3. Your Name?

342 45 7
                                    

Urata masih sibuk menyingkirkan tangan Sakata dari wajahnya,sedangkan Amatsuki,Mafumafu,dan juga Sou tertawa renyah melihat tingkah laku mereka berdua.

"Woi Sor! Bantuin napa!!"

"G males." balasnya singkat padat jelas dan pastinya membuat Urata jengkel.

Pandangan Sou kembali teralihkan ke sosok pemuda yang duduk di sampingnya. Dia tampak begitu tenang,setenang permukaan danau. Padahal suasana di sekitarnya gaduh. Kalau dilihat lebih lanjut dia hampir mirip dengan surai raven yang duduk di depannya,ya mirip ekspresi wajahnya saja,datar.

"Anoo kita belum berkenalan,siapa namamu?" Sou memberanikan diri memulai pembicaraan.

Si surai blonde itu menoleh ke arahnya,dia membenarkan kacamata bulatnya yang sedikit merosot ke bawah.

"Aku Eve." jawabnya singkat.

"Kalau begitu salam kenal Eve-san."

Keadaan kembali stabil. Sakata sudah melepaskan cubitannya di pipi Urata. Dan Urata mengaduh kesakitan karena ulah Sakata tadi.

"Soraru san~."

"Hnn?"

"Pudingnya buat aku ya~."

Langsung saja surai raven itu menjauhkan pudingnya dari Mafumafu. Dia sudah memakan sandwicth nya hanya puding itu yang tersisa.

"Eh Sou,kamu mau ikut klub apa?" tanya Amatsuki.

"Umm apa ya?" Sou tampak meletakkan jari telunjuknya di dagu. "Eve san memangnya ikut klub apa?"

Lahh yang nanya si Mamat malah nanya baliknya ke si jamur!

"Aku ikut klub musik dan sastra bahasa Inggris."

"Kalau begitu aku ikut klub musik saja!" jawab Sou bersemangat.

🎐🎐🎐

A

khirnya hari pertama sekolah telah usai.
Sou berjalan masuk ke dalam apartemennya. Dia melempar tasnya begitu saja ke sofa. Lalu mengambil satu botol teh di lemari pendingin yang ada di dapur.

"Niisan,niisan tau tidak,hari ini sekolahku berjalan lancar loh. Aku bahkan sudah mempunyai banyak teman. Salah satu di antara mereka ada yang mirip sekali dengan niisan. Namanya Eve." sambil memandang foto seorang pria berambut cokelat itu, Sou menceritakan semua pengalamannya hari ini.

Ahh dia sangat merindukan sosok hangat dari kakaknya. Kenapa dia harus mati konyol karena seorang pria. Mengingat hal itu Sou hanya tersenyum miris.

🎐🎐🎐

Keesokan harinya......

"Oniichan bangun!!!!" Sana berteriak sambil terus menggedor pintu kamar kakaknya.

Sementara itu di dalam kamar. Eve masih terlelap dengan balutan selimut tebal yang melindunginya dari udara yang dingin.

"ONIICHAN!1!1! KIERU KA!1!1!" Sana masih terus memukul mukul pintu kamar kakaknya, sampai terdengar jawaban.

"Urusai!"

"Hmph.." Sana mengembangkan pipi nya.//duh imut bat kayak author/digampar.

Tap

Seseorang menepuk bahunya.

"Dare?"

"Ah aku hanya temannya." jawab seorang gadis bersurai pink dengan panjang sampai siku itu sambil menebar senyuman manisnya.

"Souka."

"Biar aku yang membangunkannya."

Tok tok tok

"Eve!"

Tok tok tok

Dan pintupun terbuka.

"Sudah ku bilang berkali kali kau tidak usah menjemputku aku bisa berangkat sendiri!"

🎐🎐🎐

Sou memulai rutinitas paginya. Mandi,menggosok gigi,habis mandi ku tolong– eh ko kalah nyanyi//plakk. Dan Menganti kaosnya dengan seragam sekolah.

"Itadakimasu." Sou menyantap sarapannya. Sarapannya sedarhana hanya sepotong roti panggang yang diolesi selai.

🎐🎐🎐


Eve merasa risih dengan gadis yang ada di sampingnya. Dia terus saja mengoceh.

"Nee nee  bagaimana kalau pulang sekolah nanti kita nonton."

"Maaf tidak bisa aku ada keperluan."

"Ah ayolah sekali saja."

"Tidak bisa ya tidak bisa!"

"Hidoii." Hanatan mengerucutkan bibirnya. Persis seperti seorang anak yang sedang merajuk karena tidak dibelikan balon oleh orang tuanya.

Lagian apa apaan sih dia ini. Cuman karena dia sudah mengenal Eve lebih dari yang lain jadi serasa bebas bersikap semaunya. Bicara semaunya. Eve tidak suka itu. Merepotkan. Menyebalkan!

🎐🎐🎐

Sou berjalan memasuki kompleks sekolah. Jam menunjukkan pukul 06:45 dan sekolah sudah mulai ramai dengan kehadiran siswa siswinya.

"Sou chann!!" spontan sou menoleh.

"Ohayo,sou chan!" sapa surai salju itu.

"Ohayo,Mafumafu san."

"Hee~ pagi pagi sudah nge date aja tu jamur."

Segera saja aku mengalihkan pandangannya. Surai jamur berjalan bersama surai sakura.

"Err itu kan–"

"Eve dengan Hanatan."

🎐🎐🎐

"Bapak akan membagikan hasil ulangan kalian minggu lalu."

Seketika itu juga kelas menjadi berisik. Mereka berdoa supaya hasil ulangan mereka jauh di atas KKM.

"Aikawa mafuyu."

.

Eve menghela nafasnya kasar,sehingga sou sempat menoleh kepadanya dan memandangnya seperti menanyakan 'kau tidak apa apa?'

"Aku tidak apa apa kok."

Bencana. Ini sudah jelas.

TBC

Halo-'/ kembali lagi besama saya+'
Sengaja Io up hari ni juga mumpu g ada ide yang mengalir sampe jauh *wwwww*
Ku harap para readertachi suka sama ff ku yang satu ini /emng dah ada yg baca ya?plakkk
Eh iya tampilan Hanatan yang io gambarkan itu seperti ini

Halo-'/ kembali lagi besama saya+'Sengaja Io up hari ni juga mumpu g ada ide yang mengalir sampe jauh *wwwww* Ku harap para readertachi suka sama ff ku yang satu ini /emng dah ada yg baca ya?plakkkEh iya tampilan Hanatan yang io gambarkan itu sepe...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rambut pink-^

Jan lupa vote ya^^
See u next chapter^^

Your WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang