19 : Sebuah Kencan

210 48 19
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Lorong itu mulai ramai begitu satu persatu siswa maupun siswi yang masih memakai seragam mereka masing-masing keluar dari ruang kelas. Kim Sejeong melewati mereka dengan kebingungan, merasa terkejut dengan suasana ramai yang tiba-tiba. Apalagi ada beberapa dari mereka yang membungkuk menyapa. Mungkin mereka kira Sejeong salah satu guru di tempat mereka.

"Permisi..."

Dengan malu Sejeong memasuki ruangan berdinding kayu itu, membuka pintunya perlahan setelah mengetuknya. Kepalanya menyembul ke dalam sana, melihat sekeliling mencari seseorang. Beberapa orang yang berada di sana mengalihkan perhatian, menatap Sejeong dengan kening berkerut. Salah satu dari mereka kemudian mengenalinya.

"Kim Sejeong?!!"

Sejeong tersenyum pula begitu mengenali siapa yang memanggilnya. Seorang perempuan berambut blonde pendek dengan senyum secerah matahari itu melambai ke arahnya, menyuruhnya masuk. Dengan langkah ringan Sejeong menghampiri perempuan itu, memeluknya.

"Apa kabar?"

"Aku baik, eonni.."

"Mencari Johnny?"

"Siapa lagi?"

Wendy Son tertawa, memukul bahu Sejeong pelan merasa lucu dengan ucapannya. Perempuan itu tersenyum dan merangkul Sejeong, mencarikan kursi untuknya dan mengajaknya duduk.

"Tidak apa-apa, eonni.. Aku hanya sebentar-"

"Johnny baru keluar 20 menit lagi. Kau mau berdiri selama itu? Apa kau terburu-buru?"

Sejenak Sejeong berpikir, kemudian menuruti Wendy untuk duduk disampingnya. Perempuan itu memperhatikan bingkisan yang dibawa Sejeong.

"Apa kau membawakan makan malam untuknya?"

"Mm.. Awalnya aku mau makan dengan teman-temanku. Malam ini kami harus lembur lagi. Tapi, tiba-tiba saja aku terpikirkan oppa. Lalu aku kemari dan membawakannya makanan."

"Jadi kau juga belum makan?" Sejeong menggeleng, tersenyum kecil. "Kalian romantis sekali, eoh?"

"Eonni jangan begitu.. Kami tidak romantis sama sekali."

Lalu keduanya terdiam, sama-sama bingung ingin membahas apa lagi. Apalagi Sejeong yang berada di tempat asing, pertama kalinya ia datang ke tempat kerja kekasihnya. Berbeda dengan Wendy yang masih bisa berinteraksi dengan orang-orang yang menyapanya di ruangan itu.

Rasanya Sejeong ingin kabur saja.

"Sepertinya karena kita sudah lama tidak bertemu, tiba-tiba tidak tahu harus membahas apa."

Wendy berceletuk riang, membuat Sejeong menoleh lalu tertawa. "Kau tahu, eonni? Itu yang aku pikirkan sekarang!"

"Benarkan? Berarti kita masih satu pikiran!"

[1] 20봄 | TWENTY SPRING✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang