28 : Akhir Menuju Awal

186 39 36
                                    

"Kapan kau akan menutup lembar masa lalumu? Kenapa kau tidak kunjung ingin memulai lembar baru denganku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kapan kau akan menutup lembar masa lalumu? Kenapa kau tidak kunjung ingin memulai lembar baru denganku?"

***

Satu persatu mereka turun dari kereta, memilih duduk terlebih dahulu di ruang tunggu penumpang sambil meregangkan otot-otot tubuh yang kaku. Perjalanan 5 jam itu sungguh melelahkan, beruntung saja mereka tidak terlambat karena hari sebelumnya sudah terlalu banyak mengeluarkan energi untuk beraktivitas.

"Kau mau kembali sekarang?"

Semuanya menoleh, justru memperhatikan interaksi antara Johnny dan Sejeong yang menurut mereka manis. Lelaki itu tidak pernah sungkan kalau harus menunjukkan perhatiannya pada Sejeong.

"Aku tanya Jisun dulu.."

Kali ini perhatian Sejeong tertuju pada Jisun. Gadis itu sejak tadi sudah berdiri di sampingnya, sesuai kesepakatan tadi pagi. Untuk saat ini Jisun akan menginap di apartemen Sejeong.

"Aku ikut dengan eonni saja..."

"Sini, biar aku bawakan tasnya.."

"Ah.. Terima kasih, oppa.."

Johnny yang membawakan tas milik Jisun dan Sejeong. Perempuan itu segera menggamitkan lengannya pada lengan Jisun. Keduanya tertawa pelan dan menghampiri yang lain untuk berpamitan.

"Kami pergi dulu, ya? Joy! Aku berterima kasih padamu sudah menyiapkan ini semua!" ucap Sejeong tulus sambil tersenyum pada teman-temannya.

"Tidak masalah, Sejeong! Lagian sudah lama bukan kita tidak berkumpul seperti ini! Lain kali aku akan buat agenda yang seru untuk kita semua!"

Mereka tertawa, tapi kemudian menyetujui ucapan Joy dan berjanji akan menuntut apa yang perempuan itu ucapkan. Kali ini perhatiannya tertuju pada Doyoung.

"Kau bisa datang untuk menjenguk Jisun kalau kau mau."

Ucapan Sejeong terdengar sangat menyindir di telinga Doyoung. Lelaki itu tersenyum tipis sambil perhatiannya tertuju pada Jisun. Tangannya terulur untuk mengusap rambut gadis itu sayang.

"Nanti kabari aku, ya? Betah-betah dengan Sejeong.."

Doyoung dan yang lain menatap punggung ketiga orang itu yang menjauh dari mereka. Ia bisa mendengar yang lain sedang tertawa, sesekali nama ketiganya disebutkan.

"Jisun seperti anak mereka!" ucap Ten sambil menahan tawanya.

"Jisun menggemaskan dengan tubuh mungilnya!" sahut Joy, sejak kemarin dia memang paling senang bersama Jisun yang menurutnya menggemaskan.

"Kalian ini! Berhenti-ppftt.." Chungha tidak bisa menahan tawanya lagi. Dalam kepalnya sedang berputar sebuah adegan di mana Sejeong menjadi seorang ibu dan Johnny sebagai ayahnya, lalu Jisun adalah anak mereka.

[1] 20봄 | TWENTY SPRING✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang