"Di musim gugur pepohonan tampak cantik, namun hampir mati dan yang indah akhirnya harus direlakan. Tapi kau menjadi bunga di tengah kematian, namun kehadiranmu di musim ini membuatku sadar kalau kau hanya sosok yang akan aku relakan."
***
"Apa kalian tidak lelah?"
"Aku bisa membantu!"
"Tidak apa-apa.. Itu hanya kesalahan kecil.."
"Ayo kita sama-sama bekerja keras!"
Gyuri mengikuti setiap Jisun bergerak, berjalan mengelilingi area dapur restoran yang luas sambil menyemangati setiap orang yang bekerja, pula ia tidak segan untuk membantu. Akhir-akhir ini Jisun sering melakukannya.
"Jisun-ah? Kau tidak mau istirahat?"
Jisun menoleh begitu Gyuri menghampirinya. Gadis itu mengangkat tangan, memberi kode kalau ia baik-baik saja lalu melanjutkan kegiatannya memasak di dapur restoran itu.
Padahal koki lainnya sudah siap untuk menggantikannya sesuai jadwal, tapi Jisun memaksa dia tetap akan memasak sebagai koki utama. Akhir-akhir ini gadis itu terlalu memaksakan dirinya.
"Jisun?"
"Aku akan istirahat setelah ini, eonni! Kau lebih baik urus yang lain!"
Sesuai janjinya, setelah Jisun menyelesaikan beberapa pesanan ia pergi istirahat di ruangannya. Ia merebahkan tubuhnya pada kursi kerjanya, mengetikkan pesan lagi untuk Doyoung. Apa lelaki itu sudah memakan bekal yang ia bawakan?
Sebuah pesan masuk. Kening perempuan itu mengernyit melihat nama kontak yang tertera di sana.
Lee Seoyeon.
"Dia mulai lagi..."
---
Lee Seoyeon
Eonni! Aku melihat mereka makan berdua di rooftop.
Padahal akhir-akhir ini kekasih Sejeong-ssi selalu datang, kenapa dia masih mengganggu Doyoung oppa?
Bukankah mereka terlihat seperti ada sesuatu?---
Jisun mendengus pelan, memilih meletakkan ponselnya itu di meja. Pandangannya lurus ke depan sambil memikirkan pesan yang Seoyeon kirimkan padanya.
Dalam hati Jisun merutuk, tanpa perlu Seoyeon memberitahunya, ia sendiri sudah tahu kalau memang ada sesuatu dengan Doyoung. Lelaki itu seperti menikmati waktunya bersama Sejeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 20봄 | TWENTY SPRING✔
Fiksi Penggemar[Completed] Kehadiran seseorang tak selamanya membuat mereka akan selalu di samping kita. Terkadang seseorang hadir hanya sekadar sebagai bagian dari pembelajaran dalam kisah hidup masing-masing. Seperti musim semi di mana setiap mekarnya daun dan b...