19. Diluar Rencana

184 26 1
                                    

Tuk

Sana menjatuhkan telepon rumahnya. Air matanya perlahan turun ketika mengingat apa yang di katakan oleh wanita di seberang telfon tadi.

"Hiks... oniichan..."

Yuge, supir pribadinya berjalan mendekatinya Kartika ekor matanya menangkap sesosok gadis yang duduk bersimpuh sambil menangis tersedu sedu.

"Sana sama, ada apa?"

"Antar aku ke rumah sakit sekarang!"

.

Amatsuki membaca pesan yang baru dia terima. Pupil matanya menyempit saat ia membaca kalimat demi kalimat yang tertera di layar ponselnya.

"Ama chan? Ada apa?"

"Kashi san!"

"Iya?"

"Eve dan Sou kecelakaan!"

"Apa?!"


.


"Cepat sedikit!"

"Jalan sedang ramai Sana-sama, tidak mungkin untuk menggunakan kecepatan maksimal, bisa bisa kita juga mengalami kecelakaan."

"Ahh mou!!! "

Yuge sedikit menambah kecepatannya bahkan sampai menerobos lampu merah. Untung saja tidak ada polisi yang berjaga. Lima menit setelahnya, mereka sampai di rumah sakit itu, bersamaan dengan ke dua mobil ambulans yang membawa korban kecelakaan. Ambulans itu berhenti di depan pintu masuk rumah sakit di susul oleh para perawat yang dengan sigap membawa ke dua korban kecelakaan itu masuk untuk mendapatkan perawatan yang lebih layak.

Tangis Sana pecah ketika melihat Eve terbaring di ranjang rumah sakit?, bersimbah darah serta selang yang terpasang di hidungnya untuk membantunya tetap bernafas. Begitu juga dengan Sou.

.

"Ada wali dari mereka berdua?" tanya seorang dokter.

"A...aku..aku walinya." jawab Sana tergagap.

"Kau harus menandatangani ini sebelum kami melakukan tindakan operasi." pria berjas putih itu menyerahkan dua lembar kertas kepada Sana.

Sana membaca tulisan yang tertera di kertas itu sekilas. "Mana penanya?"

Sang dokter pun menyerahkan pena kecilnya dan Sana langsung menandatangani lembar kedua dari kedua kertas itu.

"Lakukan yang terbaik untuk kakakku, Sou san juga."

"Kami akan berusaha sebisa mungkin."

.

Di ruang tunggu, Sana tak henti hentinya berdoa agar operasi kakaknya dan juga Sou berjalan lancar. Dan tak lama setelahnya, Amatsuki datang bersama Mafu dan yang lainnya, dan juga Hanatan. Sana bangkit dari duduknya, berjalan ke arah Hanatan yang bersembunyi di balik tubuh Kashitaro.

Tap tap tap tap

Plakkk

"APA YANG KAU LAKUKAN JALANG?!!" Sana menyingkirkan tubuh Kashitaro dan menarik pangkal baju yang dikenakan Hanatan saat itu.

"Tunggu Sana chan," Kasitaro berusaha melepas tangan Sana yang mencengkeram erat pangkal baju gadis bersurai pink itu.

"Sana chan tenang," Amatsuki pun mencoba membantu Kashitaro untuk menenangkan Sana.

"Tenang katamu? Kakakku dan Sou san sedang berada di ambang kematian dan kau menyuruhku untuk tenang?! JANGAN BERCANDA?!! Dan lagi si jalang ini!!"

Your WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang