28. Your World »2«

192 34 2
                                    

Eve side

Khhh kepalaku mulai pusing lagi. Obat.... obat di mana obatnya. Aku mulai meraba raba nakas yang ada di samping ranjang ku, mencari cari sebuah botol tabung yang berisi beberapa butir obat di sana.

Tap

Akhirnya ku dapatkan. Segera saja ku telan obat itu lalu meminum segelas air untuk mempermudahnya masuk ke dalam tubuhku yang sudah mulai mengurus ini.

Rasanya baru kemarin aku sadar, ternyata waktu itu berjalan dengan cepat ya? Aku bahkan belum melakukan apapun selain menunggu Sou sadar.

Namun rasanya mustahil. Tidak ada tanda tanda bahwa dirinya akan segera sadar dari komanya itu.

Tok tok tok

"Masuklah."

Ku pikir Sana atau Mafu, ternyata itu ibuku.

"Bagaimana keadaanmu? Sudah baikan?"

Bahkan dia seperti tidak tau kalau aku akan segera pergi setelah ini.

"Kepalaku sedikit pusing. Tapi sekarang sudah baik baik saja."

"Kenapa kau tidak ingin pulang ke rumah. Apa kau masih marah pada kami? Kami sudah membatalkan pertunanganmu dengan Hanatan. Dan juga ayahmu sudah membiarkanmu untuk memilih jalan hidup yang kau mau."

Osoii yo. Kenapa baru sekarang. Di saat aku akan menghadapi sebuah kematian. Kenapa harus sekarang. Kenapa tidak dari dulu saja?

"Aku hanya ingin menebus kesalahanku. Aku sama sekali tidak marah pada kalian berdua kok." aku mengembangkan senyum selembut mungkin. Agar ibu percaya kalau aku sama sekali tidak marah.

"Maksudmu.. anak yang di sana?"

"Um. Aku akan tetap di sini sampai dia sadar." ekor mataku memandang lurus ke arah ternit putih di atas sana.

"Jika dia tak kunjung sadar?"

"Aku akan tetap di sampingnya. Walaupun aku mati. Jiwaku akan tetap bersamanya."

Hening sesaat.

"Yosh yosh untuk sekarang lupakan hal itu sejenak. Ini ibu bawakan makanan kesukaanmu." dia tersenyum seakan berusaha menutupi kesedihannya.

"Arigato." dengan senang hati aku menerima kotak bekal yang di sodorkan ibu kepadaku.

"Makan yang banyak ya~" dia tersenyum lagi.

🎐🎐🎐

"Sou..."

Sou, dia sudah sadar?

"Hei! Kau mau kemana?!"

"Tunggu!!"

"Jangan tinggalkan aku!!"

Ikuna! Sou! Jangan tinggalkan aku!

Kenapa.. kenapa aku tidak bisa menggapainya... Sou..

"Gehh..." aku terbangun. Nafasku sama sekali tidak beraturan. Keringat dingin mengucur di mana mana.

Ternyata cuman mimpi. Tapi kenapa mimpi itu serasa begitu nyata. Ahh... mungkin ini pertanda kalau Sou akan kembali dan aku akan pergi.

Menyedihkan.

Aku belum meninggalkan sesuatu yang membekas di hatinya. Bagaimana kalau menulis sebuah surat? Dan juga merajut syal karena musim dingin sudah hampir tiba.

Your WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang