Ben menarik nafas panjang untuk menetralkan kegugupannya. Di depan pintu apartemen, Ben menekan bel. Dua kali bel berbunyi baru terdengar suara pintu terbuka. Di hadapannya berdiri seorang pria yang dia rindukan beberapa hari ini.
Roy hanya mematung melihat Ben tersenyum lembut padanya.
"Mau apa kesini?"
"Menemuimu pastinya."
"Tidak salah, kukira kau sedang sibuk mempersiapkan pernikahan mu." Roy merajuk.
"Boleh aku masuk?" tanya Ben.Roy membuka lebar daun pintu dan sedikit menyingkirkan tubuhnya agar Ben bisa lewat.
Ben melihat sekilas meja kerja Roy. Ternyata pria terkasihnya itu sedang sibuk. Roy Walter adalah fotografer yang cukup terkenal. Jasanya sering dipakai oleh beberapa majalah ternama.Ben meletakkan bungkusan paperbag di meja yang sejak tadi dia bawa.
"Aku membawakan coklat cake kesukaanmu."
"Thanks."Penerus dari Ash's Corp itu duduk dengan nyaman di sofa apartemen Roy.
"Come here. Kenapa kau berdiri saja di situ?"
Roy berjalan mendekat kemudian duduk sejajar dengan Ben yang tidak lepas dari pandangannya. Tangan Ben terulur meraih tangan Roy dan menautkan jari-jari itu.
"I miss you, just you know."
"Ben, aku sibuk saat ini. Kalau kau datang ke sini hanya untuk melow sebaiknya kau pulang saja."
"I'm home now." Ben merebahkan kepala Roy di dadanya.
"Please, dont ignore me anymore Roy. Its killing me."
"Kamu pikir aku tidak tersiksa mendengar rencana bodohmu itu!" suara Roy sedikit beegetar. Menahan tangis mungkin.Dengan lembut Ben meraih wajah Roy agar prianya menatap kepadanya.
"Percaya padaku, saat ini bahkan detik ini aku masih memiliki rasa cinta dan sayang padamu."
Jiwa Roy menghangat hanya mendengar ucapan kekasih hatinya. Air matanya meleleh begitu saja. Jemari Ben dengan senang hati menghapusnya."Jadi kau sudah tidak marah kan?" Ben mengecup sekilas bibir menggoda Roy.
Pastinya Roy lagi-lagi dibuat terlena dengan perlakuan pria ini. Melihat wajah Roy yang semakin menggemaskan membuat sesuatu dalam tubuh Ben bereaksi. Kini kecupan itu berubah menjadi lumatan lebih dalan dan penuh nafsu.
"Bisa kita pindah ke kamar saja."
Oh jangan tanya reaksi Roy dengan patuhnya mengikuti keinginan pasangannya. Seperti sebelum-sebelumnya saat mereka berselisih pasti akan diakhiri dengan percintaan yang panas.-------------
Di tempat berbeda Della menghabiskan malam bersama Max. Karena seminggu lagi Max harus melaksanakan coas-nya yang ditempatkan di luar kota. Tepat dihari itu juga keluarga Della dan Ben memutuskan untuk mengadakan acara pertunangan. Dan acara pernikahan dilakukan setelah Della wisuda.
Dua insan anak manusia yang sedang menjalin cinta dan dihadapkan dengan perpisahan memilukan. Max dengan berat hati harus merelakan gadis pujaan disanding oleh pria lain. Hatinya tidak hanya sakit tapi sudah hancur berkeping-keping. Sejak SMA hanya Della tempatnya bercerita, menggantungkan segala perasaan sedih maupun senang kepada gadis itu. Max tidak bisa membayangkan jika berjauhan dengan Della. Walaupun ini hanya sementara, dan gadisnya berjanji akan kembali lagi padanya. Namun ini tetap terasa sakit dan menyiksa.
Makan malam romantis ini terasa lebih menyedihkan dari apapun. Untuk beberapa lama Max tidak akan melihat wajah cantik milik gadisnya. Berkali-kali Max menghembuskan nafas berat.
"Max? Kau tidak apa-apa?" Della begitu sedih melihat Max seperti itu.
"Del, aku takut."
"Takut kenapa? Ada aku."
"Aku takut kalau benar-benar kehilangan dirimu." wajah Max menunduk sedih.Tangan Della menggenggam erat jemari Max meyakinkan bahwa hati dan jiwa raganya adalah milik pria itu.
AFredella_Ulani Our last time dinner 😢 @Max_Hasegawa98
❤ Disukai oleh @Max_Hasegawa98 dan 55 Lainnya
Lihat semua 20 komentar
May_A Jadi ikut baper @AFredella_Ulani
BObby.A @Max_Hasegawa98 Pantesan gak mau hangout ternyata mo perpisahan
Na_Ura1207 ❤
Rara.Ni_ 💔💔💔
Satria_0303 Gue ke t4 loe skrg @Max_Hasegawa98
Shila_May02 Babe @Satria_0303 kangeeeennn 😘
Bang_Ali Gue juga otw bro @Max_Hasegawa98 @Satria_0303
Rara.Ni_ Parah deh @Shilla_May02 temen patah hati malah kangen2an
Max_Hasegawa98 @Satria_0303 @Bang_Ali Gue tunggu
-----------+
Mian... Terlalu pendek
KAMU SEDANG MEMBACA
The Gay Man Is My Future Husband ✅
RomantikUpdate sesuai mood author Ben Ivander Asher Usia 29 tahun, penerus dari Ash's Corp. Anak semata wayang yang menjadi kebanggaan orang tuannya. Wajah tampan, body sexy, kaya raya tapi mempunyai sifat keras kepala dan suka memerintah. "Kamu harus nur...