H. R
A. E
P. A
P. D
Y. I. N. GBen keluar dari sebuah gedung bertingkat yang khas dengan lambang plus berwarna merah tak lain adalah rumah sakit yang sudah menjadi langganannya jika berobat. Perjalanan menuju parkir mobilnya, dia masih memikirkan penjelasan dokter tentang kesehatannya tadi.
Flashback on
"Jadi saya sakit apa dok?"
Seorang dokter yang sudah berusia sama dengan Daddynya itu tersenyum ramah."Menurut pemeriksaan yang tadi anda lakukan, tidak ada hal yang serius. Semua yang ada di tubuh anda normal."
Ben menatap dokter itu dengan serius.
"Lalu kenapa jantung saya berdebar tiba-tiba?""Mungkin bukan karena faktor patologis. Bukan dikarenakan ada suatu penyakit. Jantung bisa bekerja dengan cepat saat melakukan aktivitas keras dan bisa juga meningkatnya adrenalin. Bahkan ada sebagian orang kerja jantungnya lebih cepat saat gugup."
Ben berpikir sejenak, apakah dia ada disituasi seperti itu. Semakin memikirkannya dia semakin bingung.
Setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari dokter Ben pamit untuk pergi dari sana.
Flashback end
Di dalam mobil pun Ben masih terpikirkan oleh kejadian apa yang bisa membuat kerja jantungnya menjadi tidak normal.
Dan dia teringat waktu itu dia sedang bersama Della. Ben kembali memegangi dadanya. Dalam hati bertanya sendiri mengapa dia bisa berdegup seperti saat pertama kali jatuh cinta pada Roy. Tidak mungkin kan kalau dia jatuh cinta juga pada Della. Namun mengapa Ben juga merasa sedikit tidak rela kalau Della kembali bersama dengan pacarnya.
Tidak, aku tidak jatuh pada pesonanya.×
×
×
×Disebuah cafe seorang pria berwajah keturunan Jepang sedang duduk dengan dua gelas minuman.
Max sedang menunggu Della untuk makan siang bersama. Mereka memang sering bertemu, apalagi masa coas Max sudah selesai dan tinggal menunggu wisudanya.
Mata Max berbinar setelah melihat kekasihnya memasuki pintu cafe dan datang mendekati. Della disambut dengan senyuman manis Max dan sebuah pelukan hangat. Siang itu mereka menikmati kebersamaan tanpa ada gangguan siapa pun.
"Babe, kamu jadi kan datang ke wisudaku?" tanya Max saat sudah di dalam mobil perjalanan pulang ke rumah Della.
"Jadi, aku sudah kosongkan jadwal di hari itu. Tenang aja."
Max mengelus puncak kepala Della dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Gay Man Is My Future Husband ✅
RomanceUpdate sesuai mood author Ben Ivander Asher Usia 29 tahun, penerus dari Ash's Corp. Anak semata wayang yang menjadi kebanggaan orang tuannya. Wajah tampan, body sexy, kaya raya tapi mempunyai sifat keras kepala dan suka memerintah. "Kamu harus nur...