26. Dia yang Hampir Mengetahui Kebenarannya

189 34 4
                                    

Sepuluh bulan berlalu. Kini Sou sudah naik ke kelas 11. Dia kadang teringat pada acara kelulusan lalu,dimana Mafu menangis di pelukan Soraru dan menjadi bahan tertawaan Kuro Neko dan Reol. Sedangkan Lon diam diam mengambil gambar mereka, untuk koleksi katanya.

🎐🎐

Kelas 11-3, itulah kelas yang dia tempati sekarang. Teman baru, suasana baru, guru yang juga baru, walaupun Sou sudah tau nama dari mereka.

"Yo."

Sou menoleh, dan ternyata ada pemuda dengan rambut ungu tersenyum ke arahnya.

"Um ohayo." Sou membalas sapaannya yang singkat itu.

Kalau di lihat lihat Sou belum pernah melihat anak ini sebelumnya. Penampilannya juga sedikit aneh dengan telinga kiri yang di penuhi oleh anting-anting.

Yah itu tidak terlalu penting. Sou kembali memandang ke depan karena guru yang mengajar pada jam pertama sudah memasuki kelas.

🎐🎐

"Hahh kenapa pembagian kelasnya harus di acak seperti ini! Tch!" Sakata mendengus kesal.

Urata hanya memandangi si rambut merah itu sambil memakan makan siangnya.

"Semoga saja kelas 3 nanti satu kelas dengan Ura-san!!" Sakata memohon.

"Kau kelas tiga aku lulus bego!"

"Eh iya ya. Ahh sialann!!"

Sou hanya tertawa ringan. Kalau di ingat ingat dia juga terpisah dengan Mafu dan Amatsuki.

"Yahoo~" Mafu melambaikan tangannya.

"E? Siapa yang kau bawa itu? Tidak ku sangka kau menemukan makhluk yang satu spesies denganmu." (baca albino)

"Hehh~ jangan begitu dong! Ini Silvana temanku yang baru."

"Tak ku sangka chunni sepertimu bisa mempunyai teman."

Pertigaan imajiner muncul di dahi Mafu. Orang ini. Si cebol ini. Ingin sekali dia memukulnya.

"Oh Sou. Ku dengar kau masuk ke kelas 11-3 ya? Sayang sekali kita tidak satu kelas lagi." Mafu dan Silvana mengambil posisi duduk.

"Iya sangat di sayangkan. Eh iya, Amatsuki mana?"

"Ada di ruang osis. Kau tau kan dia baru saja di lantik menjadi pengurus osis."

Pandangan Sou beralih kepada Silvana. Rambutnya putih seperti salju, bagian depan (samping kanan dan kiri bukan poni)  rambutnya sengaja di panjangkan dan di cat biru. Yah sekolah ini cukup bebas.

"A. Aku Silvana. Salam kenal." Silvana yang agak risih dengan tatapan Sou itu langsung memperkenalkan diri.

"Eh maaf aku Sou. Salam kenal ya."

"Hee~ kenapa harus minta maaf? Dasar kau ini. Omong-omong kau imut juga."

Perkataan Silvana barusan membuat Sou salah tingkah. Tidak ada yang memanggilnya imut selain Eve.

Your WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang