah Jiyeon." ujar Excel selaku supir didalam mobil itu.
Jiyeon duduk sendirian di belakang kursi mobil.
Sedangkan Excel duduk didepan bersama Clara.
Excel melirik Clara, begitupun sebaliknya. Mereka menyeringai penuh arti.
"Kau bawa?" tanya Excel pada Clara.
Clara pun mengeluarkan sesuatu dari dalam tas selempangnya.
Sesuatu itu berada dalam bungkus dan berwarna putih seperti serbuk.
"Ya, ayo kita mulai." Mereka tetap menampilkan seringai jahat di wajah.
Clara keluar lebih dulu dari dalam mobil setelah Jiyeon. Kemudian disusul oleh Excel.
"Kita dimana? Kok tempat ini tidak seperti tempat belanja?" tanya Jiyeon lugu.
"Sudah, ayo kita masuk saja. Didalam sana ada banyak barang, memang di luarnya saja yang tak tampak seperti tempat belanja tapi saat kau telah sampai kedalam kau pasti akan kagum."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNBAE | JIYKOOKJOON |
FanfictionBagaimanakah jadinya jika Jeon Jungkook jatuh cinta pada Seniornya sendiri yang ternyata telah sah menjadi hak milik orang lain? CV By: YenniezYekoo