Back to AUTHOR
Happy readingSejak pukul 9 pagi Ben sudah standby di bandara siap menjemput kedatangan sang istri yang dia rindukan. Dalam hatinya terus bergemuruh membayangkan penolakan Della. Walaupun dia akan terus bejuang, tapi demi apapun Ben tak siap mendengar kata 'tidak' keluar dari mulut Della.
Dan sekarang sudah pukul 10.25 tiba-tiba terdengar pengumuman dari petugas informasi bandara bahwa nomor pesawat yang ditumpangi Della telah mendarat. Jantung Ben serasa mau meledak. Tubuhnya bangkit mendekati pintu kedatangan para penumpang. Matanya mencari-cari wanita yang ingin ditemuinya di antara beberapa penumpang yang mulai berjalan keluar.
"Kak Ben!?"
Ben berbalik mendengar seseorang memanggilnya. Suara seorang gadis yang sudah dia hapal sekali. Senyum manis menyambut gadis itu."Naura..."
"Kak, sudah datang aja. Sejak kapan nunggu di sini?"
Adik Della itu memang tidak terkejut sama sekali. Karena dia sudah mendapatkan cerita lengkap dari bundanya."Agak lama juga sih. Oh ya gimana kabar kamu?"
"Alhamdulillah baik."
"Kuliah kamu lancar kan?" Ben kembali bertanya.
"Huh kalau itu agak membosankan." bibir Naura manyun.
"Gara-gara banyak tugas aku gak bisa bebas melakukan apapun. Padahal kan BTS lagi comback dengan album baru. aku jadi tidak bisa melihat hasil photoshoot mereka."
Hobi kpop Naura tak ada bedanya memang dengan kakaknya, cocok dah. Ben hanya tersenyum dan geleng-geleng kepala."Itu mereka!" seru Naura dengan semangat menunjuk empat orang wanita menenteng koper masing-masing.
"Kak...!" suara Naura melengking tak peduli tatapan orang-orang di sana selain mereka.
Ke empat wanita itu otomatis menghampiri Naura yang sedang melambaikan kedua tangannya. Semakin mendekat, langkah Della semakin pelan tatkala melihat Ben juga berdiri di sebelah adiknya.
Kenapa Ben di sini. Huh aku baru saja pulang berlibur untuk memperbaiki moodku apakah harus secepat ini hilang.
Hati Della sibuk bermonolog.Sedangkan Ben dengan senyum andalan yang pastinya akan memikat segala macam jenis usia wanita. Bahkan ketiga sahabat Della pun juga dibuat terpesona.
"Wow Ben, ada angin apa ini kamu ada disini?"
Itu si Maya yang bicara."Iya... Bukannya lagi di New York ya sama cowok idamannya." kalau kata-kata menusuk ini si Rara. Secepat kilat Shilla mencubit lengan Rara membuat si punya lengan menjerit.
"Auw... Sakit Shil....!!""Maaf ya Ben, mulut Rara kadang suka gak bisa dikontrol." Setelah berkata demikian Shilla melirik ke arah Della.
"Kamu dalam rangka apa ke sini?" tanya Shilla masih melihat Della yang sejak tadi diam."Aku mau jemput istriku."
Jawaban Ben membuat para wanita di sekitarnya itu membulatkan mata berbarengan.
"Cie... Perhatian banget seh, jadi ngiri gue..." seru Maya menggoda Della.
"Udah sana Del, loe udah dijemput suami. Kita biar ikut mobil Naura aja." Shilla mendorong Della mendekati tubuh Ben.
"Eh gak ah, gue ikut kalian aja." elak Della.
"Jangan gitu kak. Kak Ben udah sejak pagi nungguin. Masak dianggurin gitu aja."
"Del, bisa ikut aku saja. Aku perlu ngomong sama kamu."
Pinta Ben dengan lembut.Dengan perasaan yang bercampur aduk Della mengikuti Ben menuju mobil lelaki itu.
Mereka sudah di dalam mobil. Tak ada percakapan apapun. Della masih diam memandang keluar jalanan.
Saat mobil berhenti karena lampu merah, Ben membuka suara.
"Della, kamu lapar gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Gay Man Is My Future Husband ✅
RomanceUpdate sesuai mood author Ben Ivander Asher Usia 29 tahun, penerus dari Ash's Corp. Anak semata wayang yang menjadi kebanggaan orang tuannya. Wajah tampan, body sexy, kaya raya tapi mempunyai sifat keras kepala dan suka memerintah. "Kamu harus nur...