Chapter 20

709 28 0
                                    

Update lagi, terimakasih yg sudah penasaran. 😁

Happy reading

+++++++++++

Di dalam sebuah kamar seorang pria sedang duduk menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Wajahnya dihiasi senyuman bahagia. Ya dia adalah Ben Asher. Sejak bangun tidur dia tidak berhenti mengalihkan pandangan dari wajah seorang wanita yang kini tidur dengan lelapnya.

Cekrek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cekrek

Bunyi kamera ponsel Ben. Pria itu merasa puas dengan hasil jepretannya yang menampakkan wajah polos Della yang sedang tidur.

Bahkan kini dia terkikik sendiri sambil mengingat-ingat kejadian semalam.

(Hayo jangan mikir yang iya iya loh. Mereka gak ngapa-ngapain)

Walaupun hanya sekedar ciuman, bagi Ben itu adalah suatu yang luar biasa. Karena untuk pertama kalinya dia jatuh cinta dan merasakan berciuman dengan seorang wanita.

"Enggehhh... " lenguh Della menggeliat mulai bangun dari tidurnya. Cepat-cepat Ben menyembunyikan ponselnya. Tidak ingin ketahuan apa yang dia perbuat tadi.

"Selamat pagi." sapa Ben melihat Della mulai membuka mata.

"Jam berapa sekarang?" suara Della khas orang bangun tidur.

"Baru jam 6."

"Hah...!"
Della menyibak selimut dan langsung terduduk di atas ranjang.
"Aku kesiangan!"

Ben mendelik, "Masih pagi Del, memang kamu mau kemana?"

Della terdiam sejenak nampak berpikir.

"Kamu kenapa Del?"
Tanya Ben lagi.

"Huh untung aku sedang datang bulan. Aku pikir aku kesiangan dan tidak sempat sholat subuh."

Ben tersenyum mendengar penjelasan Della. Ternyata istrinya ini wanita sholekah. Dia merasa beruntung sekali telah berjodoh dengannya.

"Sayang.... " panggil Ben dengan lembut.

Dipanggil begitu, membuat Della terkesima.
"I iiya... Ada apa?"

"Maukah kamu membantuku untuk mendalami agama dan melaksanakan sholat?"

Hati Della tiba-tiba menjadi menghangat. Matanya bahkan sudah mulai berkaca-kaca. Karena kalimat itulah yang selama ini dia tunggu dari Ben.

"Tentu. Kamu adalah imamku, jadi sudah sewajarnya kita beribadah bersama. Aku... Hiks terharu Ben. Akhirnya kamu mau sholat hiks hiks."

"Kok kamu yang nangis? Sudah sini." Ben membawa Della dalam pelukannya.
"Terimakasih sudah menerimaku." ucapan Ben disela pelukan mereka.

"Ngomong-ngomong aku sudah lapar."

Della menghapus air matanya dengan tangannya sendiri.
"Aku akan masak, kamu mandi dulu."

The Gay Man Is My Future Husband ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang