²⁴/

313 51 22
                                    

Jiyeon dan Jungkook saling memandang dengan pancaran mata yang seakan terperangkap dalam pesona satu sama lain.

Namun, selang tiga menit kemudian Jiyeon mengakhiri acara tatap-tatapan itu.

"Ekhem, sudah selesai." ujar Jiyeon dengan mengalihkan tatapannya kearah lain.

"Terima kasih." ujar Jungkook masih betah menatap wajah Jiyeon.

"Kenapa kau t-tidak m-memakai pakaian mu sekarang?" ujar Jiyeon gagap dengan semburat kemerahan di pipi.

Pemandangan tersebut tak luput dari perhatian Jungkook.

"Pipimu Noona, mengapa pipimu memerah? Apakah kau malu padaku?" ujar Jungkook menggoda.

"T-tidak. Ah, sudahlah. Aku mau pulang saja. Hari ini suami dan anakku pulang."

Usai mengatakan hal itu Jiyeon mulai beranjak dari atas tempat tidur, meninggalkan Jungkook sendirian disana dengan perasaan yang dongkol.

"Suaminya pulang? Tcih, lihat saja sebentar lagi Noona, kau akan aku dapatkan seutuhnya. Dan suami mu akan meninggalkan mu untuk selamanya. Hahaha!"

Jungkook tertawa layaknya seorang Iblis.

Kemudian ia bangkit dan memungut semua pakaiannya.

Jiyeon telah keluar dari dalam kamar itu, dan meninggalkan kunci di luar pintu.

Jungkook yang telah selesai memungut semua pakaiannya pun langsung memakainya.

♠♠♠

Di rumah keluarga Kim.

Pintu utama terbuka untuk seorang penguasa rumah beserta anaknya.

"Mommy!" serunya saat sudah memasuki kawasan ruang tamu.

"Mom! Kau dimana?" serunya dengan sebuah pertanyaan.

"Hahh, kenapa rumah ini sepi sekali ya." ujar seseorang itu, yang tak lain adalah Kim Namjoon.

"Sayangnya Daddy, sepertinya Mommy mu belum pulang ya.

Hm, padahal hari ini sekolah di liburkan tapi mengapa ia tak berada di rumah ya?" tanya Namjoon pada dirinya sendiri masih sambil berdiri menggendong sang putra.

"Mungkin dia belajar kelompok di tempat temannya. Hahh, yasudahlah.

Kookie sayang, ayo kita duduk di sofa dulu.

Oh ya, Daddy buatkan susu dulu ya."

Namjoon berjalan kearah dapur guna membuatkan susu untuk sang anak.

Sedangkan Kookie dibiarkannya tergeletak diatas sofa dengan kompeng melengket di mulut.

Selang lima menit kemudian, Namjoon telah selesai membuat susu.

Ia duduk kembali diatas sofa, mengambil lalu menaruh Kookie keatas pangkuan, lalu menyodorkan susu botol ke mulutnya.

Kookie menghisap susu itu dengan cepat, kentara sekali ia sedang kehausan.

"Habiskan ya sayang, supaya kau cepat besar dan bisa melindungi Mommy nantinya." ujar Namjoon dengan senyuman manisnya.

Selesai berujar, pintu utama rumah itu tiba-tiba terbuka dan menampakkan seseorang lainnya yang memasuki kawasan ruang tamu.

"Daddy." sapa Jiyeon dengan senyuman hangatnya.

Namjoon pun membalas senyum itu dengan sangat manis dan bahagia yang terpancar dari mata.

SUNBAE | JIYKOOKJOON |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang