Angin sore menyentuh kulit mulus dari seorang pemuda yang tengah tertidur lelap itu. Entah kapan dia bangun dari tidurnya. Di tangannya masih terdapat infus yang merekat kencang, kepalanya di balut perban untuk menutup lukanya, di tubuhnya di pasang berbagai macam alat medis untuknya bertumpu.
Dan pucuk hitam itu setia menunggunya. Menunggunya terbangun dari tidurnya walau entah kapan ia tak tau. Dia sendiri bahkan ikut tertidur di samping ranjang sang surai coklat.
"Ugh.." sebuah suara keluar dari bibir pucat yang perlahan membuka matanya. Memperhatikan manik birunya yang tampak indah bak permata.
Pandangannya masih buram. Dia sendiri tak tau sekarang ada di mana. Dia berusaha menggerakkan tubuhnya yang terasa mengeras seperti batu. Dan dia baru sadar kalau di tangan kanannya ada gips yang menempel. Tak salah lagi dia baru saja mengalami sebuah kecelakaan.
"...u..i..su..." setelah berusaha keras untuk bersuara akhirnya kata itu keluar juga.
"I..su...isu.." dia mengulanginya. Namun, sepertinya percuma. Suaranya yang seperti bisikan malam itu tak mampu untuk membangunkan si pucuk hitam yang tengah tertidur lelap.
Tak ada cara lain selain menunggunya untuk bangun. Sou, dia yakin kalau Isubokuro akan bangun sebentar lagi.
Dua menit berlalu. Dan Isubokuro pun bangun dari tidurnya. Mengusap kelopak matanya, memusatkan pandangannya yang memburam. Dan dia di kejutkan dengan Sou yang sedang memandangnya dengan tatapan sayu.
"Sou?! Kau sudah sadar?!! Ini bukan mimpi 'kan?!!" Isubokuro menepuk pipinya sendiri setelah melontarkan pertanyaan itu kepada Sou.
"Terasa, berati ini bukan mimpi.
Sou tunggu sebentar ya! Aku panggilkan dokter dulu." dan pemuda itu melipir keluar.
.
"Tidak ada kerusakan pada sistem kerja otaknya. Mungkin sekarang dia akan menjadi sedikit pelupa. Dan dia boleh pulang setelah di rawat inap selama 3 hari di sini." jelas sang dokter.
"Jadi dia tidak mengalami amnesia 'kan dok? Dia masih mengingat semuanya?"
"Mungkin hanya sedikit yang tertinggal di dasar ingatannya."
"...semoga dia melupakannya..."
.
"Na Sou, bagaimana perasaanmu?" tanya si albino.
"Umm yah bagaimana ya, rasanya aku seperti tertidur dalam waktu yang lama. Dan badanku sakit semua saat bangun kemarin, www."
"Hehh~ souka."
"Ku dengar dari Isubokuro, kau akan di pulangkan ke apartemenmu." sahut Soraru yang masih sibuk dengan handphonenya.
"Aku datang~" sesosok pemuda dengan rambut merah bata itu menyembul dari balik pintu.
"Eh Ama-chan? Sendirian?"
"Tidak ada Kashi-san dan Kuro-chan, Lon-chan juga. Eh katanya Sana-chan akan ke sini juga."
"Sou-chann!!!!!" Lon berlari dari luar pintu dan langsung memeluk Sou yang sedang duduk di ranjangnya.
"Eh– senpai."
"Mou Lon-chan jangan memeluknya seperti itu!" gadis tomboy itu menasehati Lon yang sedang memeluk Sou erat erat.
"Memangnya kenapa ha? Aku juga kangen sama Sou-chan sudah 2 bulan dia tidak membuka matanya 'kan?"
Eve bi laik: elu siapanya Sou boncel!!
"Hahh." 96neko hanya mampu menepuk jidatnya.
"Sou, masih ingat aku 'kan?" Amatsuki menunjuk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your World
Fanfiction"Hey aku menyukai duniamu,begitu hangat dan penuh dengan cinta." Dunia yang penuh dengan kekangan dan tekanan, akankah dia mampu menjalankan hidupnya di dunia itu? >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> Warn!! BL (boy x boy) gaje typo(s) bahasa tidak sesuai...