Sebuah kata sapaan dan selamat tinggal, sesuatu yang selalu aku pendam walaupun akhirnya perlahan keluar.
Sesekali aku menoleh ke belakang, melihat kau yang tertawa dan melambaikan tangan.
Aku berharap bisa menggenggam tanganmu yang hangat seperti musim semi
Aku menunggumu, sepertinya?
Bisakah kita bersama seperti kemarin?
---
"I waited for you
Let's be together tomorrow again
Because, You're my spring"***
Musim Semi, 3 Tahun Kemudian
Cahaya matahari hangat mengenai wajah terlelap perempuan itu, menembus celah-celah jendela dari tirai yang beterbangan karena angin berembus. Keningnya berkerut dan mata yang berkedut pelan bersamaan dengan ia yang mengangkat tangan untuk melindungi wajahnya.
Aroma musim semi masuk pada indera penciumannya, membuatnya membuka mata secara perlahan dan kembali mendapati dirinya di kamar berdominasi warna putih.
Ia mendudukkan dirinya, melihat sekeliling sambil berusaha mengumpulkan nyawanya. Ia tidur nyenyak lagi hari ini, sudah sekian lama.
Kalender yang berdiri di meja sisi tempat tidurnya kini mengambil penuh perhatiannya, menatap itu dan melihat tanggal yang diberi lingkaran merah dengan beberapa stiker bunga sakura mengelilinginya. Hari ini musim semi tahun ketiga setelah hari itu.
Seperti biasa ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, mencari pakaian terbaik yang bisa ia gunakan untuknya pergi di hari Minggu ini.
Iya, perempuan itu bukan pergi bekerja, bukan juga memenuhi janji bertemu seseorang, tapi ia hanya akan menghabiskan waktu makan siang hingga sorenya di sebuah cafe untuk bersantai.
Tapi sejak satu bulan ini, kegiatan itu sudah menjadi semakin candu untuknya.
"Kim Jungwoo!"
Lelaki itu spontan terlonjak dari kasurnya, berguling ke lantai dengan suara keras dan selimut yang melilit tubuhnya. Perempuan itu menahan tawa, namun tetap berdiri di tempatnya dan melihat Jungwoo mulai memasang wajah masam ke arahnya.
"Nuna apa-apaan?!"
"Ayo pergi ke cafe!!"
"PERGI SENDIRI!"
"Ayolahh~"
"Minta Doyoung hyung atau Jisun sana untuk menemanimu!"
"Mana ada!! Hei! Kau tidak tahu kalau mengganggu keluarga orang lain di hari minggu itu keramat?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] 20봄 | TWENTY SPRING✔
Fiksi Penggemar[Completed] Kehadiran seseorang tak selamanya membuat mereka akan selalu di samping kita. Terkadang seseorang hadir hanya sekadar sebagai bagian dari pembelajaran dalam kisah hidup masing-masing. Seperti musim semi di mana setiap mekarnya daun dan b...